Pasar efek, khususnya pasar saham, sifatnya fluktuatif alias naik dan turun. Makanya, untuk menghadapi pasar yang fluktuatif tersebut, dibutuhkan portofolio investasi yang tepat, sehingga imbal hasil bisa didapatkan dan loss terhindari. All-weather portfolio dikenal sebagai portofolio yang bisa menghadapi fluktuasi pasar ini. Simak penjelasan atas portofolio tersebut di bawah ini.
Apa Itu All-Weather Portfolio?
Sebagian Smart People mungkin belum begitu familier dengan all-weather portfolio. Secara literal, istilah ini bisa diartikan sebagai portofolio untuk segala cuaca. Makna utuhnya pun sebenarnya tidak jauh dari arti literalnya tersebut, yakni portofolio investasi yang bisa tetap bertahan dan menunjukkan performa yang bagus pada segala bentuk kondisi pasar atau ekonomi.
Konsep all-weather portfolio diperkenalkan pertama kali oleh Ray Dalio, seorang investor biliuner dan pendiri Bridgewater Associates, yang merupakan hedge fund terbesar di dunia. Portofolio satu ini dirancang atau dibangun dengan sedemikian rupa, tidak peduli dengan perubahan yang terjadi di pasar, entah itu terjadi penguatan ekonomi ataupun malah sebaliknya.
Adapun kunci dari penyusunan all-weather portfolio ini adalah diversifikasi aset di dalamnya. Dengan adanya diversifikasi aset ini, maka performa portofolio akan tetap bagus dan konsisten, meskipun kondisi ekonomi sedang berkembang atau sedang stagnan. Jadi, si investor pun tidak perlu kalang-kabut saat terjadi fluktuasi di pasar, serta tetap bisa mendapat imbal hasil yang stabil.
Penyusunan all-weather portfolio mengikuti konsep strategi investasi pasif. Artinya, investor yang memiliki portofolio ini tidak perlu melakukan perubahan alokasi aset secara besar-besaran, sekiranya terjadi perubahan kondisi di pasar. Pun begitu, portfolio ini tetap akan bisa mendatangkan imbal hasil yang stabil di setiap perubahan yang terjadi di pasar.
Secara spesifik, Ray Dalio mendesain all-weather portfolio ini untuk membantu para investor melewati 4 kondisi khusus di pasar. Pertama, periode inflasi yang ditandai dengan peningkatan harga. Kedua, periode deflasi yang ditandai dengan penurunan harga. Ketiga, periode bull market ketika perekonomian berkembang. Terakhir, periode bear market ketika perekonomian mulai melambat.
Mengapa All-Weather Portfolio Cocok untuk Bertahan Saat Fluktuasi Pasar?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, all-weather portfolio merupakan portofolio yang bisa bertahan di berbagai bentuk kondisi pasar. Makanya, tidak mengherankan jika portfolio ini bisa digunakan untuk bertahan saat terjadi fluktuasi pasar. Komposisi aset di portofolio yang dialokasikan sedemikian rupa, membuat all-weather portfolio ini bisa mempertahankan performanya.
Diversifikasi aset yang bisa dilihat dari all-weather portfolio ini merupakan alasan mengapa performa portofolio tersebut bisa tetap bagus dan konsisten menghasilkan, bahkan pada saat kondisi pasar sedang tidak bagus. Pasalnya, saat ada aset yang performanya sedang turun atau tidak bagus, maka kekurangan tersebut bisa ditutupi oleh performa aset lain yang masih tetap bagus.
Dalam mewujudkan diversifikasi aset tersebut, tidak mengherankan jika dalam portofolio terdapat variasi aset yang tentunya memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda. Smart People bisa menemukan aset seperti obligasi, saham, komoditas, hingga saham pada all-weather portfolio tersebut, yang mana kesemua aset saling mengisi satu sama lain, untuk memastikan stabilnya imbal hasil.
Cara Menerapkan All-Weather Portfolio
Untuk menerapkan all-weather portfolio, Smart People harus tahu komposisi alokasi aset portofolio. Secara umum, all-weather portfolio terdiri atas 30% saham, 40% obligasi jangka panjang, 15% obligasi jangka menengah, 7.5% emas, dan 7.5 komoditas. Dengan komposisi aset seperti ini, maka all-weather portfolio siap mendatangkan imbal hasil, bagaimanapun kondisi pasarnya.
Saham yang memegang alokasi 30% dalam portofolio merupakan aset utama yang berpotensi memberi imbal hasil yang tinggi, apalagi saat kondisi ekonomi sedang bagus-bagusnya. Untuk mengimbangi saham yang begitu volatil, ada obligasi jangka panjang dan obligasi jangka pendek yang performanya cenderung stabil bahkan pada saat kondisi ekonomi mengalami penurunan.
Kehadiran aset berbentuk emas di all-weather portfolio juga merupakan penopang portofolio untuk tetap bertahan, sekiranya terjadi inflasi dan fluktuasi mata uang. Bahkan pada saat ekonomi dan pasar saham sedang tidak baik-baik saja, emas akan tetap bisa bagus nilainya. Makanya, meskipun alokasi emas ini terbilang sedikit, keberadaan emas di portofolio tetap dipertahankan.
Terakhir, komoditas hadir sebagai pelengkap, serta penambah tingkat diversifikasi dari all-weather portfolio tersebut. Nilai komoditas akan bisa membantu menjaga kestabilan imbal hasil yang diperoleh, saat aset seperti saham yang begitu rentan akan fluktuasi mengalami penurunan performa. Kombinasi dari semua aset ini nantinya membuat portofolio tetap bertahan di segala kondisi pasar.
Beli Saham untuk All-Weather Portfolio via RHB Tradesmart ID
Memilih saham yang tepat untuk menjadi bagian dari 30% portofolio di segala kondisi pasar ini harus Smart People lakukan dengan teliti. Tidak hanya di portofolionya nanti saja, namun pastikan juga saham-saham yang dikoleksi juga terdiversifikasi alias tidak bertumpuk di satu sektor saja. Untuk menemukan saham yang tepat, Smart People bisa gunakan RHB Tradesmart ID.
RHB Tradesmart ID merupakan aplikasi investasi saham yang bisa membantu Smart People untuk menganalisa saham-saham incaran dengan bantuan fitur Smart Analyzer-nya. Fitur ini nantinya akan menghadirkan informasi seputar pergerakan saham dan masih banyak lagi, sehingga keputusan saat berinvestasi jadi lebih mudah untuk dilakukan.
Tunggu apa lagi, yuk pakai RHB Tradesmart ID untuk membantu Smart People menganalisis saham incaran. Smart People bisa download aplikasi RHB Tradesmart ID agar lebih mudah menggunakan semua fitur unggulannya.
Sumber:
Lake, Rebecca. (2021, Desember 28). Understanding How All-Weather Portfolios Work. SmartAsset. Diakses pada tanggal 5 September 2023 melalui https://smartasset.com/investing/all-weather-portfolio
Braun, Kate. (2023, Mei 07). What Is an All Weather Portfolio? Is it Right for You? Clever Gilr Finance. Diakses pada tanggal 5 September 2023 melalui https://www.clevergirlfinance.com/what-is-an-all-weather-portfolio/
Nomadic, Samuel. (2023, Agustus 14). Investment Defense: The All-Weather Portfolio Guide. Picture Perfect Portfolios. Diakses pada tanggal 5 September 2023 melalui https://pictureperfectportfolios.com/investment-defense-the-all-weather-portfolio-guide/#google_vignette