Saham FILM milik PT MD Pictures Tbk (atau yang kini dikenal dengan nama PT MD Entertainment Tbk) diketahui menjadi salah satu saham dengan kinerja yang cukup positif selama 2024. Padahal, dalam beberapa tahun ke belakang, harga saham ini terbilang rendah. Mengapa demikian, berikut ulasannya!
Profil Singkat Emiten FILM
PT MD Pictures Tbk merupakan perusahaan film yang didirikan oleh Dhamoo Punjabi dan Manoj Punjabi pada 6 September 2006 di Jakarta. Perusahaan ini bergerak di bidang operasional studio film yang kini sudah berkembang pesat.
Saat ini, bisnis emiten FILM sudah meluas dengan menjalankan produksi film sendiri maupun bekerjasama dengan rumah produksi lain dalam hal pemasaran maupun distribusi melalui jaringan bioskop, free-to-air, hingga digital broadcast.
FILM juga menjadi emiten perfilman pertama di Indonesia yang IPO pada 7 Agustus 2018. Pada waktu itu, perusahaan mematok harga IPO di angka Rp210 per saham dengan total dana yang didapatkan mencapai lebih dari Rp274 miliar dari 1,3 miliar saham.
Pencapaian Kinerja FILM di 2024
Sebagai perusahaan yang bergerak di industri perfilman, sudah tentu ada berbagai hal yang membuat kinerja FILM naik dan turun. Salah satu contohnya pada 2020 hingga 2021 di mana pandemi membuat industri ini merosot tajam akibat larangan keluar rumah.
Barulah pada 2023 hingga 2024, angin segar mulai muncul pada industri perfilman dikarenakan mulai banyak lagi film baru dan kebiasaan masyarakat menonton film yang meningkat. Hal ini tentu juga berdampak pada kinerja saham FILM di tahun 2024 ini.
Pada semester pertama 2024, FILM telah membukukan laba bersih sebesar lebih dari Rp72 miliar atau meningkat 24,3% secara year-on-year. Kinerja ini didorong oleh kenaikan penjualan yang naik 5,9% secara yoy di paruh pertama 2024 menjadi Rp217 miliar.
Tentu ada sejumlah faktor yang mendorong kinerja positif FILM setidaknya hingga pertengahan tahun 2024. Mulai dari pendapatan di bidang layar lebar maupun pendapatan lain yang mendukung kinerjanya tersebut, seperti:
1. Pendapatan dari layar lebar
MD Entertainment sukses menjadi salah satu rumah produksi berbagai film layar lebar box office dalam beberapa tahun terakhir. Sebut saja film ‘KKN di Desa Penari’ (2022), ‘Sewu Dino’ (2023), ‘Badarawuhi di Desa Penari’ (2024), hingga ‘Ipar Adalah Maut’ (2024).
Pada paruh pertama 2024, emiten FILM sukses merilis 8 judul film layar lebar di mana beberapa di antaranya sukses ditonton jutaan penonton. Misalnya saja ‘Ipar Adalah Maut’ yang mampu menembus lebih dari 4,7 juta penonton, ‘Badarawuhi di Desa Penari’ dengan 4 juta penonton, serta ‘Ancika: Dia yang Bersamaku 1995’ dengan 1,32 juta penonton.
2. Pendapatan non-film
Penjualan FILM juga tercatat meningkat pada semester pertama 2024 dengan capaian lebih dari Rp217 miliar. Dari jumlah ini, 80% atau sekitar lebih dari Rp173 miliar berasal dari penjualan film layar lebar dan sisanya didukung oleh komponen lain di luar film.
Adapun komponen non-film yang dimaksud berasal dari sewa bangunan sebesar Rp12,8 miliar serta sewa alat syuting sebesar Rp463 juta. FILM juga sukses menjalin kemitraan dengan Lionsgate untuk distribusi global film ‘Badarawuhi di Desa Penari’ (2024).
Proyeksi dan Tren Masa Depan Saham FILM
Melihat dari kinerjanya, saham FILM menjadi salah satu saham yang bisa menjadi pertimbangan menarik. Terlebih, saat ini industri film Indonesia sudah semakin berbenah dan menunjukkan perkembangan lebih positif dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
Emiten produksi film ini juga telah membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp25 per saham yang sudah dibayarkan pada 1 Agustus 2024 lalu. Nilainya memang kecil, terlebih kinerja emiten FILM memang tercatat turun sepanjang tahun 2023.
Meski demikian, pada semester I-2024 ini kinerjanya terbilang meningkat cukup positif. Ditopang oleh berbagai film yang tidak hanya viral namun juga berkualitas, kinerja FILM di paruh pertama 2024 dianggap moncer hingga meningkatkan nilai sahamnya.
Berniat Tingkatkan Kinerja Saham FILM
Dari data historis, pada 11 September 2024 saham ini ditutup pada angka Rp4.290. Selain itu, tersiar kabar jika FILM juga akan mengakuisisi NET TV senilai Rp1.65 triliun. Hal ini akan dibahas lebih lanjut melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 4 Oktober 2024 mendatang.
Untuk meningkatkan kinerja hingga akhir tahun 2024, emiten ini bersiap memproduksi sejumlah film berkualitas. Bahkan menurut Astrid Suryatenggara selaku Chief Marketing Officer (CMO) MD Pictures, pihaknya sudah menyiapkan tiga film yang akan segera rilis pada periode Agustus hingga Oktober 2024 mendatang.
Emiten ini juga sudah memiliki relasi yang baik dengan berbagai OTT platform untuk memproduksi berbagai film dan series secara digital. Strategi inilah yang diyakini akan meningkatkan kinerja FILM sepanjang tahun 2024 ini.
Itulah beberapa hal mengenai saham FILM yang pada dasarnya merupakan salah satu saham dengan prospek yang cukup bagus. Buat Smart People yang ingin mengoleksinya, pastikan tetap memperhatikan kinerja keuangan dan melakukan analisis yang mendalam.
Smart People ingin mengetahui kinerja saham dan berita terkini seputar saham? Tidak perlu khawatir lagi karena kini telah hadir RHB Tradesmart ID yang sudah dibekali berbagai fitur dan jaminan anti-lag. Download RHB Tradesmart ID di Play Store atau App Store!
Referensi:
Mardiansyah, Diki. (2024). Ini Strategi MD Pictures (FILM) Genjot Kinerja di Semester II-2024. Kontan.co.id
Muslimawati, Nicha dan Ananda, Fariza Rizky. (2024). MD Entertainment (FILM) Bakal RUPSLB Bahas Akuisisi NET TV Senilai Rp 1,65 T. Kumparan.com
Putri, Shifa Nurhaliza. (2022). Sejarah Saham FILM, Emiten Industri Perfilman Pertama di BEI. IDXChannel.com
Ratna, Febrina. (2024). Laba MD Entertainment (FILM) Naik Jadi Rp77 Miliar di Semester I-2024. IDXChannel.com