Sifat trading saham yang cepat dan dalam transaksi yang banyak membuat banyak uang berputar di dalamnya. Orang-orang yang mau terjun ke dunia trading pun harus memikirkan secara matang berapa banyak modal trading yang perlu ditarik dari pendapatan bulanan mereka.
Dalam artikel berikut ini, Smart People akan mempelajari bagaimana menentukan porsi dari uang bulananmu yang dikhususkan untuk trading saham.
Bagaimana Uangmu Dipakai dalam Trading Saham?
Trading saham memang tidak seperti investasi yang membeli dan menahan saham dalam waktu lama agar nilainya bertumbuh. Namun pada dasarnya, trading sama-sama investasi. Hanya saja, metode ini dilakukan secara aktif dan dalam rentang waktu yang pendek. Targetnya adalah mengumpulkan imbal hasil dari selisih harga jual saham dengan belinya dari setiap transaksi.
Trader akan mengeluarkan modalnya untuk membeli saham dengan harapan menjualnya lagi di atas harga beli. Meski kerugian lazim di sini, trader selalu dapat menutupinya lewat manajemen risiko yang mengatur agar rasio imbal hasil bisa lebih besar.
Modal trading yang Smart People pakai tidak cuma terfokus di jual dan beli saham. Smart People pun harus membayar fee broker setiap kali mengeksekusi penjualan dan pembelian. Plus, ada pula pajak sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi jual.
Selain hal-hal yang sudah mutlak di atas, trader juga mungkin mengeluarkan uangnya untuk beberapa keperluan pendukung aktivitas trading, seperti perangkat komputer, internet, dan software.
Menentukan Modal Untuk Trading Saham
Berapa porsi modal yang digunakan untuk trading itu dikembalikan lagi ke masing-masing trader. Ada yang modalnya ratusan ribu, sejuta, hingga ratusan juta per bulannya. Banyaknya modal pun didasarkan pada jumlah transaksi yang biasa Smart People lakukan beserta saham yang Smart People beli.
Dalam membeli saham, kita berpatok pada satuan 1 lot yang berisi 100 lembar saham. Jika saham A punya harga Rp500 per lembar, harga 1 lotnya berarti Rp50.000. Bila Smart People membeli 10 lot, maka Smart People perlu mengeluarkan modal sebesar Rp500.000.
Andaikan harga setiap saham yang Smart People beli sama dan Smart People bertransaksi hingga 10 saham dalam satu hari, maka Smart People mengeluarkan modal Rp5 juta. Total bulanannya menjadi kurang lebih Rp100 juta berdasarkan jam operasional BEI dan itulah modal yang Smart People perlukan.
Modal yang Smart People transaksikan bisa lebih kecil atau bahkan lebih besar tergantung dari cara trading-mu sendiri. Ada swing trader yang membuka dan menutup posisi dalam hitungan minggu hingga bulan sehingga mereka tidak rutin menggunakan modalnya seperti trader harian yang dicontohkan di atas.
Jumlah lot yang dibeli pun tidak harus muluk-muluk sampai 50 lot atau lebih dalam tiap transaksi. Dengan modal yang sedikit, Smart People bisa membeli 10 lot sampai 30 lot. Transaksi per harinya juga bisa dibatasi 5-7 saham.
Hal-hal Lain yang Mesti Diperhatikan dalam Menentukan Modal Trading
Selain modal trading, Smart People juga perlu memperhatikan besarnya biaya hidup dan Smart People harus mempetimbangkan untuk menyimpan dana darurat.
Besarnya biaya hidup terutama penting bagi full time trader karena modal trading mereka juga digunakan sebagian untuk biaya hidup. Seandainya imbal hasil trader dalam satu bulan sedikit, modal akan banyak terkikis karena sebagiannya harus dibayarkan untuk biaya hidup esensial (seperti tagihan dan biaya sekolah) yang jumlahnya konsisten.
Selain itu, trader harus menyimpan dana darurat yang tidak boleh dimanfaatkan untuk keperluan trading. Dana darurat ini sangat penting untuk kebutuhan mendesak seperti biaya rumah sakit, perbaikan rumah, PHK bagi Smart People yang bukan full time trader, hingga krisis ekonomi yang membuat saham-saham serentak jatuh.
Karena sifatnya yang urgen, besaran dana darurat setidaknya harus memenuhi jumlah biaya hidup selama enam bulan.
Cara Menggunakan Modal dalam Trading
Dalam praktik trading, modal yang Smart People gunakan tidak boleh dihabiskan seluruhnya. Alasannya adalah tidak semua transaksi menjamin imbal hasil. Jika Smart People menghabiskan modal di satu atau lebih dari satu transaksi, modalmu akan hangus seluruhnya andaikan semua posisi trading milikmu anjlok.
Agar kemungkinan buruk ini tidak terjadi, aturan umum trader menyarankan untuk tidak menghabiskan 2% dari modal yang kita punya untuk satu transaksi. Hal ini akan meminimalisir risiko seluruh modalmu habis seandainya Smart People harus melakukan cut loss untuk semua transaksi.
Smart People juga perlu mengalokasikan seluruh transaksi ke saham-saham yang berbeda dari sektor industrinya. Hal ini dapat menekan risiko seandainya satu sektor bermasalah sekaligus memaksimalkan imbal hasil untuk pergerakan bursa dari sektor yang beragam.
Berapa banyaknya modal trading yang ditentukan kembali pada uang yang Smart People punya dan gaya trading-mu sendiri. Dalam hal penentuan modal awal, sebaiknya Smart People memulai dari modal yang kecil dahulu hingga akhirnya Smart People punya kendali terhadap aktivitas trading-mu seutuhnya.
Belajar transaksi saham bagi pemula di blog RHB Tradesmart. Smart People juga bisa mulai berinvestasi lewat aplikasi RHBTRADESMARTID yang punya berbagai fitur untuk memudahkan proses investasi dari mana saja dan kapan saja. Unduh aplikasinya sekarang di Play Store dan App Store.