<< Back

Ternyata JOMO Itu Penting saat Berinvestasi Saham, Ini Penjelasannya!

jomo joy of missing out

Perilaku JOMO (Joy of Missing Out) pada dasarnya menjadi istilah yang menggambarkan bagaimana seseorang dapat mengendalikan dirinya dari berbagai situasi. Istilah ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat menjalankan investasi saham.

Pengertian JOMO (Joy of Missing Out)

Di era media sosial seperti saat ini, banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi yang paling terdepan dalam hal eksistensi. Tidak jarang mereka terlihat seperti dikejar hal baru sehingga digandrungi banyak orang. Mereka bahkan tidak ingin dianggap kurang gaul dan tertinggal.

Meski demikian, tidak sedikit orang yang merasa nyaman untuk tidak terlibat dalam hal apapun, terutama hal-hal yang berkaitan dengan sumber hiburan hingga media sosial. Inilah yang disebut dengan Joy of Missing Out.

Perasaan tersebut akan muncul saat seseorang merasa sudah cukup puas dengan hidupnya. Mereka akan merasa lebih bebas dan fokus menjalankan apa yang disukai. Tidak hanya dalam hidup sehari-hari, perasaan ini dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk berinvestasi.

Perbedaan FOMO dan JOMO (Joy of Missing Out)

Jika istilah JOMO merujuk pada kepuasan seseorang tentang hidupnya, berbeda dengan istilah FOMO yang banyak berkembang akhir-akhir ini. FOMO (Fera of Missing Out) sejatinya merupakan perasaaan ketika seseorang takut ketinggalan hal-hal baru.

Orang-orang yang memiliki perasaan FOMO akan cenderung merasa dikejar oleh tren dan ingin selalu bergabung dengan aktivitas yang pada dasarnya belum mereka kuasai. Dengan kata lain, mereka yang memiliki perasaan FOMO hanya cenderung ikut-ikutan.

Tidak jarang, mereka yang mengalami FOMO akan terus membandingkan diri dengan orang lain di sekitarnya. Hal ini karena mereka kerap melihat media sosial dan tren yang berkembang sehingga merasa bahwa hidupnya tidak menyenangkan kalau tidak mengikuti tren tersebut.

Perasaan FOMO tentu memiliki efek yang kurang bagus terhadap kesehatan mental seseorang. Pasalnya, orang-orang FOMO akan terus mencari perbandingan dan merasa tertekan apabila tidak terpenuhi. Akibatnya, Smart People tidak akan merasa cukup dengan apa yang dimiliki.

Faktor Psikologis JOMO (Joy of Missing Out) saat Berinvestasi Saham

Perilaku FOMO dapat terjadi pada hal apapun, termasuk saat berinvestasi saham. Saat ini, sudah banyak orang mulai menjalankan investasi untuk melindungi kekayaannya. Sayangnya, banyak investor pemula yang mengalami FOMO dan mengikuti tren tersebut tanpa paham dengan risiko yang bisa saja muncul.

Oleh karena itu, sebagai investor yang bijak, Smart People harus mulai menerapkan sikap JOMO. Sikap ini menekankan rasa cukup terhadap apa yang sudah dimiliki. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menjalankan perasaan tersebut:

1. Tidak terpengaruh saham gorengan

Saham gorengan adalah saham yang sejatinya memiliki fundamental kurang baik, namun berfluktuasi secara tidak rasional karena manipulasi pasar oleh pihak-pihak tertentu. Fluktuasi ini bahkan seringkali menjadi iming-iming yang dapat merugikan para investor.

Hal ini dapat terjadi karena adanya aksi menaikkan saham setinggi mungkin melalui borongan saham di harga bawah. Saham tersebut kemudian dipromosikan agar ritel membelinya. Saat sudah banyak ritel masuk, sisa saham akan dijual sedikit demi sedikit sampai harganya jatuh.

Tidak sedikit investor pemula yang terjebak dalam pengaruh saham gorengan tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan riset secara menyeluruh dan memahami risiko investasi sebelum membuat keputusan pembelian saham tertentu.

2. Tidak membeli saham saat harga tinggi

Banyak investor FOMO kurang memahami bagaimana menjalankan investasi saham secara bijak, salah satunya saat melakukan pembelian saham. Mereka tidak melihat situasi yang sedang terjadi sehingga seringkali membeli saham ketika harganya sedang tinggi.

Padahal, cara ini sejatinya kurang tepat. Akan lebih memberi imbal hasil jika Smart People melakukan analisis pasar terlebih dahulu mulai dari profil dan likuiditas, fluktuasi pasar, tren, dan berbagai faktor lain sebelum membuat keputusan pembelian.

Lakukan strategi buy on weakness, di mana Smart People membeli saham ketika harganya sedang turun ke level tertentu yang aman. Saat harganya naik, Smart People bisa menjual saham tersebut, namun tetap mempertimbangkan berbagai faktor dan kemungkinan.

3. Tidak sekadar mengikuti tren investasi

Sangat penting untuk memahami bahwa investasi saham bukan sekadar mengikuti tren. Sayangnya, saat ini masih banyak ditemukan generasi muda yang hanya ikut-ikutan demi mendapatkan imbal hasil dalam waktu singkat.

Umumnya, tren FOMO dalam investasi saham ini terjadi karena peran media sosial yang menggembor-gemborkan berbagai hasil menarik ketika berhasil menjalankan investasi saham. Ada banyak imbal hasil dalam waktu singkat yang diperoleh padahal tidak semua orang memiliki skill mumpuni untuk menjalankan investasi tersebut.

Guna menghindari kerugian yang berpotensi muncul dari tren ikut-ikutan ini, Smart People tentu harus mengetahui kemampuan diri dan profil risiko terlebih dahulu. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi saham, diperlukan pemahaman yang lebih dan kemampuan di dunia investasi.

Investor pada dasarnya adalah seorang pembelajar. Smart People wajib mempelajari berbagai hal terkait investasi termasuk melakukan analisis dan mengikuti perkembangan dunia ekonomi. Dengan begitu, tidak ada lagi istilah ikut-ikutan untuk sukses di dunia investasi pasar modal.

Itulah beberapa hal mengenai JOMO dan bagaimana menerapkannya saat menjalankan investasi saham. Memang bukan hal yang benar-benar mudah, namun jika dilakukan secara konsisten dan tepat, bukan tidak mungkin Anda akan memanen imbal hasil yang mengesankan.

Untuk mendukung keputusan investasi, Smart People membutuhkan aplikasi yang tepat. Seperti RHB Tradesmart ID dengan berbagai fitur terbaik dan jaminan anti-lag yang cocok bagi para pemula sekalipun. Download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store atau App Store!

 

Referensi:

Bayu, Irfan. (2023). 7 Tips Memulai Investasi Saham Bagi Pemula. Kemenkeu.go.id

Hidayati, Khairina F. (2023). JOMO: Apa Itu, Perbedaannya dengan FOMO, dan Tips Menjalankannya. Glints.com

Puji, Aprinda. (2022). Joy of Missing Out (JOMO), Tak Takut Melewatkan Tren. HelloSehat.com

Ramadhani, Pipit Ika. (2024). Cara Jitu Agar Tak Terjebak Saham Gorengan. Liputan6.com

Tim redaksi. (2023). Investasi Saham Juga Harus Punya Strategi Dong! Yuk, Bagi Investor Pemula Simak Artikel Berikut Ini!. SikapiUangmu OJK

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal