Di zaman yang serba maju saat ini, kegiatan investasi semakin gencar dan marak. Cara ini memang dapat membantu kita dalam mengelola uang, namun sayangnya tidak semua orang benar-benar siap dan mau menjalankan aktivitas tersebut.
Padahal, menjalankan aktivitas penanaman modal menjadi salah satu cara untuk bisa survive di masa yang akan datang. Oleh karena itu, ada baiknya Smart People mulai coba berinvestasi daripada menyesal di kemudian hari.
Alasan Takut Investasi
Ternyata, ada beberapa hal yang membuat seseorang takut untuk mulai menjalankan langkah-langkah berinvestasi, baik alasan yang bersifat personal maupun eksternal. Berikut beberapa alasan yang seringkali dijumpai.
1. Takut ambil risiko
Bagaimanapun, berinvestasi memiliki risiko yang cukup tinggi dibandingkan tabungan. Jika salah analisis, penanaman modal yang dilakukan sangat mungkin mengalami kegagalan sehingga Smart People akan mengalami kerugian besar.
Hal inilah yang mungkin menjadikan alasan seseorang tidak mau investasi. Padahal sejatinya, jika Smart People sudah memiliki pondasi dan modal pengetahuan berinvestasi yang kuat, risiko tersebut akan dihadapi secara lebih bijak.
2. Modal yang besar
Banyak orang menganggap jika berinvestasi membutuhkan modal yang tidak sedikit. Untuk bisa mendapat hasil yang optimal, diperlukan modal berinvestasi jutaan rupiah. Kita memang tidak dapat menutup mata mengenai hal tersebut, namun anggapan itu tidak sepenuhnya benar, kok!
Pasalnya saat ini sudah banyak aplikasi investasi terpercaya yang dapat dijalankan dengan modal yang terbatas. Bahkan kini, cukup dengan modal 100 ribu rupiah saja Smart People sudah dapat menjalankan aktivitas berinvestasi dengan saham-saham unggulan.
3. Trauma penipuan
Selain itu, tidak sedikit calon investor merasa ragu karena ada banyak berita soal hasil berinvestasi yang ternyata ‘bodong’ alias menipu. Akan tetapi, jika Smart People memilih emiten dan broker yang tepat, penipuan imbal hasil tentu tidak akan terjadi.
Dampak Terlambat Investasi
Memang sebaiknya, berinvestasi perlu dilakukan sedini mungkin, terutama setelah Smart People memiliki penghasilan. Sayangnya, tidak semua orang mau untuk langsung melakukan penanaman modal. Lama kelamaan, usia bertambah dan timbul suatu penyesalan.
Padahal, dampak telat berinvestasi cukup sering terjadi terlebih di usia menjelang pensiun. Misalnya saat merasa terlambat dalam berinvestasi, seseorang biasanya akan mengalami tekanan psikologis karena tabungan semakin menipis dan tidak ada cadangan di hari tua.
Meski demikian, pada dasarnya tidak ada kata terlambat untuk berinvestasi selagi Smart People sudah berniat untuk mengubah diri. Yang terpenting, pastikan Smart People memiliki komitmen yang kuat sehingga berapapun hasilnya akan memberi manfaat di masa depan.
Jangan lupa untuk terus mengasah kemampuan diri dan memahami informasi seputar penanaman modal yang berguna untuk jangka panjang. Dengan begitu, dampak negatif karena terlambat mengetahui tentang berinvestasi dapat Smart People minimalisir
Investasi Saham untuk Pemula
Sejatinya, ada berbagai jenis investasi yang bisa dilakukan selagi masih muda. Tidak hanya berupa saham, namun juga hal-hal lain yang dapat Smart People atur sesuai kemampuan. Akan tetapi, jika bicara mengenai imbal hasil maka saham perlu menjadi pilihan yang tepat.
Jika Smart People mulai mempertimbangkan untuk berinvestasi saham, ada baiknya memahami betul tentang seluk beluknya. Dengan begitu, Smart People dapat mengelolanya dengan tepat. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan.
1. Pelajari detail berinvestasi saham
Langkah pertama yang penting untuk dilakukan yakni dengan membekali diri dengan berbagai pengetahuan seputar saham dan cara berinvestasi yang benar. Jangan sampai Smart People memulai berinvestasi namun masih bingung tentang permodalan yang akan dilakukan.
Saat ini, ada banyak sumber belajar yang bisa dipilih. Mulai dari buku, video tutorial, bahkan berbagai seminar yang diselenggarakan oleh investor sukses. Serap ilmu yang diberikan dan jangan ragu mencari mentor untuk menjawab semua permasalahan Smart People.
Bila perlu, Smart People dapat mulai ikut komunitas investor pemula yang saat ini banyak tersebar di media sosial. Dari komunitas tersebut, Smart People dapat saling belajar tentang saham dan cara berinvestasi yang memberi hasil maksimal.
2. Pilih saham sesuai kemampuan
Setelah mengetahui dasar dan cara berinvestasi saham, Smart People sudah mulai bisa mengaplikasikan ilmu yang didapatkan sebelumnya. Akan tetapi, ada baiknya pilih saham yang akan diinvestasikan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
Untuk pemula, ada baiknya memilih saham yang sudah terpercaya dan memiliki prospek bagus. Jangan hanya tergiur dengan modal yang minim namun saham tersebut berisiko tinggi dari segi fundamental. Oleh karena itu, pertimbangkan kembali pemilihan saham yang tepat.
3. Gunakan aplikasi saham terbaik
Hal yang juga tidak kalah penting saat mulai berinvestasi adalah mencari aplikasi berinvestasi yang tepat. Saat ini, berinvestasi dapat dilakukan secara online dari mana saja dan kapan saja sehingga pemilihan aplikasi dan broker sudah pasti harus dilakukan secara cermat.
Untuk itu, gunakan saja RHB Tradesmart ID yang dibekali dengan berbagai fitur terbaik untuk mendukung transaksi jual-beli dan berinvestasi. Smart People juga tidak perlu khawatir dengan kinerja aplikasi yang dikenal anti-lag sehingga tidak mengganggu proses transaksi.
Jadi, tunggu apa lagi. Mau aktivitas investasi Smart People berjalan dengan maksimal? Download RHB Tradesmart ID dari Play Store atau App Store, sekarang juga!
Referensi:
Annur, Cindy Mutia. (2022). Alasan Orang Tak Mau Investasi, dari Kurang Modal sampai Takut Riba. Katadata.co.id
Herman. (2021). Tidak Ada Kata Terlambat untuk Mulai Berinvestasi. Investor.id
Setiawan, Sakina Rakhma Diah. (2020). Tak Ada Kata Terlambat, Ini 11 Tips Investasi untuk Anak Muda. Kompas.com
Tim Admin. (2020). Ini 7 Cara Berinvestasi Saham dengan Modal Minim, Belajar dan Praktikkan. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten