Makin hari, kabar akan terjadinya resesi di tahun depan makin kencang. Jika resesi benar terjadi, tentu akan berdampak pada pasar modal. Namun, bukan berarti investasi saham online maupun offline akan sepenuhnya gelap. Beberapa emiten dipercaya bisa bertahan di tengah terpaan resesi ekonomi tersebut.
Adapun emiten yang dipercaya bakal bisa bertahan saat resesi umumnya tergolong ke dalam 3 sektor, yakni perbankan, telekomunikasi, dan consumer staple. Salah satu persamaan dari saham emiten yang tergolong sebagai defensive stock atau saham yang bisa bertahan saat ekonomi tidak stabil ini adalah dividend yield-nya yang tinggi. Berikut emiten dengan dividend-yield tinggi tersebut.
- POWR
PT. Cikarang Listrindo Tbk (POWR) merupakan emiten yang bergerak di bidang pembangkit pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik di Indonesia. POWR sendiri memiliki dividend yield yang cukup tinggi, yakni 8.97 persen. Per tanggal 19 Oktober 2022, saham POWR sendiri berada di harga Rp670, yang mana saham tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp5 atau 0.75 persen.
- DMAS
Emiten selanjutnya yang juga memiliki dividend yield tinggi adalah PT. Puradelta Lestari Tbk (DMAS). Emiten DMAS yang tergolong ke sektor properti dan real estate dan bergerak di bidang pengembangan kawasan industri yang didukung oleh pembangunan perumahan dan komersial ini pada tahun 2022 diperkirakan memiliki dividend yield sebesar 14.8 persen di 2023.
Selain memiliki dividend yield yang cukup tinggi, emiten DMAS yang bergerak di bidang industrial estate ini juga tergolong sebagai emiten yang stabil. Per 19 Oktober 2022, harga tertinggi DMAS berada di angka Rp175 dan harga terendah di angka Rp170. Saham dari emiten ini juga mendapatkan rekomendasi buy.
- AKRA
Emiten selanjutnya dengan dividend yield tinggi adalah PT. AKR Corporindo Tbk (AKRA). AKRA merupakan emiten yang bidang usaha utamanya di perdagangan dan distribusi BBM dan bahan kimia dasar dan bergerak di sektor energi. Pada tahun 2023 mendatang, diperkirakan dividend yield-nya mencapai 14.5 persen. Pada 19 Oktober 2022, harga tertinggi AKRA mencapai Rp1.495.
- BJBR
Seperti yang disebutkan sebelumnya, saham di sektor keuangan atau perbankan diperkirakan akan bisa kebal menghadapi resesi. Salah satu emiten di sektor perbankan yang memiliki dividend yield cukup tinggi adalah BJBR alias PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Pada tahun 2023 mendatang, diperkirakan dividend yield BJBR mencapai 9.9 persen.
Per tanggal 19 Oktober 2022, BJBR mencatat harga tertinggi di angka Rp1.360, terendah Rp1.310, dan pada penutupan berada di angka Rp1.360. Emiten satu ini juga memperoleh rekomendasi buy. Potensi emiten perbankan satu ini untuk menghadapi kemungkinan resesi juga tinggi, mengingat suku bunga bank yang diperkirakan masih akan meningkat hingga tahun depan.
- BJTM
Sebagai pelaku investasi saham online, Smart People juga bisa memiliki emiten di sektor perbankan lainnya seperti PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), untuk menghadapi resesi nanti. Dividend yield BJTM sendiri diperkirakan akan mencapai angka 9.6 persen di tahun depan.
Per 19 Oktober 2022, harga tertinggi BJTM sendiri berada di angka Rp1.355, harga terendah Rp1.345, dan harga penutupan di angka Rp1.345. Dengan perkembangan sektor perbankan yang masih mencapai angka 53 persen pada bulan Agustus 2022 lalu, emiten di sektor perbankan seperti BJTM dan BJBR diprediksi akan bisa bertahan saat resesi nanti.
- ITMG
Perusahaan yang bergerak di sektor energi dan bidang pertambangan batu bara mungkin memiliki kecenderungan harga turun pada saat ini, namun beberapa diperkirakan masih memiliki dividend yield yang tinggi. Salah satu emiten sektor energi dengan dividend yield tinggi tersebut adalah PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (IMTG).
Pada tahun 2023 mendatang, IMTG diperkirakan akan memiliki dividend yield sebesar 7.7 persen. Harga tertinggi IMTG sendiri per 19 Oktober 2022 berada di angka Rp42.200, harga terendah Rp41.600, lalu kemudian ditutup pada harga Rp41.900. Hal penting yang harus tetap diwaspadai adalah penurunan harga komoditas batu bara, meskipun dividend yield-nya terbilang tinggi.
- ADRO
Selain ITMG, emiten PT. Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang bergerak di bidang yang sama, juga memiliki dividend yield yang cukup tinggi. Pada tahun 2023 nanti, diperkirakan dividend yield emiten ADRO akan mencapai angka 6.4 persen. Harga tertinggi ADRO sendiri per 19 Oktober 2022 berada di angka Rp3.850, terendah Rp3.800, dan ditutup pada angka Rp3.840.
- MNCN
Emiten yang bergerak di sektor barang konsumen non-primer, tepatnya di sub-sektor media dan hiburan seperti PT. Media Nusantara Citra (MNCN) juga diperkirakan bakal bisa melalui resesi. Pada tahun depan, nilai dividend yield MNCN diperkirakan akan mencapai angka 8.7 persen. Per 19 Oktober 2022, MNCN dibuka pada harga Rp790 dan ditutup pada angka Rp780.
Kenapa Pilih RHB Tradesmart ID untuk Investasi Saham Online?
Agar investasi saham online bisa lancar, Smart People bisa manfaatkan aplikasi trading saham online RHB Tradesmart ID. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur unggulan ARO atau Assisted Robo Optimization, yang memungkinkan Smart People untuk memantau perkembangan saham, secara real time, termasuk saham dengan dividend yield tinggi seperti dipaparkan di atas. Meskipun tahun depan diperkirakan akan terjadi resesi, jangan sampai menghilangkan minat Smart People untuk investasi saham online. Pilihlah emiten yang tepat, seperti saham dengan dividend yield yang tinggi, agar bisa tetap bertahan di tengah resesi nanti. Agar aktivitas investasi makin lancar, Smart People bisa download aplikasi RHB Tradesmart ID dengan fitur ARO-nya yang canggih. Untuk informasi dan pembelian waran terstruktur, bisa mengunjungi RHB Waran Terstruktur.