<< Back

Investasi Saham atau Emas, Mana yang Paling Banyak Imbal Hasilnya?

Emas telah lama menjadi alat melindungi harta sekaligus membuatnya bertumbuh. Tidak heran memang karena harga emas sendiri dapat mengalami kenaikan tiap tahunnya. Namun belakangan ini, kepopuleran saham kian menggeser emas, terlebih dengan semakin gencarnya media dan public figure yang mempromosikannya.

 

Lantas sebenarnya mana yang membawa imbal hasil lebih besar, investasi saham atau emas? Cukup sulit memang memastikan mana yang lebih unggul, tetapi sesungguhnya itu tidak mustahil. Masing-masing investasi memiliki karakteristiknya sendiri yang dapat memberikan kelebihan atau justru kekurangan untukmu. Simak penjelasannya di artikel berikut ini. 

Keunggulan Emas dari Saham

Dalam hal bentuk dan manfaat 

Emas merupakan investasi berwujud yang bisa Smart People sentuh dan simpan. Poin ini menjadi pembeda utama antara emas dengan investasi lainnya, seperti saham dan obligasi. 

 

Saham dan obligasi tentunya dapat Smart People beli dalam bentuk sertifikat, tetapi itu bukanlah wujud sebenarnya dan hanya mewakili fungsinya sebagai tanda kepemilikan. 

 

Tentunya emas juga punya manfaat lain di luar investasi. Kita sering melihatnya digunakan sebagai perhiasan dan piala kejuaraan. Bahkan, logam mulia ini punya manfaat dalam bidang industri hingga makanan. Hal ini jelas tidak ditemukan dalam aset investasi lainnya. 

Dalam hal peningkatan harga

Dalam hal peningkatan harga, emas pernah mencatatkan kenaikan signifikan dalam periode-periode tertentu, seperti pada tahun 2000, 2008, dan 2020. 

 

Pada 2008, harga emas mencapai rekor sebesar 1.917 dolar per ons dan mencatatkan rekor lagi setelahnya dengan kenaikan 2.069 dolar per ons pada 2020. 

 

Kenaikan emas sayangnya tidak bertahan selamanya. Emas pada dasarnya sama-sama alat investasi seperti saham: harganya ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Sebelum naik pesat pada tahun 2000, harga emas bahkan sempat turun selama 20 tahun. 

 

Emas cenderung diserbu sebagai aset investasi ketika krisis ekonomi melanda. Jika melihat tahun-tahun kenaikan emas di atas, ada faktor kuat berupa situasi ekonomi yang buruk sehingga mendorong harga emas naik ke atas. Situasi ekonomi itu adalah pecahnya gelembung internet pada 2000, krisis ekonomi 2008, dan awal pandemi 2020.

 

Ada pernyataan menarik oleh Barnet Sherman tentang perbandingan imbal hasil emas dan saham dari tahun 1970 sampai 2020. Mantan staf kongres AS itu, yang juga berpengalaman menangani portofolio pensiun bermiliaran dolar, menyebut imbal hasil emas unggul 1,666% daripada saham indeks S&P selama rentang waktu tersebut. 

 

Hal ini mungkin bisa diterima jika dikaitkan dengan lonjakan kenaikan pada saat-saat ekonomi terpuruk. Namun, perbandingan ini hanya didasarkan harga semata tanpa memasukkan unsur compound interest yang jadi keunggulan saham. 

Keunggulan Saham dari Emas

Saham memang tidak memiliki fisik ataupun bisa diolah menjadi perhiasan seperti halnya emas, tetapi ada keunggulan yang membuatnya jadi aset investasi favorit para investor. 

 

Dengan memiliki saham, Smart People berarti memegang sebagian kepemilikan suatu perusahaan. Investasi pada perusahaan lebih menarik karena ia terus bertumbuh dengan bisnis yang berekspansi lewat modal yang kita tanamkan di sana. 

 

Perusahaan yang tumbuh mengundang pendapatan yang tinggi. Itu menandakan harga saham mereka menjadi lebih mahal. 

 

Bagian menariknya tentu tidak berhenti di situ. Perusahaan bisa saja memberikan sisa pendapatan mereka kepada investor dalam bentuk dividen. Uang yang diberikan perusahaan itu pun bisa Smart People investasikan kembali ke saham yang sama. Alhasil, jumlahnya pun akan berlipat ganda karena efek compound interest.

 

Sebagai gambaran, saham yang Smart People punya bisa mengalami kenaikan hingga 10% setiap tahunnya. Masuknya ekstra 10% itu pun akan menambah total modalmu, yang kemudian akan bertambah 10% lagi di tahun berikutnya. Itulah mengapa saham sampai saat ini masih unggul dalam hal meraih imbal hasil tertinggi. 

Bagaimana Jika Berinvestasi di Saham Perusahaan Emas?

Berinvestasi di saham milik perusahaan produsen emas tidak sama dengan memiliki emas dalam bentuk fisik. Saham itu pun tidak merefleksikan harga dari emas itu sendiri. 

 

Hal ini bisa dilihat dari beberapa perusahaan produsen emas pada 2020 lalu, tepatnya ketika harga emas naik akibat pandemi. 

 

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Merdeka Copper and Gold Tbk (MDKA) mengalami peningkatan harga melebihi harga emas itu sendiri. Di sisi lain, harga saham perusahaan sejenisnya, yaitu PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), malah terjun hingga 17%. 

 

Kesimpulannya, saham perusahaan emas tetaplah sama dengan saham dari perusahaan mana pun. Harganya lebih ditentukan oleh perusahaan itu sendiri, baik itu nilai intrinsiknya atau sentimen para pelaku bursa yang mempengaruhinya. 

 

Investor sebaiknya peka terhadap hal ini. Jangan karena perusahaannya memproduksi emas, investor malah menganggap sahamnya bisa digunakan sebagai aset lindung nilai (hedging) untuk menekan risiko.

Jadi, Mana yang Sebaiknya Dipilih, Investasi Saham atau Emas?

Emas maupun saham memiliki kelebihan dan kekurangan yang jika digabungkan dapat melengkapi satu sama lainnya. 

 

Smart People dapat menggunakan saham sebagai aset untuk memaksimalkan imbal hasil; sedangkan emas akan sangat berguna sebagai tempat peralihan yang aman bagi sebagian besar investasimu andaikan kondisi ekonomi memburuk.

 

Meksi harga emas cenderung naik saat kondisi ekonomi yang jatuh, logam murni ini sebenarnya tidak kebal terhadap inflasi. Bahkan di luar krisis atau depresi ekonomi, harga saham cukup stagnan. Karena alasan inilah, ahli keuangan menyarankan untuk tidak menaruh 10% emas dalam portofolio investasi. 

 

Ikuti topik menarik seputar cara investasi saham dan trading di YouTube RHB Sekuritas. Manfaatkan juga aplikasi RHBTRADESMARTID yang dilengkapi berbagai fitur untuk memudahkan transaksi saham di mana saja dan kapan saja. Subscribe channel-nya dan unduh aplikasinya dengan menekan tombol di bawah ini. 

 

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal