Jangan Panik! Ini 6 Cara Investasi Saham Saat Krisis
Aug 10, 2022 by admin
Krisis yang terjadi memang kerap memberi rasa takut pada para investor. Namun,itu bukanlah alasan untuk tak lanjut berinvestasi.
\n\n\n\nSaat krisis itu terjadi, kehati-hatian memang diperlukan, namun disertai juga dengan ketelitian dalam memilih aset berkualitas tinggi dengan harga yang sedang turun. Yuk simak di bawah ini bagaimana cara investasi saham saat krisis itu terjadi.
\n\n\n\nMemilih saham yang tepat saat terjadinya krisis merupakan hal yang harus dilakukan oleh investor. Saat terjadi krisis, direkomendasikan bagi para investor untuk menghindari beberapa tipe perusahaan dan saham. Adapun tipe perusahaan dan saham yang dimaksud adalah perusahaan dengan leverage yang tinggi, saham cyclical dan saham spekulatif.
\n\n\n\nPerusahaan dengan leverage yang tinggi merupakan perusahaan yang memiliki banyak utang di neraca keuangannya. Tipe perusahaan seperti ini akan kesulitan saat membayar utangnya, sekaligus mengalami penurunan dalam hal revenue karena terjadi resesi atau krisis. Potensi kebangkrutan perusahaan tipe ini lebih besar dibanding perusahaan dengan utang yang lebih rendah.
\n\n\n\nBeralih ke tipe saham pertama yang sebaiknya dihindari adalah saham cyclical atau cyclical stock. Saham ini berkaitan dengan ketenagakerjaan dan kepercayaan konsumen yang umumnya terkena imbas cukup buruk saat krisis. Adapun perusahaan dengan saham cyclical ini seperti perusahaan yang memproduksi furniture, pakaian, dan mobil mahal.
\n\n\n\nTerakhir, ada saham spekulatif yang harganya meningkat disebabkan oleh gelombang pasar saat terjadi ledakan ekonomi, namun saat gelombang itu berakhir, harganya pun langsung turun. Tips saham tinggi risiko satu ini nilainya sangat cepat turun kala terjadi resesi, disebabkan karena para investor menarik dananya dari pasar, untuk kemudian berinvestasi pada instrumen yang lebih aman.
\n\n\n\nCara investasi saham saat krisis selanjutnya adalah memilih perusahaan dengan neraca keuangan atau balance sheet yang sehat dan kuat, meskipun kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Perusahaan dengan neraca keuangan yang sehat, arus kas atau cash flow yang lancar, serta utang yang rendah merupakan pilihan yang tepat di kondisi krisis.
\n\n\n\nSektor consumer staple atau sektor yang memproduksi barang-barang kebutuhan harian merupakan pilihan sektor yang aman di kala krisis. Pasalnya, daya beli masyarakat akan tetap sama, mengingat barang tersebut pasti dibutuhkan untuk kesehariannya. Sektor ini meliputi perusahaan yang memproduksi makanan, minuman, serta barang keperluan rumah tangga.
\n\n\n\nMenghindari investasi hanya di satu sektor atau sektor yang sama merupakan cara investasi saham saat krisis sedang melanda. Lakukanlah diversifikasi aset atau investasi di beberapa sektor berbeda, jadi tak hanya terpaku di satu sektor saja. Dengan melakukan ini, maka Smart People akan bisa menghindari kerugian yang cukup besar jika sekiranya salah satu sektor tumbang.
\n\n\n\nBeberapa industri mungkin mengalami collapse atau penurunan yang cukup serius saat krisis terjadi, namun hal yang sama jarang menimpa industri real estate. Saat krisis, biasanya harga rumah akan mengalami penurunan. Nah, pada saat itulah Smart People bisa ambil tindakan dengan membeli properti tersebut pada harga yang lebih rendah.
\n\n\n\nSaat nantinya krisis sudah berlalu dan ekonomi sudah kembali stabil, properti berupa rumah tersebut bisa dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi, sehingga imbal yang diperoleh pun akan memuaskan. Selagi menunggu krisis berlalu, rumah bisa disewakan untuk bisa memperoleh passive income. Ibaratnya, mengambil kesempatan dalam kesempitan dalam hal yang positif.
\n\n\n\nSaham pembagi dividen atau dividend stock merupakan saham yang memberikan pembayaran dividen berupa saham dari perusahaan pada para investornya. Adapun saham tipe ini bisa menjadi sumber passive income bagi investor yang memilikinya. Makanya, tipe saham ini bisa jadi pilihan saat krisis sedang berlangsung.
\n\n\n\nSaat memilih dividend stock ini, sebaiknya pilih yang berasal dari perusahaan dengan debt-to-equity ratio atau rasio utang terhadap modal yang rendah. Pilihlah perusahaan yang memang bisa dipercaya sepenuhnya, misalnya seperti perusahaan yang memberikan dividen pada investornya selama 25 tahun berturut-turut.
\n\n\n\nKrisis memang memicu rasa takut untuk berinvestasi, namun bukan berarti Smart People harus menghentikan langkah hingga krisis itu berakhir. Tetaplah lanjutkan investasi, namun tingkatkan ketelitian dan analisis dalam memilih saham yang tepat. Agar bisa mewujudkan hal tersebut, Smart People bisa gunakan aplikasi trading saham online, RHB Tradesmart.
\n\n\n\nRHB Tradesmart merupakan aplikasi trading saham yang dilengkapi dengan fitur unggulan berupa ARO atau Assisted Robo Optimization. Fitur satu ini memungkinkan para investor pemula untuk memulai investasinya, serta membantunya mengamati perkembangan saham secara real time dengan cara mengirimkan notifikasi.
\n\n\n\nFitur ARO ini memiliki 3 layanan utama, yakni ARO Signal, ARO Library, dan ARO Technical. Adanya 3 layanan ini memungkinkan penggunanya untuk mengetahui saham apa yang sedang trending di pasar, mengetahui detail tentang saham tersebut, serta membantu pengambilan keputusan terkait dengan sinyal yang diberikannya. Semua layanan tersebut ada dalam genggaman.
\n\n\n\nJangan takut untuk terus berinvestasi saat krisis. Agar tetap bisa memperoleh imbal saat krisis, Smart People bisa coba lakukan 6 cara investasi saham saat krisis yang dibagikan di atas. Agar bisa mengoptimalkan aktivitas investasi, Smart People bisa gunakan aplikasi trading saham online RHB Tradesmart, guna menemukan saham yang tepat untuk dimiliki saat tengah krisis.
Artikel Terbaru
Share On:
RHB Smart Talk
Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan
Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas
Raih #MomentSmart bersama RHB Sekuritas
Trading saham lebih smart dengan mudah dan cepat bersama fitur ARO
Download