Saham TOBA (PT TBS Energi Utama, Tbk) mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa waktu belakangan ini. Tentu bukan tanpa alasan, pasalnya Pandu Sjahrir sebagai salah satu direksi perusahaan tersebut telah ditunjuk sebagai eksekutif BPI Danantara.
Bagaimana Pandu Sjahrir Masuk BPI Danantara?
Seperti yang santer terdengar, Presiden Prabowo Subianto telah memilih Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roeslani sebagai CEO BPI Danantara. Rosan menggantikan posisi Muliaman Darmansyah Hadad yang sebelumnya sempat dilantik sebagai Kepala BPI Danantara pada 22 Oktober 2024 lalu.
Pergantian posisi ini beredar luas usai disahkannya RUU BUMN menjadi undang-undang pada 4 Februari 2025. Padahal, posisi Rosan sebelumnya dikabarkan sebagai pengawas (chairman) di BPI Danantara. Sementara itu, Muliaman diinformasikan menjadi Wakil Ketua Dewan Pengawas di bawah komando Erick Thohir sebagai Kepala Pengawas.
Sesuai dengan struktur di UU BUMN tersebut, terdapat dua posisi eksekutif di bawah CEO BPI, yakni Chief Operating Officer (COO) serta Chief Investment Officer (CIO). Di sinilah Pandu Sjahrir ditunjuk sebagai CIO yang mengendalikan Holding Investasi BUMN.
Sebagai CIO, Pandu Sjahrir bertugas merancang strategi investasi untuk mengelola aset ratusan miliar dollar yang dimiliki oleh Danantara. Pengusaha dan profesional investor ini pun sudah dilantik pada 24 Februari 2025 lalu di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Lantas, Siapa Itu Pandu Sjahrir?
Pandu Patria Sjahrir merupakan pebisnis di bidang batu bara yang sudah malang melintang di dunia ekonomi Indonesia. Profesional di bidang investor ini juga dikenal sebagai aktivis di berbagai organisasi ekonomi dan permodalan Indonesia.
1. Masa kecil dan riwayat pendidikan
Pandu lahir di Boston, Amerika Serikat pada 17 Mei 1979. Merupakan anak pertama dari Sjahrir, seorang ekonom dan Nurmala Kartini Pandjaitan, seorang antropolog sekaligus adik dari Luhut Binsar Pandjaitan yang kini menjabat sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi.
Riwayat pendidikannya juga tidak main-main, pasalnya Pandu meraih gelar sarjana dari University of Chicago dan MBA dari Stanford Graduate School of Business, USA. Pandu juga sempat melanjutkan pendidikan MBA Eksekutif dari Tsinghua University, China.
2. Karir di industri pertambangan dan energi
Setelah menikah pada tahun 2008 dan kembali ke Indonesia, Pandu mendirikan PT Toba Bara Sejahtera, Tbk yang kini berganti nama menjadi PT TBS Energi Utama, Tbk. Emiten dengan kode saham TOBA ini bahkan dikenal juga sebagai salah satu emiten pertambangan terbesar di Indonesia.
Selain sebagai Vice President Director TOBA, Pandu juga mengemban jabatan sebagai direktur di perusahaan Electrum yang bergerak di bidang ekosistem kendaraan listrik. Bahkan berkat kiprahnya, Pandu sempat dipilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Tambang Batu Bara (APBI) pada 2018-2021.
3. Aktif di bisnis teknologi dan permodalan
Tidak hanya di bidang pertambangan dan energi, Pandu Sjahrir juga sempat ditunjuk sebagai Ketua Asosiasi Fintech Indonesia pada tahun 2021. Bahkan sejak tahun 2017, Pandu juga menjadi salah satu Dewan Komisaris Gojek.
Di bidang ekonomi digital, Pandu juga merupakan mitra pengelola Indies Capital sekaligus mitra pendiri AC Ventures. Pada tahun 2014, Pandu juga berinvestasi ke SEA Group sebagai perusahaan yang menaungi salah satu e-commerce di Indonesia, bahkan menjadi komisarisnya.
4. Prestasi di bidang organisasi non-bisnis
Tidak hanya di bidang bisnis, Pandu juga aktif di berbagai organisasi. Seperti Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Digital Kadin Indonesia sejak 2021, serta Kepala Bidang Penanaman Modal Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sejak tahun 2023.
Pandu juga menjabat sebagai Chairman ARTOTEL Group sejak tahun 2022. Bahkan di bidang olahraga, Pandu juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Selancar Indonesia (PSOI) sejak tahun 2023 lalu.
Menilik Kinerja Saham TOBA
PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menunjukkan kinerja yang signifikan pada tahun 2024. Perusahaan ini berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 28,47 juta, meningkat 260% dibandingkan USD7,9 juta pada tahun sebelumnya.
Pendapatan TOBA pada tahun 2024 tercatat sebesar USD 445,64 juta, turun 11,09% dari USD 501,26 juta pada tahun 2023. Namun, laba kotor meningkat 27% menjadi USD 81,09 juta dari USD63,82 juta. Laba operasi juga naik menjadi USD 93,9 juta dari USD 63,9 juta.
Pada kuartal III tahun 2024, laba bersih TOBA mencapai USD34,83 juta, meningkat 364,68% dibandingkan USD7,49 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan mencapai USD 336,6 juta dengan kontribusi terbesar dari penjualan batu bara.
Naik Berkat Kabar Danantara
Meskipun kinerja keuangan positif, harga saham TOBA mengalami penurunan. Pada 14 Maret 2025, saham ditutup pada Rp326, turun 2,98% dari hari sebelumnya. Penurunan ini terjadi meskipun perusahaan melaporkan pertumbuhan positif, terutama didorong oleh segmen pengelolaan limbah dan peningkatan efisiensi operasional di pertambangan.
Setelah kabar Pandu Sjahrir dilantik sebagai CIO di BPI Danantara, pergerakan saham TOBA mulai meningkat tajam. Hal ini diketahui dengan kenaikan harga sebesar 9,46% ke Rp486 per saham pada sesi pembukaan di akhir Februari 2025 lalu.
Itulah beberapa hal mengenai Pandu Sjahrir dan bagaimana pengaruhnya dalam meningkatkan saham TOBA. Meskipun TOBA menunjukkan kinerja yang cukup solid, namun pastikan Smart People tetap waspada dengan penurunannya setelah hype.
Untuk membantu Smart People melihat prospek dari saham-saham yang lain, Smart People perlu menggunakan aplikasi investasi terbaik dari RHB Tradesmart ID. Dibekali dengan fitur yang smart, RHB Tradesmart wajib menjadi pilihan yang tepat untuk berinvestasi. Download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store atau App Store!
Referensi:
Christa, Agnes Valentina, dkk. (2025). Efek Pandu Sjahrir Masuk Danantara ke Saham TOBA. Diakses dari Investor.id
Darisman, Muhammad dan Ananda, Fariza Rizky. (2025). Profil Pandu Sjahrir, Pengusaha yang Jadi CIO Danantara. Diakses dari Kumparan.com
Noviani, Ana. (2025). Pandu Sjahrir Jadi Eksekutif Danantara, Saham TOBA Melejit. Diakses dari Bisnis.com
Ramadhani, Pipit Ika. (2025). Usai Rilis Kinerja 2024, Saham TOBA Enggan Beranjak dari Zona Merah. Diakses dari Liputan6.com
