Investasi saham online memerlukan strategi yang tepat untuk mendapatkan potensi imbal hasil optimal, salah satunya dengan cara penggunaan momentum investing. Strategi ini fokus pada pembelian saham yang menunjukkan tren kuat kemudian menjualnya saat momentum melemah. Tentunya, strategi ini tetap memiliki risiko yang perlu Smart People waspadai.
Strategi Memanfaatkan Saham-Saham dengan Momentum Kuat
Pada dasarnya, momentum investing fokus dengan prinsip bahwa harga saham yang naik akan cenderung naik dan begitu pula sebaliknya. Tentunya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan saham dengan momentum yang kuat, seperti:
1. Menggunakan analisis indikator teknikal
Indikator teknikal merupakan alat penting yang digunakan dalam mengidentifikasi saham-saham mana saja yang mempunyai momentum kuat. Smart People dapat menggunakan beberapa indikator yang umum digunakan seperti Relative Strength Index (RSI), Moving Average Convergence Divergence (MACD), hingga Moving Averages (MA).
Berbagai indikator teknikal seperti MACD hingga RSI dapat digunakan untuk mengidentifikasi saham mana saja yang sedang berada dalam tren bullish. Indikator ini akan memberikan sinyal potensi pergerakan harga yang berkelanjutan guna memastikan momentum investing saham tersebut.
2. Melihat volume perdagangan yang tinggi
Volume perdagangan yang tinggi seringkali menunjukkan bahwa banyak investor yang terlibat dalam pergerakan harga sebuah saham. Artinya, minat pasar sangat kuat terhadap saham tersebut. Hal inilah yang menandakan suatu saham berada pada momentum besar.
Momentum dapat terjadi saat saham mengalami lonjakan volume setelah adanya pengumuman, berita, atau laporan keuangan yang baik. Hal ini juga menandakan bahwa saham tersebut berpotensi untuk terus mengalami peningkatan dalam jangka pendek.
Menggunakan Sentimen Media Sosial untuk Momentum Investing
Selain menggunakan analisis teknikal dan melihat perkembangan harga saham, Smart People yang sedang bertransaksi investasi saham online juga dapat melihat perkembangan saham melalui media sosial.
Media sosial dapat dijadikan sebagai salah satu tempat terbaik untuk mendapatkan informasi mengenai saham mana saja yang berpotensi naik.
Tidak hanya informasi melalui postingan foto atau video, pada berbagai media sosial tersebut juga dapat ditemukan forum diskusi mengenai investasi online. Dari diskusi inilah dapat dilihat apakah suatu saham sedang menarik perhatian para investor sehingga menunjukkan momentum yang kuat.
Akan tetapi, perlu Smart People ingat bahwa informasi dari media sosial harus dicermati dengan baik. Diperlukan verifikasi dan validasi lebih lanjut untuk menghindari risiko yang mungkin saja terjadi. Dengan begitu, sentimen media sosial sebaiknya menjadi alat tambahan, bukan sebagai satu-satunya sumber dalam mengambil keputusan investasi.
Teknik Entry dan Exit pada Saham Momentum Investing
Teknik entry dan exit mengacu pada strategi yang digunakan oleh investor untuk dapat menentukan titik masuk dan keluar dari posisi momentum saham berdasarkan kekuatan atau arah tren harga saham tersebut. Oleh karena itu, menentukan waktu yang tepat untuk masuk (entry) dan keluar (exit) tentu menjadi hal yang sangat penting.
Adapun teknik masuk yang umumnya dipakai yakni dengan melakukan pembelian saham saat harganya menembus level resistance atau pada saat indikator teknikal menunjukkan sinyal beli. Analisis fundamental hingga penetapan rasio risiko juga penting guna menentukan entry point saat berinvestasi saham-saham momentum.
Cara ini juga dapat Smart People gunakan untuk memastikan kapan harus keluar dari saham momentum tersebut. Jika momentum mulai melemah, Smart People masih memiliki batas kerugian dan risiko yang relatif lebih jelas.
Tidak hanya itu, memantau volume perdagangan saham juga penting Smart People lakukan. Ketika volume sedang menurun, maka bisa dikatakan jika momentum saham melemah. Pada saat ini, keluar dari momentum bisa menjadi pilihan yang tepat guna menghindari kerugian yang lebih besar.
Saham “Growth” vs Saham “Momentum”: Mana yang Lebih Baik?
Ketika bertransaksi investasi saham online, tidak jarang investor akan menggunakan strategi yang beragam, termasuk memilih jenis saham “growth” hingga saham “momentum”. Keduanya bahkan sering dianggap sebagai strategi investasi yang berbeda.
1. Saham growth
Saham growth merupakan saham dari perusahaan yang berpotensi mengalami pertumbuhan pendapatan dan laba yang cepat di masa depan. Investor yang memilih saham ini biasanya fokus pada fundamental perusahaan, seperti kinerja keuangan dan prospek industrinya.
Saham growth cenderung memberikan hasil yang relatif stabil dalam jangka panjang, tetapi membutuhkan analisis fundamental yang mendalam. Strategi ini umumnya berkinerja baik saat pasar sedang naik, namun bisa menjadi lebih fluktuatif ketika ekonomi melemah dan likuiditas berkurang.
2. Saham momentum
Berbeda dengan saham growth, saham momentum lebih fokus pada pergerakan harga dalam jangka pendek dan tren pasar yang lebih kuat. Investor saham jenis ini tidak terlalu memperhatikan fundamental, melainkan lebih kepada psikologi pasar dan tren teknikal.
Saham momentum mungkin saja memberikan potensi imbal hasil yang besar dalam waktu singkat, Meski demikian, jenis saham ini juga memiliki potensi risiko yang tinggi terutama jika momentum berbalik arah dengan cepat.
Sebagai investor, keputusan dalam memilih antara saham growth atau saham momentum sangat tergantung dari tujuan investasi dan risiko yang diinginkan. Jika Smart People ingin mencari imbal hasil yang lebih cepat, saham momentum bisa menjadi pilihan.
Guna memilih saham potensial untuk investasi saham online, Smart People dapat mempertimbangkan menggunakan aplikasi andal dari RHB Tradesmart ID. Dengan fitur terlengkap, investasi bisa dijalankan secara maksimal. Download RHB Tradesmart ID sekarang di Play Store atau App Store!
Referensi:
Melani, Agustina. (2024). Mengenal 3 Strategi Investasi di Pasar Saham. Liputan6.com
Novianus, Yordian. (2024). Cara Menentukan Entry Point dalam Trading dan Risiko yang Timbul. Cermati.com
Segal, Troy. (2022). Momentum Investment: Meaning, Formula, Controversy. Investopedia.com
Tim Redaksi. (2024). Stock Investing Using Momentum. Nasdaq.com
