Ada berbagai alasan yang mendasari menurunnya nilai atau harga saham, salah satu di antaranya adalah karena terjadinya pencurian data perusahaan. Jika situasi tersebut terjadi, tentu saja akan bisa merugikan pemegang saham perusahaan tersebut. Lantas, bagaimana sebenarnya pencurian data tersebut memengaruhi nilai saham? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Itu Pencurian Data?
Pencurian data atau data theft merupakan tindakan pemindahan atau transfer informasi pribadi, rahasia, ataupun finansial seseorang secara ilegal dari komputer ataupun perangkat elektronik lainnya. Data atau informasi yang dipindahkan atau dicuri bisa berupa kata nomor identitas, sandi, algoritma atau kode perangkat lunak, dan informasi penting lainnya.
Saat si pencuri atau pihak yang mengambil data secara ilegal berhasil mendapatkan data atau informasi pribadi tersebut, maka dirinya bisa menghapus, mengubah, ataupun mencegah akses atas data tersebut tanpa seizin pemilik sebenarnya. Salah satu alasan utama dilakukannya pencurian data adalah untuk mendapatkan imbal hasil dengan menjual data yang berhasil didapatkannya.
Hubungan Pencurian Data dengan Penurunan Harga Saham
Pencurian data tidak hanya dialami oleh individu. Namun, perusahaan yang sejatinya sudah menggelontorkan dana khusus untuk kebutuhan keamanan datanya, masih bisa mengalami pencurian data. Terjadinya pencurian data ini tentu akan merugikan perusahaan, salah satunya bisa dilihat dalam bentuk penurunan harga saham perusahaan tersebut.
Saat sebuah perusahaan mengalami pencurian data, maka efek-efek negatif akan bermunculan. Pendapatan perusahaan akan mengalami penurunan, disebabkan karena konsumen pun kehilangan kepercayaannya akan perusahaan tersebut. Kondisi inilah yang kemudian juga mempengaruhi performa saham perusahaan di pasar modal.
Penurunan harga saham ini nantinya akan terus berlanjut, sekiranya perusahaan tidak bisa mengomunikasikan dengan baik perihal pencurian data yang dialaminya. Sekiranya konsumen menganggap perusahaan tidak cukup tanggap dalam menghadapi kondisi tersebut, bukan tidak mungkin perusahaan akan kehilangan kepercayaan banyak konsumen, yang tentu berakibat pada turunnya saham.
Contoh Pencurian Data yang Mempengaruhi Harga Saham
Saham anjlok disebabkan karena perusahaan mengalami pencurian data bukanlah hal yang asing lagi. Salah satu contoh kasus yang terbilang cukup heboh beberapa waktu silam terkait dengan pencurian data perusahaan adalah skandal Cambridge Analytica dan Facebook. Cambridge Analytica diketahui mengambil data pengguna media sosial Facebook secara ilegal.
Firma konsultan politik Inggris, Cambridge Analytica, melakukan eksploitasi Facebook dalam bentuk pengumpulan data atas lebih dari 50 juta pengguna Facebook tanpa seizing mereka. Cambridge Analytica ini kemudian digunakan oleh tim kampanye Trump di tahun 2016 untuk bisa menargetkan para pemilihnya.
Lantas, apa yang terjadi pada saat hal itu terungkap? Saat publik mengetahui kalau telah terjadi pencurian data Facebook oleh Cambridge Analytica, harga saham Facebook langsung anjlok hampir sebanyak 7%. Tidak hanya itu saja, nilai kapitalisasi pasar Facebook juga mengalami penurunan yang begitu drastis, mencapai lebih dari $36 miliar.
Anjloknya harga saham dan nilai kapitalisasi pasar Facebook tidak hanya berhenti disitu saja. Harga sahamnya terus menerus menurun seiring dengan dimintanya kesaksian Mark Zuckerberg oleh kongres Amerika Serikat. Pada hari pendiri Facebook tersebut menerima undangan dari kongres AS, nilai kapitalisasi pasar Facebook kembali anjlok hampir sebesar $23 miliar.
Tips Meningkatkan Harga Saham yang Anjlok
Saham anjlok tentu bukanlah kabar yang ingin didengar oleh perusahaan, begitu juga dengan para pemegang saham tersebut. Agar anjloknya saham tidak terjadi berkepanjangan, tentu perusahaan harus cepat tanggap dalam mengatasinya, sehingga harga saham bisa terdongkrak naik kembali. Berikut adalah tips untuk meningkatkan kembali saham anjlok tersebut.
- Segera Atasi Masalah dan Bangun Komunikasi dengan Investor
Anjloknya harga saham disebabkan karena berbagai isu negatif, khususnya pencurian data, memang begitu berisiko. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak bisa diperbaiki. Perusahaan sudah semestinya segera memberikan penjelasan atas masalah apa yang sedang dihadapinya, kemudian menjelaskan bagaimana upaya yang akan dilakukan untuk menyelesaikannya.
Penjelasan yang diberikan atas masalah yang muncul akan bisa menenangkan para investor. Jangan memilih untuk diam seribu bahasa, karena hal tersebut hanya akan memperkeruh suasana dan membuat akan lebih banyak lagi saham yang dilepas oleh para investor karena mereka merasa tidak percaya lagi dengan perusahaan.
- Tunjukkan Sinyal Kepercayaan Diri untuk Menstabilkan Harga
Saat harga saham anjlok, perusahaan harus mampu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tetap optimis untuk menyambut hari esok. Keoptimisan dan kepercayaan diri bisa ditunjukkan dengan melakukan transaksi-transaksi finansial yang strategis ke depannya. Alhasil, minat investor untuk kembali memilih saham perusahaan sebagai aset akan bisa meningkat.
Pilih dan Beli Saham Perusahaan yang Sesuai dengan RHB Tradesmart ID
Salah satu cara agar investor bisa mewujudkan tujuan investasinya adalah dengan memilih dan membeli saham perusahaan yang tepat. Bukan hanya ikut-ikutan saja, namun pilihlah perusahaan yang sahamnya sesuai dengan profil risiko masing-masing. Agar lebih mudah dalam menentukan saham perusahaan yang tepat untuk dipilih nantinya, Smart People bisa menggunakan RHB Tradesmart ID.
RHB Tradesmart ID merupakan aplikasi investasi saham online yang memungkinkan para penggunanya untuk memperoleh bantuan dalam menganalisis saham dengan fitur Smart Analyzer yang dihadirkannya. Selain itu, biaya investasi juga dijamin akan bersifat ekonomis dan terjangkau, disebabkan karena adanya fitur Smart Rate dan Smart Fee yang juga dihadirkannya.
Unduh RHB Tradesmart ID sekarang juga dan rasakan pengalaman investasi saham online yang beda dari sebelumnya. Manfaatkan fitur SMART untuk raup imbal hasil impian.
Sumber:
Govindarajan, Vijay et al. 2022, Agustus 04. Restoring Shareholder Confidence When Your Stock Is Down. Harvard Business Review. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2024 melalui https://hbr.org/2022/08/restoring-shareholder-confidence-when-your-stock-is-down
Murphy, Chris B. 2022, September 11. Why Do Companies Care About Their Stock Prices? Investopedia. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2024 melalui https://www.investopedia.com/investing/why-do-companies-care-about-their-stock-prices/
Kaspersky Team. What is data theft and how to prevent it. Kaspersky. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2024 melalui https://www.kaspersky.com/resource-center/threats/data-theft