Dalam investasi dan trading saham, dikenal yang namanya breakout, kondisi di mana harga saham bergerak ke atas melampaui area resistance atau bergerak ke bawah melampaui area support. Namun, tidak semua breakout akan berakhir sesuai prediksi, karena ada yang namanya false breakout. Simak pengertian dari false breakout, berikut dengan cara untuk menghindarinya.
Apa Itu False Breakout?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, breakout adalah momentum saat harga saham bergerak ke atas melampaui area resistance atau bergerak ke bawah melampaui area support. Terjadinya breakout menjadi indikasi bahwa harga potensial saham akan mulai trending ke arah breakout tersebut. Maknanya, jika arah breakout ke atas, maknanya harga akan mulai naik, begitu juga sebaliknya.
Pun begitu, patut dipahami bahwa tidak semua momentum breakout akan sesuai dengan prediksi. Ada kalanya harga saham bergerak melampaui area resistance atau area support, namun tidak memiliki cukup momentum untuk mempertahankan arah pergerakannya tersebut. Kondisi seperti inilah yang disebut dengan false breakout atau failed break.
Lantas, apa akibat dari false breakout ini? Mengingat sebuah breakout gagal untuk mempertahankan pergerakan awalnya melampaui area resistance ataupun support, maka yang terjadi selanjutnya adalah terjadi perputaran arah dari breakout tersebut. Misalnya saja, jika yang tadinya terjadi pergerakan harga saham melampaui area resistance, harga saham akan mengalami penurunan.
Sebagai contoh, harga dari saham A pernah beberapa kali mencapai angka Rp100.000 sebelumnya, namun harganya mentok di sana dan selalu terjadi penurunan setelahnya. Nah, angka Rp100.000 dianggap sebagai area resistance. Saat harga saham tiba-tiba melambung tinggi dan melampaui angka Rp100.000, maknanya sudah terjadi breakout.
Saat kemudian harga saham mengalami penurunan kembali, di bawah angka Rp100.000, dan kemudian secara terus-menerus makin menurun harganya, kondisi inilah yang disebut sebagai false breakout. Sebuah breakout mengalami hilangnya momentum dan harga yang semula sudah melambung tinggi ataupun rendah, malah mengalami pergerakan harga ke arah sebaliknya.
Terjadinya false breakout menjadi indikasi bahwa buying interest atau keinginan untuk membeli saham tersebut tidak cukup untuk bisa terus menekan harga saham agar berada di atas area resistance ataupun di bawah area support. Saat false breakout ini terjadi, ada beberapa opsi tindakan yang biasa dilakukan oleh para trader.
Saat terjadi false breakout, sebagian trader mungkin memilih untuk menutup perdagangan. Namun, sebagian lagi malah memilih untuk memulai perdagangan dengan masuk dari arah yang berbeda dari arah false breakout tersebut. Ada juga yang memilih untuk menunggu saja hingga false breakout tersebut selesai.
3 Cara untuk Menghindari False Breakout
- Gunakan Confirmation Indicators
Agar bisa terhindar dari false breakout, salah satu cara simpel yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan confirmation indicators alias indikator untuk mengonfirmasi terjadinya false breakout tersebut. Confirmation indicators merupakan tools yang bisa mengukur beberapa aspek berbeda di pasar saham, seperti momentum, volume, volatilitas, sentimen, serta bukti atas terjadinya breakout.
Trader bisa menggunakan moving average untuk mengonfirmasi arah dan kekuatan dari tren yang sedang berlangsung. Ada juga indikator volume yang bisa digunakan untuk mengukur partisipasi dan interest di pasar saham. Selain itu, bisa juga menggunakan indikator volatilitas untuk mengukur untuk mengetahui intensitas dan jangkauan dari pergerakan harga saham.
- Tunggu hingga Candle Terbentuk
Cara selanjutnya untuk menghindari false breakout adalah menunggu terbentuknya candle hingga waktu close atau penutupan harga. Biasanya, trader memilih untuk masuk atau keluar dari perdagangan berdasarkan pergerakan harga saham, alih-alih menunggu hingga candle sepenuhnya terbentuk. Hal inilah yang kemudian memicu pengambilan keputusan investasi yang prematur.
Dengan menunggu hingga candle terbentuk saat close atau penutupan harga, maka trader akan bisa lebih memastikan apakah memang breakout terjadi atau hanya sekadar false breakout. Misalnya saja, semisal trader berdagang dengan pola head and shoulders, maka bisa ditunggu hingga candle terbentuk di bawah neckline, agar bisa menyaring false breakout.
- Lakukan Analisis Multiple Time Frames
Trader juga bisa mencoba untuk menghindari false break out dengan cara melakukan analisis multiple time frames. Dengan melakukan analisis ini, maka akan bisa dianalisis konteks pasar dan juga pola grafik. Trader bisa mengidentifikasi tren yang dominan, key support dan resistance levels, serta target dan risiko potensial dari perdagangan yang dilakukan.
Trader bisa membandingkan analisis pola grafik dengan tren time frame yang lebih tinggi, untuk meningkatkan peluang atau kemungkinan di arah tren harga yang sedang berlangsung, serta mencegah terperangkap di dalam false break out. Alhasil, kerugian yang berpotensi untuk terjadi karena perdagangan di kala terjadi false breakout akan bisa dihindari.
Lakukan Analisis Teknikal dengan RHB Tradesmart ID
Melakukan analisis teknikal merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan agar bisa menghindari false breakout saat trading. Nah, analisis teknikal tersebut bisa Smart People lakukan dengan memanfaatkan fitur Smart Analyzer dengan teknologi ARO (Assisted Robo Optimization) yang dihadirkan oleh aplikasi investasi dan trading saham, RHB Tradesmart ID.
RHB Tradesmart ID merupakan aplikasi trading dan investasi saham yang ekonomis, di mana hanya mewajibkan deposit dana awal sebesar Rp100.000 saja, lalu trading dan investasi saham pun sudah bisa dimulai. Agar potensi imbal hasil trader dan investor makin besar, RHB Tradesmart ID juga menawarkan biaya transaksi dan biaya margin yang terjangkau.
Unduh aplikasi RHB Tradesmart ID sekarang juga dan rasakan pengalaman investasi saham yang mudah dan ekonomis. Manfaatkan deretan fitur SMART-nya dan raup imbal hasil yang diimpikan.
Sumber:
Mitchell, Cory. 2023, Mei 16. Failed Break: What it is, How it Works, Example. Investopedia. Diakses pada tanggal 25 Januari 2024 melalui https://www.investopedia.com/terms/f/failedbreak.asp
Mitchell, Cory. 2021, Agustus 18. Break out: Definition, Meaning, Example, and What It Tells You. Investopedia. Diakses pada tanggal 25 Januari 2024 melalui https://www.investopedia.com/terms/b/breakout.asp
AI and LinkedIn Community. 2023, November 10. How can you identify false break outs in chart patterns? LinkedIn. Diakses pada tanggal 25 Januari 2024 melalui https://www.linkedin.com/advice/3/how-can-you-identify-false-breakouts-chart-patterns