Turun atau naiknya saham bisa membuka kesempatan baik bagi investor atau malah merugikannya. Terlepas dari itu, harga saham yang tidak stabil membuatnya jadi aset investasi yang menawarkan imbal hasil tertinggi.
Pergerakan saham, atau yang biasa disebut volatilitas, tidak selalu mudah ditebak. Terkadang pergerakan itu terjadi tanpa disangka-sangka. Namun, bukan berarti Smart People tidak bisa mengetahui apa penyebabnya.
Ada beberapa penyebab harga saham yang naik turun. Pemahaman akan faktor penyebab ini dapat melancarkan strategimu dalam berinvestasi. Lantas apa saja yang mempengaruhi harga saham yang tidak pernah tetap itu?
Setidaknya ada empat faktor penting yang menggerakkan perubahan harga saham. Keempatnya adalah faktor fundamental, faktor teknikal, berita dan sentimen bursa saham.
- Faktor Fundamental
Faktor fundamental menjadi salah satu faktor penentu kenapa harga saham naik turun. Para investor yang menggunakan faktor fundamental bisa memperhitungkan saham terbaik untuk mereka. Smart People mungkin bisa membayangkan keadaan bursa saham bila beberapa investor mendapatkan perhitungan yang serupa.
Fundamental berasal dari dua kombinasi faktor penentu, yaitu basis pendapatan dan valuasi multipel.
Basis pendapatan
Basis pendapatan, atau bisa disebut pendapatan, merupakan penggerak dari harga suatu saham. Sadar atau tidak, para investor tentunya akan memperhatikan pendapatan suatu perusahaan sebelum memutuskan membeli sahamnya.
Semakin sukses dan besar pendapatan suatu perusahaan, semakin meningkat pula harga sahammnya. Kebalikannya berlaku bila pendapatan suatu perusahaan menurun.
Namun, Smart People perlu tahu bila kenaikan harga saham tidak selalu berarti pendapatan yang sedang naik. Terkadang harga tersebut naik karena beberapa investor melihat adanya harapan besar bila perusahaan tersebut akan meraih pendapatan tinggi.
Pendapatan sendiri berasal dari banyak faktor turunan. Beberapa di antaranya adalah potensi revenue dan manajemen biaya.
Valuasi multiple
Penanda faktor fundamental ini juga menjadi bahan perhitungan para investor. Mereka menggunakannya untuk mengetahui baik atau buruknya suatu saham di masa mendatang.
Valuasi multipel didasarkan dua faktor, harapan pertumbuhan basis pendapatan dan tingkat diskon. Tingkat diskon sendiri merupakan pembanding nilai pendapatan di masa mendatang dan saat ini.
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan saham, semakin tinggi valuasi multiple nya. Sayangnya, jika tingkat diskon lebih tinggi, valuasi multiple nya akan rendah.
Tingkat diskon menjadi penanda penting bagi para investor yang terlibat di bursa saham. Sebab, tingkat diskon yang tinggi bisa menjadi pertanda saham tersebut lebih berisiko dan nilainya bisa berkurang saat terjadi inflasi.
2. Faktor Teknikal
Tentunya faktor fundamental tidak bisa menjadi penentu tunggal dari harga saham yang naik dan turun. Sebab, fundamental hanyalah gambaran internal dari unggul atau tidaknya suatu saham.
Smart People masih perlu melihat faktor eksternal di luar nilai saham itu sendiri. Di sinilah faktor teknikal terhubung. Singkatnya, faktor teknikal menggerakkan penawaran dan permintaan (supply and demand) di bursa saham. Sebagian ada yang memengaruhi nilai suatu saham, ada pula yang tidak.
Adapun faktor teknikal yang mempengaruhi harga saham terdiri dari:
- Inflasi;
- Pengaruh bursa efek dan perusahaan lain dalam sektor yang sama (misalnya saham-saham dari perusahaan teknologi);
- Aset selain saham, investor bisa saja lebih memilih berinvestasi di obligasi, mata uang asing, dan lainnya ketimbang saham;
- Transaksi insidental, ini merupakan jual beli saham yang tidak didorong nilai saham itu sendiri. Alasannya bisa berasal dari informasi orang dalam, lindung nilai (hedge), dan lainnya;
- Umur investor;
- Tren bursa saham; serta
- Likuiditas saham.
3. Berita
Berita juga menjadi faktor penentu kenapa harga saham naik turun. Smart People mungkin jadi salah satu orang di antara investor lainnya yang memprediksi bursa saham dari sumber berita di TV atau media lainnya.
Berita yang membangun sentimen investor ini bukan cuma soal saham. Kondisi politik, akuisisi dan merger perusahaan, atau kerja sama atau pergolakan antarnegara memiliki pengaruh pula terhadap harga saham.
Jangan heran bila sesaat setelah berita kesuksesan perusahaan memuncak, harga sahamnya juga naik.
Satu hal yang perlu Smart People ketahui, informasi saham dari berita tidak bisa Smart People jadikan pegangan dalam mengambil keputusan berinvestasi.
4. Sentimen Bursa Saham
Tidak dapat dimungkiri bila semua orang yang terlibat di bursa saham memberi dampak bagi harga bursa saham.
Baik itu individu atau kelompok, mereka bisa membuat harga saham naik turun. Faktor ini bisa dibilang rumit karena mereka mudah dipicu penilaian yang subjektif dan bias.
Meski Smart People sudah memutuskan saham terbaik berdasarkan faktor fundamentalnya, sentimen bursa saham bisa membuat saham itu anjlok. Hal itu mungkin terjadi setelah para investor terpengaruh berita tanpa mencernanya dengan matang.
Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham yang naik turun. Dengan mengetahuinya, Smart People akan lebih memahami pergerakan saham. Smart People pun dapat lebih bijak memilih saham yang sesuai. Di samping itu, Smart People juga bisa merespon harga saham yang sewaktu-waktu akan memberi imbal hasil atau malah merugikan.
Ayo investasi saham lewat aplikasi trading saham RHBTRADESMARTID. Aplikasi ini sudah dilengkapi berbagai fitur untuk mempermudah kegiatan investasi dan trading di mana saja dan kapan saja. Download aplikasi RHB Tradesmart di Play Store dan App Store sekarang.