Sebagai seorang trader, melihat kinerja saham melalui analisis teknikal menjadi hal yang harus dilakukan. Salah satunya dengan melihat performa long white candle pada grafik candlestick. Grafik ini merangkum bagaimana kondisi harga saham dalam periode tertentu.
Pengertian Long White Candle
Long-white candlestick adalah tipe candle dalam grafik saham yang menunjukkan sinyal bullish. Sinyal ini sendiri menandakan bahwa kondisi pasar sedang dalam pergerakan naik. Tren pasar ini juga ditandai dengan kenaikan harga saham yang sifatnya berkelanjutan.
Jenis candle dengan bentuk memanjang dan berwarna putih ini menjadi salah satu candle yang cukup mencolok di dalam sebuah grafik candlestick. Formasi candle ini acap kali juga disebut sebagai “long white day” dan merupakan kebalikan dari candle hitam atau long-black candle.
Tidak hanya dianggap sebagai sinyal bullish biasa, banyak trader dan analis saham yang menganggap bahwa white candlestick merupakan sinyal kelanjutan dari bullish. Ada juga yang mendefinisikan candlestick putih ini sebagai sinyal pembalikan dari bullish sendiri.
1. Sinyal biasa (basic candle)
Sinyal ini dibentuk oleh candle putih pada saat volume trading terbilang kecil sehingga tidak memiliki arti yang signifikan. Smart People dapat mengabaikan performa candlestick tersebut kecuali jika nantinya berkembang menjadi pola lain yang lebih signifikan.
2. Sinyal kelanjutan bullish (bullish continuation)
Sinyal ini terbentuk pada saat terjadi uptrend sehingga menandakan adanya peningkatan pada momentum bullish. Sinyal tersebut akan semakin signifikan apabila long-white candlestick ini muncul disertai dengan lonjakan volume trading hingga terjadinya breakout dari level resistance.
3. Sinyal pembalikan bullish (bullish reversal)
Berbeda dengan sinyal continuation, sinyal ini dibentuk pada saat terjadinya downtrend. Meski demikian, potensi perubahan tren masih sangat mungkin terjadi apabila candle selanjutnya sama-sama berwarna putih (bullish) atau mempunyai harga yang lebih tinggi.
Cara Membaca atau Mengenali Long White Candle
Setiap candlestick pada dasarnya merangkum berbagai informasi seputar harga saham, mulai dari harga opening, harga closing, harga tertinggi, sampai dengan harga paling rendah dalam kurun waktu tertentu. Adanya bagian ekor (shadow) pada candlestick memperkuat posisi suatu harga saham tersebut.
Bentuk long white candle sendiri sangat mudah dikenali. Sesuai namanya, formasi candle ini terdiri dari satu batang lilin dengan bagian ekor (shadow) yang lebih pendek dibandingkan body, bahkan beberapa di antaranya tidak memiliki shadow sama sekali.
Selain itu, bagian body dari jenis candle ini panjangnya bisa mencapai dua sampai tiga kali lipat dari panjang rata-rata beberapa candle terakhir. Panjang body dan shadow pada jenis candle ini juga harus sepenuhnya menutupi bagian candle yang sebelumnya.
Bagian body putih ini menandai kenaikan harga dimana harga closing lebih tinggi dibandingkan dengan harga opening. Semakin panjang body-nya, semakin besar pula selisih keduanya. Candle ini juga menandakan tekanan pembelian yang kuat sehingga mendorong kenaikan harga yang pesat.
Meski demikian, di beberapa platform trading saham Smart People mungkin akan menemui candle yang tidak berwarna putih. Bisa saja long candlestick ini berwarna biru atau hijau sesuai opsi pada aplikasi. Yang penting, candle ini dapat mengisi harga penutupan lebih tinggi dibandingkan harga pembukaan.
Strategi Trading Saham dengan Long White Candle
Meskipun long white candle menandakan sebagai sinyal yang baik untuk membeli saham, namun pada pengaplikasiannya, pemaknaan long-white candlestick ini dapat berbeda sesuai dengan kondisi pasar yang sedang terjadi maupun dengan formasi candle yang terdapat di sekelilingnya.
Oleh karena itu, sangat disarankan agar Smart People tidak buru-buru melakukan pembelian saham apabila formasi candlestick tersebut muncul. Akan lebih baik jika Smart People mencari tahu terlebih dahulu apakah kondisinya sedang uptrend atau downtrend.
Selain itu, cek juga apakah terdapat peningkatan volume pembelian atau tidak. Apabila candlestick putih terbentuk pada saat uptrend dengan volume trading yang naik, tentu akan menjadi sinyal pembelian yang baik. Berbeda jika tren dan volume pembeliannya sedang sama-sama turun.
Penting juga untuk memastikan dinamika atau pergerakan dari candle selanjutnya. Apabila pada candle selanjutnya terdapat dominasi para pembeli, kemungkinan besar harga akan naik. Dengan kata lain, sinyal bullish dapat dikonfirmasi sehingga Smart People dapat mulai membeli saham tersebut.
Smart People juga harus memahami bahwa pergerakan candlestick tersebut sejatinya bukan satu-satunya cara untuk mengidentifikasi struktur atau potensi pasar di masa depan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan analisis candlestick putih bersama dengan teknik analisis lainnya.
Indikator RSI (Relative Strength Index) dapat Smart People gunakan bersama dengan indikator candlestick ini untuk menunjukkan seberapa kuat suatu tren pada arah tertentu. Bisa juga menggunakan indikator teknikal lain untuk mengkonfirmasi sentimen pasar.
Itulah beberapa hal mengenai long white candle yang harus dipahami oleh Smart People sebagai seorang trader. Dengan memahami jenis candlestick tersebut, langkah-langkah analisis saham dapat dilakukan secara lebih optimal guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Untuk mendukung analisis yang Smart People akan lakukan, pakailah aplikasi trading saham yang mempunyai banyak fitur terbaik. Gunakan RHB Tradesmart ID yang dikenal kaya akan fitur tanpa khawatir mengalami lag. Download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store atau App Store sekarang juga!
Referensi:
Hayes, Adam. (2022). White Candlestick: What it is, How it Works, FAQ. Investopedia.com
Lempart, Jack. (2023). Long White Candle. CandleScanner.com
Putri, Shifa Nurhaliza. (2024). Istilah Trading Saham, Apa Arti Long White Candle?. IDXChannel.com