Dalam trading saham, segala pengambilan keputusan oleh trader memang harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Karenanya, mereka memerlukan strategi yang dapat mempertahankan mereka di jalurnya dan menghindari risiko sekecil mungkin.
Walau begitu, terkadang strategi yang sudah dipikirkan matang-matang masih belum bisa membuahkan hasil yang diharapkan. Malah sebaliknya, trader justru terus menjumpai kerugian sampai-sampai menguras seluruh modal trading milik mereka.
Jika Smart People juga sering gagal dalam melakukan trading, mungkin saja secara tidak sadar Smart People melakukan hal-hal berikut.
1. Terlalu Banyak Mengambil Risiko Untuk Segelintir Transaksi
Akan sangat besar risikonya jika Smart People memasukkan seluruh modalmu pada satu atau dua transaksi dalam satu periode trading, misalnya sehari untuk day trader dan seminggu untuk swing trader.
Karena volatilitas harga saham sifatnya tinggi, sangat mungkin posisi yang Smart People pegang bergerak di luar harapanmu. Lantas, seketika Smart People kehilangan semua modal dan aktivitas trading pun akan mati total.
Trader yang baik seharusnya tidak menggunakan seluruh modalnya dalam satu periode trading. Sebaliknya, Smart People perlu membagikan modal secara merata di tiap transaksi dengan total mencapai jumlah yang siap Smart People relakan seandainya semua transaksi gagal, seperti saat bursa sedang bearish.
Seandainya Smart People memasang 2% dari total modalmu untuk 15 transaksi dalam satu hari, Smart People hanya akan kehilangan 30% saat seluruh saham tersebut anjlok.
Selain memperhitungkan modal, masuklah selalu ke saham yang memberimu perbandingan imbal hasil lebih banyak daripada risikonya. Meski terdengar simpel, trader pemula sering melihat saham hanya dari imbal hasilnya tanpa memperhitungkan apakah risikonya lebih tinggi atau tidak.
2. Terlalu Termakan Tips Tanpa Mempertimbangkan Gaya Trading Sendiri
Tips, artikel, dan buku pada dasarnya cuma dapat memberi masukan dan pemahaman akan strategi trading serta kondisi yang terjadi di bursa efek. Setelahnya, Smart People harus menentukan apakah ilmu yang Smart People pelajari sesuai dengan gaya trading milikmu.
Smart People perlu terjun melantai di bursa saham dan mengaplikasikan langsung teknik trading dengan melakukan analisis ketimbang menelan mentah-mentah tips atau bahkan rekomendasi saham yang sedang hangat. Pada dasarnya, meski trader melakukan transaksi dengan tempo yang cepat, bukan berarti analisisnya dilakukan dengan tergesa-gesa.
Influencer bisa saja berhasil dengan sebuah teknik karena dia adalah swing trader dan berita dapat merekomendasikan sebuah emiten yang bagus. Namun saran mereka akan mustahil diterapkan jika Smart People sendiri adalah trader harian dan tidak memiliki keyakinan pada saham rekomendasi tersebut.
Pikirkanlah lagi kalau strategi, psikologis, penanganan risiko, bahkan jumlah modal membentuk karakteristik trader yang berbeda-beda. Jika satu hal bekerja bagi satu trader, bukan berarti itu bekerja pula bagi trader lainnya.
3. Tidak Mengikuti Strategi Stop Loss dan Profit Target
Order stop-loss dan take-profit merupakan beberapa dari strategi manajemen risiko trading yang dapat membantu trader terhindar dari kerugian beruntun. Smart People mungkin sering mengalami loss karena jarang menggunakan kedua order ini dan lebih mengandalkan intuisi ketika membeli dan melepas saham.
Ingatlah bahwa intuisi atau spekulasi itu dipengaruhi penilaian yang tidak objektif. Trader rentan berharap saham rebound saat sedang turun atau terus-menerus naik saat bursa sedang bullish. Padahal, sering kali waktu trading yang sedikit tidak memungkinkan mereka untuk sempat merasakan pergerakan harga yang sesuai ekspektasi.
Dengan menentukan terlebih dahulu kapan waktu melepas saham dalam skenario harga naik dan turun, transaksimu bisa lebih terukur sekaligus dapat menekan loss.
Baca juga: Inilah Teknik Risk Management Trading Saham Sederhana Untuk Menekan Kerugian
4. Emosi Mudah Terpancing Ketika Loss
Karena uang berputar dalam aktivitas trading saham, trader akan sangat peka dengan kerugian. Bahkan, perasaan itu begitu kuat sampai bisa mengaburkan perolehan imbal hasil yang mungkin jumlahnya setara atau lebih besar dari kerugian itu.
Keengganan atau rasa takut karena kemungkinan loss dapat mempersempit pandangan trader. Alhasil, mereka pun bisa saja malah ingin membalasnya dengan melakukan transaksi lainnya secara agresif.
Tersulutnya emosi trader juga bisa membuat mereka memperluas batasan stop loss yang sudah ditentukan sebelumnya, bahkan melebihi kemampuan modal mereka.
Jika memang trading yang Smart People lakukan berujung pada kerugian secara berturut-turut, atau keadaan bursa sedang tidak memberi peluang untuk meraih imbal hasil, sebaiknya Smart People keluar dari bursa sebentar atau mengurangi intensitas transaksimu.
Rutinlah Merekap Aktivitas Trading Untuk Memantau Strategimu
Terkadang, alasan kerugian dalam trading saham tidak langsung terlihat. Karena itulah, fungsi jurnal trading akan sangat berguna bagimu dalam jangka panjangnya.
Masukkan total imbal hasil dan kerugian yang Smart People terima per harinya. Jika memungkinkan, tambahkan pendapatmu terhadap pada transaksinya. Komentar berisi bagus buruknya langkah yang diambil pada setiap transaksi akan membantu proses evaluasi dari strategi yang Smart People aplikasikan.
Ikuti topik menarik seputar cara investasi saham dan trading di YouTube RHB Sekuritas. Manfaatkan juga aplikasi RHBTRADESMARTID yang dilengkapi berbagai fitur untuk memudahkan transaksi saham di mana saja dan kapan saja. Subscribe channel-nya dan unduh aplikasinya dengan menekan tombol di bawah ini.
Baca juga: Ini Cara Menyusun Portofolio Trading Saham Supaya Gak Loss Terus!