Pernah dengar teknik hedging dalam investasi saham? Hedging atau lindung nilai menjadi strategi yang dipakai untuk meminimalisir risiko kerugian yang bisa terjadi pada semua investor.
Perusahaan besar dan pengelola dana investasi cenderung menerapkan praktik ini secara teratur. Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk memahami bagaimana cara kerja hedging, baik untuk trader maupun investor saham.
Definisi Teknik Hedging
Dalam dunia investasi saham, hedging adalah strategi untuk membatasi risiko pada suatu aset dari perubahan harga di masa depan. Seperti yang Smart People ketahui bahwa saham merupakan instrumen investasi yang mengalami fluktuasi cukup tinggi.
Risiko perubahan harga yang tidak bisa diprediksi menjadi alasan investor perlu melakukan praktik lindung nilai ini. Strategi lindung nilai dilakukan untuk menghindarkan kerugian yang lebih besar atau bahkan kebangkrutan.
Praktik ini menggunakan instrumen keuangan untuk mengimbangi risiko dari pergerakan harga saham yang merugikan. Jadi, investor melindungi suatu aset atau saham yang dimiliki dengan melakukan perdagangan pada saham lain.
Jenis-jenis Teknik Hedging
Investor atau orang yang melakukan teknik hedging disebut sebagai hedger. Di Indonesia mungkin masih belum terlalu populer. Setidaknya ada dua jenis lindung nilai yakni buying hedge dan selling hedge, berikut penjelasan selengkapnya.
1. Buying Hedge
Buying hedge adalah strategi melindungi nilai dengan melakukan pembelian pada instrumen lain. Strategi ini dikenal juga dengan istilah long hedge. Contohnya dengan melakukan diversifikasi portofolio sehingga dapat mengimbangi aset yang mengalami perubahan harga yang tidak diharapkan.
Strategi buying hedge dilakukan berdasarkan prinsip investasi yaitu “do not put your eggs in one basket”. Jadi, dengan meletakan investasi pada instrumen yang lebih beragam, risiko kerugian karena salah satu aset yang mengalami penurun dapat ditutup dengan hasil dari aset lain.
2. Selling Hedge
Kemudian, ada strategi selling hedge yang dilakukan investor dengan mengambil posisi jual. Strategi ini menjadi langkah antisipasi investor terhadap kerugian yang lebih besar.
Jika harga aset terus menurun sesuai ekspektasi, maka strategi ini akan menguntungkan bagi hedger. Sebaliknya, apabila saham yang dijual justru kembali naik, ini kurang menguntungkan bagi investor. Oleh sebab itu, investor perlu melakukan serangkaian analisis sebelum memutuskan untuk menjual asetnya.
Cara Kerja Hedging
Pada dasarnya, prinsip hedging adalah menutupi kerugian atas posisi aset awal dengan hasil keuntungan dari aset lain atau instrumen hedging. Sebelum mengaplikasikan strategi ini, investor hanya memegang aset awal dengan risikonya.
Kemudian, setelah hedging investor memegang sejumlah aset awal dan aset hedging yang diharapkan dapat mengimbangi atau mengurangi risiko awal. Portofolio hedging investor menghasilkan risiko yang dapat lebih rendah dibanding sebelum hedging.
Sebagai gambaran, Smart People investasi saham dengan risiko 50. Setelah menerapkan hedging, risiko dari portofolio investasi Smart People menjadi 25. Strategi hedging tersebut berarti dapat menurunkan risiko sebesar 25.
Cara Melakukan Teknik Hedging
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan investor yang ingin mengimplementasikan hedging saham. Smart People bisa belajar hedging dengan beberapa cara seperti berikut.
1. Diversifikasi
Ingat peribahasa “jangan menaruh semua telur dalam keranjang yang sama” atau “do not put your eggs in one basket”? Risiko ini juga berlaku pada dunia investasi.
Semua investor menghadapi risiko yang serupa sehingga diperlukan strategi untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi. Salah satunya dengan strategi hedging seperti melakukan diversifikasi investasi.
Diversifikasi dilakukan dengan investasi pada sektor yang tidak saling terkait. Hal tersebut bertujuan agar saat suatu aset mengalami penurunan ada keuntungan dari aset lain yang dapat menutupinya.
Contohnya Smart People investasi pada saham hotel dan saham energi. Jika saham hotel menurun karena pariwisata yang sedang loyo, ada saham energi yang relatif tidak akan terpengaruh.
2. Average Down
Average down bisa dikategorikan sebagai buying hedge. Pasalnya, investor menjaga nilai aset mereka dengan cara membeli aset lagi. Average down dilakukan investor dengan membeli saham yang sudah dimiliki yang harganya menurun secara signifikan.
Investor akan membeli lebih banyak saham yang sama saat harganya lebih rendah. Harapannya saat harga aset naik meskipun masih rendah dari nilai investasi pertama, dapat diimbangi dengan keuntungan dari investasi kedua dan seterusnya.
3. Derivatif
Derivatif adalah kontrak atau futures berupa perjanjian membeli atau menjual aset atau komoditas pada harga dan waktu yang sudah disepakati bersama. Saham derivatif merupakan aset turunan dari aset utama atau yang disebut sebagai underlying assets.
Peluang hasilnya terkait dengan kinerja dari underlying assets ini. Smart People dapat menerapkan strategi ini pada saham yang harganya sangat fluktuatif atau sangat terpengaruh sentimen pasar.
Apabila harga aset ternyata menurun, Smart People dapat menjualnya sesuai dengan harga atau perjanjian yang disepakati. Dengan kata lain, investor tidak terlalu merugi meskipun nilai aset tidak seperti yang diprediksi sebelumnya.
Strategi ini perlu dilakukan dengan penuh perhitungan. Nah, untuk membantu Smart People investasi maupun trading saham dengan mudah dapat menggunakan aplikasi RHB Tradesmart ID dari RHB Sekuritas Indonesia. Jangan lupa download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store
Itulah ulasan mengenai hedging saham beserta jenis, cara kerja, dan cara melakukannya. Strategi hedging bisa dikatakan cukup kompleks dan rumit sehingga perlu analisis dan perhitungan yang matang.
Referensi:
Team Investopedia. 2023. “Hedge Definition: What It Is and How It Works in Investing”. Investopedia.com
Ilham Fikriansyah. 2022. “Hedging Adalah: Kenali Jenis, Strategi, dan Cara Kerjanya”. Detik.com
Mutia Fauzia. 2021. “Hedging Adalah Lindung Nilai: Pengertian, Jenis, dan Contohnya”. Kompas.com
Lona Olivia. 2022. “Berikut Pengertian, Jenis, dan Contoh Hedging dalam Investasi”. Investor.id