<< Back

Ternyata Ini Cara Menghitung Valuasi Saham untuk Analisa

Valuasi saham merupakan metode penilaian untuk harga wajar saham. Nilai valuasi biasanya terkait kesehatan keuangan perusahaan dan nilai sahamnya di pasar bursa. Namun untuk Smart People yang baru memulai belajar trading saham tidak perlu pusing dulu dengan istilah ini.

Penghitungan valuasi saham dapat dilakukan dengan metode sederhana dan mudah. Nantinya Smart People bisa mengetahui apakah harga saham terlalu mahal, wajar, murah atau terlalu murah untuk dijual atau dibeli.

Smart People yang masih pemula di dunia saham sebaiknya tidak gampang tergiur dengan iming-iming dari influencer atau artis untuk investasi saham. Perlu diketahui bahwa investasi saham merupakan investasi jangka panjang, perlu kemampuan analisa dan cara investasi saham yang baik untuk bisa berinvestasi dengan tepat.

Biasanya untuk analisis diperlukan data mengenai laporan keuangan perusahan. Jadi bisa diketahui apakah harga saham yang dikeluarkan tergolong wajar atau tidak untuk perusahaan dengan kondisi keuangan tersebut.

Perlu diketahui juga bahwa harga saham dan nilai saham berbeda. Harga saham terkait dengan nominal yang dibeli sedangkan nilai saham lebih terkait dengan nominal yang akan Smart People dapatkan jika menjual saham tersebut.

Bagi para investor saham tentu memerlukan analisis terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli suatu saham. Salah satunya adalah mempertimbangkan valuasi sahamnya dengan cara berikut.

1.     Price to Earning Ratio

Rumus sederhana untuk menghitung valuasi saham adalah menggunakan rasio PER atau Price to Earning Ratio. Rumusnya yaitu harga saham (price) : laba bersih per lembar saham (EPS/ earning per share).

Contohnya perusahaan A dengan price Rp 1.000 dan EPS per tahun Rp 100, maka PER Rp 10. Apabila harga saham tidak berubah dan menghasilkan EPS yang sama setiap tahun, maka balik modalnya membutuhkan waktu 10 tahun.

Sedangkan perusahan B dengan price Rp 500 dan EPS per tahun Rp 100, maka PER Rp 5. Jika price tetap sama dan EPS setiap tahun, maka break event point (BEP) atau balik modalnya butuh waktu 5 tahun.

Dari contoh di atas bisa disimpulkan bahwa perusahaan B memiliki valuasi saham yang tergolong murah. Saham perusahaan B juga layak untuk dibeli dibanding perusahaan A.

Namun untuk Smart People yang masih trading saham pemula perlu diingat untuk tidak asal membeli saham hanya karena PER kecil. Pertimbangkan beberapa hal penting berikut sebelum membeli saham.

  • EPS yang naik.
  • PER kecil dapat mengkhawatirkan jika EPS turun karena kinerjanya yang negatif.
  • EPS stabil tetapi harga saham justru turun.

2.     Price to Book Value

Rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan atau Price to Book Value (PBV) juga bisa digunakan untuk menghitung valuasi saham suatu perusahaan. PBV dapat digunakan untuk belajar trading saham dengan mencari saham-saham yang undervalued.

Rumus PBV= Harga Saham : Nilai Buku per Lembar Saham

3.     Debt to Equity Ratio

Rasio hutang terhadap ekuitas perusahaan atau Debt to Equity Ratio (DER) juga bisa menjadi indikator untuk menghitung valuasi suatu saham. Jika DER >1, artinya utang perusahaan jumlahnya lebih besar dari ekuitasnya. Sedangkan DER <1, berarti utang perusahaan lebih kecil dari total ekuitas.

Rumus DER= Total utang : Total ekuitas

4.     EV/ EBITDA

EV/ EBITDA merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan uang tunai. Sebelum membeli saham, EV/ EBITDA ini bisa dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya di sektor industri yang sama.

Smart People dapat mengetahui nilai perusahan murah atau mahal dibanding dengan harga saham yang dikeluarkan saat ini. EV/ EBITDA juga bisa dibandingkan untuk melihat naik turunnya nilai saham.

Rumus EV= Kapitalisasi pasar + total utang – kas dan setara kas

EBITDA= laba sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi

5.     Return on Equity

Smart People juga bisa menghitung valuasi saham menggunakan rasio ROE atau Return on Equity. Melalui ROE ini bisa dilihat berapa laba perusahaan yang dihasilkan dari setiap saham yang dimiliki para pemegang saham perusahaan. Rasionya dinyatakan dalam persentase (%).

Rumus ROE= Laba bersih setelah pajak : ekuitas pemegang saham

6.     Earning per Share

Cara lain untuk menghitung valuasi saham adalah menggunakan rasio EPS atau Earning per Share. EPS merupakan pendapatan perusahaan yang dibagi dengan saham. EPS meningkat dikatakan wajar jika perusahaan mengalami peningkatan pertumbuhan laba setiap tahun.

Rumus menghitung valuasi saham dengan EPS= Laba bersih : Jumlah Lembar Saham.

Itulah beberapa informasi mengenai valuasi saham dan cara menghitungnya. Bagi Smart People yang belajar trading saham ingat sebelum membeli saham sebaiknya ketahui dulu apakah termasuk terlalu tinggi (overvalued) atau justru terlalu rendah (undervalued). Smart People bisa menggunakan cara-cara di atas untuk menghitung valuasinya.

Smart People juga bisa menggunakan aplikasi RHB Tradesmart untuk belajar cara membeli saham dan mengasah kemampuan trading maupun investasi saham. Aplikasi ini dapat diakses melalui smartphone untuk berbagai transaksi saham yang lebih mudah. Jika Smart People tertarik untuk mencoba investasi saham, langsung saja Download aplikasi RHB Tradesmart di Play Store dan App Store.

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal