Ada banyak metode analisis yang acap kali digunakan untuk dapat menemukan saham-saham potensial, salah satunya dengan analisis teknikal menggunakan indikator Relative Strength Index atau yang juga disebut dengan indikator RSI.
Indikator ini menjadi salah satu indikator yang umum dan populer dipakai saat investasi saham. Dengan indikator ini, Smart People yang ingin menjadi seorang trader dapat menganalisa kondisi tertentu guna mengambil langkah tepat untuk mengambil keputusan kapan transaksi akan dilakukan.
Mengenal RSI Indicator
Indikator RSI saham merupakan salah satu indikator yang memiliki parameter osilasi alias sebagai oscillator. Indikator ini dipakai untuk dapat menilai bagaimana kekuatan dan arah gerak dari tren harga saham tertentu.
Bentuk dari indikator ini seperti frekuensi radio yang saling bergerak antara batas atas dan bawah. RSI digambarkan dengan skala 0 sampai 100. Jika kurang dari 30, maka nilai saham dianggap oversold sedangkan jika lebih dari 70 dianggap overbought.
RSI tergolong sebagai indikator teknikal yang bersifat leading atau mendahului harga saham yang bergerak. Sinyal yang didapatkan relatif lebih cepat sehingga kerap digunakan untuk analisis pasar dalam jangka waktu singkat hingga menengah.
Manfaat Indikator RSI
Setelah mengetahui konsep umum dari indikator RSI, Smart People tentu bertanya-tanya sebenarnya apa sajakah manfaat dari indikator ini. Secara garis besar, indikator ini dapat menjadi penanda saham yang oversold maupun overbought. Berikut manfaat lain lebih rinci.
1. Prediksi pergerakan harga aset
Sebagai trader maupun investor, mengetahui pergerakan harga aset saham merupakan hal yang sangat penting. Penggunaan analisis teknikal dengan RSI dapat menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui harga yang terus bergerak ini.
Harga aset saham sejatinya dapat bergerak secara bebas, bahkan cenderung fluktuatif secara cepat. Dengan analisis ini, investor maupun trader dapat menilai bagaimana kondisi pasar saat ini, histori harga sebelumnya, serta gambarannya di masa mendatang.
2. Membantu konfirmasi kelanjutan dan pembalikan tren
Saat melakukan aktivitas trading, Smart People harus paham dengan pola chart pada grafik pergerakan harga. Jenis chart pada indikator RSI dapat membantu Smart People untuk mengetahui apakah tren harga bersifat continue atau reversal.
Tren yang bersifat continue akan senantiasa menunjukkan tanda-tanda penerusan harga saham dari tren sebelumnya. Berbeda dengan tren reversal yang menunjukkan bahwa harga saham akan bergerak secara berlawanan dengan arah tren sebelumnya.
3. Mengetahui kondisi aset
Indikator RSI juga berfungsi untuk memudahkan Smart People mengetahui apakah sebuah aset berada pada posisi netral, oversold, atau overbought. Aset oversold diperdagangkan di bawah nilai sebenarnya, sementara overbought diperdagangkan di atas nilai sesungguhnya.
Adanya indikator RSI juga akan sangat membantu Smart People dalam mengetahui kapan harus membeli atau menjual suatu saham. Hanya saja, umumnya pada trader akan mengkombinasikan indikator RSI ini dengan indikator lainnya sehingga semakin optimal.
Cara Baca dan Pemakaian
Sebagai salah satu indikator penting analisis saham, indikator RSI sejatinya dapat dipakai secara mudah. Saat garis indikator berada di atas 70, maka pasar dikatakan sedang overbought. Jika garis tersebut berada di bawah 30, artinya pasar sedang oversold.
Tentunya, penggunaan indikator RSI tidak hanya sekadar hal tersebut. Smart People juga dapat memanfaatkannya untuk melakukan trading hingga menentukan tren saham. Adapun caranya yakni sebagai berikut.
1. Menjalankan trading dengan RSI
Untuk menjalankan aktivitas trading menggunakan indikator ini, sejatinya bukanlah hal yang sulit. Kalau Smart People sudah akrab dengan Stochastic oscillator tentu tidak akan terlalu kesulitan karena keduanya memiliki beberapa kemiripan.
Smart People dapat menentukan posisi yang potensial, baik di atas (top) atau di bawah (bottom). Tentunya hal tersebut tergantung dari kondisi pasar apakah sedang mengalami oversold ataupun overbought.
Ketika RSI menunjukkan penurunan di bawah skala 30, maka dapat diketahui jika tidak ada lagi penjual yang tersisa pada pasar. Dengan kata lain, pergerakan harga turun akan segera berakhir karena ada kemungkinan harga berbalik dan membentuk pola uptrend.
2. Menentukan tren dengan RSI
Pada dasarnya, RSI merupakan indikator yang populer karena dapat dipakai untuk konfirmasi pembentukan tren. Apabila suatu tren terbentuk, trader perlu melihat apakah garis tersebut berada di atas atau di bawah skala 50.
Apabila di atas angka tersebut, maka ada kemungkinan uptrend. Sebaliknya, ada kemungkinan untuk downtrend ketika garis tersebut berada di bawah skala 50. Grafik tersebut bahkan dapat terbentuk sejak awal.
Untuk menghindari kekeliruan, trader dapat menunggu garis menembus di bawah 50 sebagai konfirmasi apakah downtrend benar-benar terjadi. Jika tidak atau kurang menembus ke bawah, tentu saja perlu menjadi pertanyaan.
Itulah beberapa hal yang perlu Smart People ketahui seputar indikator RSI, termasuk pengertian, manfaat, hingga cara kerjanya. Untuk menguasainya, tentu diperlukan jam terbang dan praktik yang dilakukan secara berulang.
Smart People membutuhkan aplikasi trading yang tepat untuk melakukan analisis saham secara optimal. Gunakan RHB Tradesmart ID yang dikenal dengan fitur yang beragam namun tidak mudah lag. Download RHB Tradesmart ID dari Play Store atau App Store sekarang juga!
Source:
Fernando, Jason. (2023). Relative Strength Index (RSI) Indicator Explained With Formula. Investopedia.com
Tim Penulis. (2022). Cara Membaca Indikator RSI Saham untuk Analisis Teknikal. Emtrade.idTim Redaksi. (2022). Indikator RSI — Cara Menggunakannya dan Apa yang Bisa Dikombinasikan Dengannya. IQ-Study.com