Di dunia saham, banyak sekali faktor penting yang perlu kita perhatikan dan dianalisis supaya imbal hasil yang diterima jauh lebih besar. Dalam berbagai tips trading saham, pasti ada salah satu poin yang menyebutkan analisis siklus ekonomi dan siklus pasar saham. Keduanya memang sama penting dan bisa menuntun investor untuk mengambil keputusan tepat demi mendapat imbal hasil optimal.
Trading Saham dengan Siklus Ekonomi
Sebagai seorang investor, Smart People harus paham bahwa aset yang mau kamu investasikan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Fluktuasi harganya bisa sangat drastis karena banyak faktor yang terlibat. Termasuk adanya siklus ekonomi yang perlu kamu pahami oleh para investor. Berikut adalah 4 tahapan penting dalam siklus ekonomi:
Fase Puncak
Tahap pertama ada fase puncak atau disebut juga sebagai peak cycle. Ini merupakan titik tertinggi dari siklus ekonomi dan terjadi setelah ekspansi. Di titik ini, umumnya bank sentral akan menerapkan sebuah kebijakan moneter yang sangat ketat. Inilah poin yang perlu kamu waspadai oleh investor sebelum mengambil langkah investasi ke depan.
Kebijakan moneter yang ketat diambil sebagai bentuk upaya untuk mengendalikan laju ekonomi supaya tidak terjadi overheating yang nantinya bisa memicu kontraksi ekonomi dahsyat. Di fase ini, pasar akan masuk ke periode penurunan atau bearish. Umumnya di tahap ini harga saham akan mulai menurun.
Fase Resesi
Berikutnya masuk ke fase resesi. Ini merupakan tahap pertumbuhan ekonomi negatif dan biasa juga disebut sebagai kontraksi. Di sini akan terjadi penurunan perekonomian minimal selama 2 kuartal berturut-turut. Tanda dari fase ini adalah adanya peningkatan jumlah pengangguran dan aktivitas di berbagai sektor manufaktur. Bank sentral kemudian akan memberlakukan kelonggaran kebijakan dan harga saham tetap melemah.
Fase Depresi
Masuk ke fase depresi yang mana keadaan ekonomi berada di titik paling rendah. Tahap ini ditandai dengan adanya penurunan harga dan daya beli masyarakat. Banyak kelesuan yang harus perusahaan hadapi sampai akhirnya mengarah ke likuidasi. Di titik ini pasar saham akan mulai melakukan rebound. Terutama terhadap stimulus ekonomi dan sosial, tujuannya agar pemulihan ekonomi di sektor riil bisa kembali terdorong.
Fase Pemulihan
Tahap terakhir adalah fase pemulihan atau recovery. Ini merupakan periode aktivitas ekonomi mulai meningkat. Siklus usaha semakin bangkit dan PDB (produk domestik bruto) akan bertumbuh dua kuartal. Sektor manufaktur akan kembali pulih dan lapangan kerja kembali terbuka. Pasar saham juga terus melanjutkan penguatan dan akan menyentuh titik paling tinggi seiring dengan pencapaian masa puncak pemulihan ekonomi.
Salah satu tips trading saham yang efektif untuk diterapkan adalah mulai melepaskan saham di fase tertinggi ini. Dengan harga yang semakin kuat, maka nilai jual saham juga bisa semakin tinggi dan membawa imbal hasil optimal.
Trading Saham Siklus Pasar Saham
Masuk ke siklus pasar saham yang juga terdiri dari 4 tahap namun berbeda dengan siklus ekonomi. Berikut adalah 4 tahapan fase yang termasuk dalam siklus pasar saham:
Akumulasi
Di tahap pertama ada akumulasi yaitu fase ketika pasar saham menyentuh rentang terendah dengan arah tren. Pada fase ini valuasi saham sangat menarik karena berada di posisi yang murah. Terutama untuk jenis saham dari perusahaan yang punya fundamental cukup kokoh. Di sini, pasar akan terbilang masuk dalam kondisi bearish.
Jika ingin mengambil kesempatan di fase ini, terapkan tips trading saham yang tepat. Pastikan untuk melihat fundamental perusahaan sebelum melakukan jual beli. Cari tahu potensinya karena saham perusahaan yang kokoh dan potensial bisa saja terjual dengan harga murah.
Mark-up
Setelah fase akumulasi berakhir maka akan masuk ke tahap mark-up atau partisipasi. Ini merupakan kondisi ketika pasar saham berada di posisi yang cukup stabil. Di sini pula pasar saham bersiap-siap untuk melambung tinggi. Secara otomatis, di fase ini mulai banyak orang yang berinvestasi. Investor biasa menyebut fase ini sebagai kondisi bullish.
Distribusi
Masuk ke fase distribusi ketika aksi jual saham dari para pelaku pasar akan terlihat mendominasi. Fase ini akan ditandai dengan harga saham yang tiba-tiba jatuh tajam namun volume transaksinya besar. Hanya saja kondisi ini tidak berlangsung lama karena harga akan kembali bergerak naik dan volume transaksinya mengecil.
Mark-down
Tahap terakhir adalah mark-down atau disebut juga sebagai kapitulasi. Di fase ini siklus bursa saham akan berakhir. Biasanya harga saham akan menurun drastis dan grafik juga menurun atau downtrend. Hal ini disebabkan oleh saham-saham yang dilepaskan big money di fase sebelumnya beredar bebas di pasar saham. Jika investor tidak melepaskan saham di fase sebelumnya, bisa saja akan mengalami kerugian di fase ini.
Untuk mendapatkan imbal hasil optimal dari saham, maka pahamilah dengan baik setiap fase tersebut. Selain itu, pilihlah aplikasi trading yang tepat seperti RHB Tradesmart untuk membantu Smart People mendapatkan imbal hasil optimal.
Kenapa RHB Tradesmart?
Apa alasannya RHB Tradesmart ini sangat direkomendasikan untuk para investor dan trader saham? Berhubungan dengan analisis siklus ekonomi dan siklus pasar saham di sini, RHB Tradesmart akan mempermudah Smart People dalam mengambil keputusan. Tersedia fitur ARO yang mempermudah analisis tersebut, termasuk memantau setiap fase dalam siklus ekonomi dan siklus pasar saham.
RHB Tradesmart akan menjadi aplikasi yang tepat untuk membantu Smart People menggunakan peluang yang ada di setiap fase. Lebih dari itu, platform ini sudah aman untuk kamu gunakan dan semua aktivitasnya diawasi langsung oleh OJK. Sangat direkomendasikan bagi profesional maupun pemula.
Terapkan tips trading saham di berbagai fase siklus ekonomi dan pasar saham ini demi meraih imbal hasil yang optimal. Pastikan untuk memantau kondisi setiap fase dengan cermat. Jangan mudah membeli atau menjual saham tanpa pertimbangan.