Dalam beberapa waktu belakangan ini, istilah red flag tentu sering Smart People dengar. Ya, istilah yang dapat diartikan sebagai “bendera merah” ini sejatinya bermakna tanda bahaya. Dalam dunia investasi, red flag saham juga seringkali muncul dan harus benar-benar dipahami.
Pengertian Red Flag dalam Saham
Seperti yang sudah diketahui, tidak semua jenis investasi memiliki peluang yang sama. Berbagai jenis investasi juga tidak jarang memiliki berbagai risiko yang berpotensi membuat seorang investor merugi. Itulah mengapa, seorang investor harus pandai memilih jenis investasi yang tepat.
Keadaan red flag pada dasarnya merupakan tanda-tanda bahaya yang berpotensi merugikan investor. Saham-saham yang masuk ke dalam red flag hingga perilaku yang berkaitan dengan hal-hal berbahaya tersebut sudah pasti memiliki risiko yang tinggi.
Baik pemula maupun yang sudah berpengalaman harus memahami red flag dalam berinvestasi. Terlebih, kegiatan yang dilakukan sangat mungkin mengganggu aktivitas Smart People. Salah satu caranya dengan menambah wawasan tentang saham dan aktivitas red flag tersebut.
Cara Identifikasi Red Flag Saham
Untuk menjadi seorang investor yang cerdas, Smart People harus mengenal aktivitas hingga perilaku investor yang harus dihindari saat menjalankan investasi. Berikut beberapa aktivitas red flag saham yang dapat membuat kantong boncos dan pada akhirnya membuat rugi.
1. Merasa harus segera membeli
Sebagai seorang investor, mengetahui timing yang tepat saat menjual hingga membeli suatu saham merupakan hal yang penting. Terlebih sebagai seorang investor, Smart People mempunyai hak untuk memilih jenis dan memutuskan waktu untuk berinvestasi.
Jika Smart People merasa ditekan dan harus cepat-cepat menjalankan aktivitas investasi, maka hal tersebut dapat dikategorikan sebagai red flag. Apalagi jika Smart People mudah tergiur dengan tawaran tersebut sehingga langsung memutuskan untuk melakukan pembelian.
2. Tidak menyiapkan dana darurat
Dana darurat merupakan pondasi penting yang harus dimiliki oleh seorang investor untuk persiapan keadaan genting atau situasi yang tidak terduga. Terlebih dalam berinvestasi saham, sangat mungkin terjadi fluktuasi dan loss besar alias kerugian.
Selain itu, tidak sedikit investor yang nekat menggunakan uang panas atau uang kebutuhan sehari-hari untuk aktivitas investasi. Padahal, cara ini sangat berisiko dan tidak disarankan karena akan memperburuk kondisi keuangan milik Smart People sendiri.
Kedua situasi di atas tentu menjadi aktivitas red flag yang harus dihindari saat menjalankan aktivitas investasi saham. Smart People wajib menggunakan alokasi khusus untuk berinvestasi sekaligus menyiapkan dana darurat yang akan sangat bermanfaat di kemudian hari.
3. Penawaran yang terlihat berlebihan
Pernahkah Smart People mendapatkan tawaran investasi yang berlebihan? Sebagai contoh, penawaran imbal hasil yang langsung mencapai 100% dalam beberapa bulan, hingga modal kecil namun hasilnya begitu besar dan menguntungkan.
Selain itu, ada juga penawaran investasi yang diklaim memiliki nol risiko dan kerugian. Sekilas, tawaran seperti ini terdengar sangat menggiurkan dan berbeda dibandingkan dengan investasi pada umumnya. Kendati demikian, berhati-hatilah karena hal ini bisa termasuk sebagai red flag saham!
Pada dasarnya, aktivitas investasi tidak dapat dilakukan secara instan dan tetap memiliki risiko. Sayangnya, masih banyak investor pemula yang belum dapat berpikir rasional sehingga penawaran yang terlalu berlebihan ini membuat mereka terjerumus dalam lingkaran kerugian berinvestasi.
4. Kurang paham membaca laporan keuangan
Salah satu tindakan berbahaya yang sangat berisiko dalam aktivitas investasi adalah tidak mengetahui cara membaca laporan keuangan suatu emiten. Terlebih jika Smart People juga kesulitan melakukan analisis faktor-faktor fundamental sebelum berinvestasi.
Smart People juga wajib mengetahui tujuan dan rencana investasi. Saat ini sudah banyak investor yang hanya ikut-ikutan tren namun tidak memiliki tujuan yang jelas. Apabila hal tersebut sampai terjadi, maka Smart People tidak akan bisa memilih emiten hingga produk saham yang tepat.
Akibatnya, berbagai potensi risiko akan muncul secara cepat karena tidak adanya wawasan yang lengkap mengenai saham-saham pilihan. Pada akhirnya, Smart People juga tidak akan mendapatkan tujuan finansial yang lebih terarah sehingga hanya kerugian yang akan didapatkan.
5. Legalitas yang tidak jelas
Cara lain untuk mengidentifikasi apakah suatu aktivitas investasi termasuk red flag atau tidak yakni dengan memperhatikan legalitas investasi yang Smart People pilih. Terlebih saat ini, ada banyak aktivitas investasi bodong yang beredar di tengah masyarakat.
Hal ini karena banyak investor yang tidak mengecek apakah mereka melakukan investasi pada perusahaan yang tepat. Oleh karena itu, memastikan kembali legalitas lembaga dan perizinan usaha yang jelas sangat penting untuk membuat Smart People tidak mudah tertipu.
Itulah beberapa hal mengenai red flag saham, termasuk pengertian hingga apa yang dapat diidentifikasi dari aktivitas berbahaya tersebut. Pastikan Smart People tetap waspada dengan berbagai kemungkinan yang ada sehingga tidak mudah terjerat pada kerugian.
Salah satu cara untuk terhindar dari aktivitas red flag saat berinvestasi saham yakni dengan memperluas wawasanmu mengenai investasi. Nah, untuk memperluas wawasan mengenai investasi saham, Smart People dapat mengikuti kelas RHB yang diadakan setiap minggu. Untuk info lebih lanjut, Smart People bisa kunjungi Instagram atau Facebook RHB.
Memilih aplikasi investasi yang tepat juga tidak kalah penting! Pilih RHB Tradesmart ID yang sudah dikenal luas sebagai aplikasi terbaik dan kaya akan fitur. Download aplikasi RHB Tradesmart ID dari Play Store atau App Store sekarang!
Referensi:
Ibnu. (2022). 6 Red Flags dalam Dunia Investasi yang Harus Diwaspadai. Accurate.id
Sayyid, Albin. (2023). Kenali 5 Red Flag sebelum Kamu Memulai Investasi Saham. Bank Neo Commerce
Yefriza, Mila. (2021). 4 Red Flag Investasi yang Wajib Diperhatikan Menurut Felicia. Tagar.id