Cara Menggunakan Teknik Bollinger Band pada Saham
Feb 02, 2022 by admin
Mengenali berbagai indikator trading adalah hal yang wajib dilakukan oleh para trader. Hal ini berkaitan dengan tujuan trading itu sendiri, yakni untuk memperoleh hasil yang maksimal. Terlebih buat Smart People yang sedang belajar trading saham, tentunya ini menjadi hal yang cukup krusial.
\nIndikator saham adalah penghitungan harga yang menggunakan garis atau grafik. Dengan data seperti itu, trader bisa melakukan prediksi harga beli maupun jual dari sebuah saham. Bahkan tidak jarang, berbagai strategi bisa ditentukan dari grafik ini.
\nSejatinya, saat ini ada banyak macam indikator trading. Semuanya memiliki karakter dan cara penggunaan yang berbeda. Salah satunya adalah Bollinger Band.
\nIndikator Bollinger Band diciptakan sekitar tahun 1980 oleh seorang teknisi trader bernama John Bollinger. Indikator ini mempunyai ciri khas, yakni harga yang bergerak di antara dua band (pita) dalam kondisi pasar yang sedang sideways (keraguan).
\nAnalisis teknikal menggunakan indikator ini berawal dari analisis yang dilakukan oleh John Bollinger tersebut pada komputer mikro. Analisis inilah yang kemudian memungkinkan perkembangan tren di dalam trading. Bollinger kemudian meningkatkan strategi menggunakan moving average berupa garis trading di atas dan bawah moving average tersebut.
\nBollinger juga menambahkan penghitungan standar deviasi yang digunakan untuk menghitung volatilitas aset dengan menunjukkan variasi valuasi aset.
\nIndikator ini banyak digunakan untuk mengukur volatilitas harga saham, atau dengan kata lain batas relatif dari kenaikan atau penurunan harga. Indikator ini juga dapat dipakai sebagai penentu arah tren dari berbagai pergerakan harga tersebut.
\nTampilan yang dimiliki oleh indikator ini dinilai lebih simpel dan mudah dipahami, terlebih indikator ini memiliki simple moving average (SMA) dengan dua pita yang berada di atas dan bawah garis SMA tersebut. Pita sebelah atas dinamakan upper band, di bagian bawah adalah lower band, dan garis SMA ini sering disebut middle band.
\nPenggunaan indikator Bollinger Band memang terlihat sederhana dan mudah dipahami, namun di balik itu semua indikator tersebut memiliki manfaat yang cukup penting bagi para trader yang sedang belajar trading saham. Berikut manfaat yang dimaksud.
\nPengukuran volatilitas pasar biasanya dapat dilihat pada lebar pita. Ketika volatilitas tinggi, maka jarak pita akan semakin lebar, namun ketika rendah, maka jarak keduanya akan terlihat menyempit.
\nDengan penghitungan volatilitas harga, bollinger band akan menyesuaikan dengan kondisi pasar di suatu waktu. Hal ini akan sangat berguna para trader karena hampir semua data harga yang dibutuhkan dapat ditemukan di antara dua garis tersebut.
\nPada saat nilai suatu saham terus menerus menyentuh garis atas, maka dapat dikatakan kalau saham tersebut sedang berada pada fase overbought, namun jika berada di bawah dalam periode tertentu, maka saham tersebut ada pada tahapan oversold.
\nDengan begitu, biasanya para trader akan melakukan pembelian saham jika sedang mengalami oversold untuk memaksimalkan imbal hasilnya. Namun jika mengalami overbought, sering kali para trader akan melakukan penjualan.
\nSideways dapat diartikan sebagai harga yang cenderung naik dan turun terus menerus dalam kisaran tertentu atau terbatas. Ketika pasar sedang ada dalam keadaan sideways, maka Smart People bisa melakukan open position (entry).
\nSementara itu, trending adalah harga yang cenderung bergerak ke satu arah, baik naik ataupun turun. Indikator bollinger band dapat dipakai ketika pasar dalam kondisi trending dengan sejumlah aturan.
\nMisalnya ketika harga telah melewati upper band, maka disebut uptrend. Ketika harga melewati lower band dan ditutup di luar pita tersebut, maka disebut kondisi downtrend.
\nUntuk menggunakan indikator tipe ini, terlebih dahulu Smart People harus melakukan pengaturan pada aplikasi trading saham terlebih dahulu dengan cara seperti berikut.
\nAdapun cara membaca grafik Bollinger Band ini sejatinya cukup mudah. Pada saat garis terlihat menyempit, maka dapat dikatakan jika minat pasar sedang rendah dan biasanya diikuti dengan penurunan harga saham. Sebaliknya, ketika garis terlihat melebar, maka dapat dikatakan jika minat pasar sedang tinggi sehingga harga saham menjadi naik.
\nPada saat indikator mulai melebar dan harga saham naik, maka tandanya saham tersebut sedang ramai sehingga Smart People bisa mulai melakukan transaksi. Ketika indikator mulai melebar, maka harga saham dapat dikatakan sedang turun.
\nNah, buat Smart People yang sedang belajar trading saham mungkin akan sedikit kesulitan memahami cara menggunakan dan membaca grafik Bollinger band tersebut. Supaya lebih mudah, ada baiknya Smart People mulai menggunakan aplikasi trading dari RHBTRADESMARTID yang dilengkapi dengan berbagai fitur terbaik untuk menjalankan trading.
\nSegera download aplikasi RHB Tradesmart di Play Store dan App Store sekarang juga dan nikmati berbagai kemudahan trading!
Artikel Terbaru
Share On:
RHB Smart Talk
Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan
Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas
Raih #MomentSmart bersama RHB Sekuritas
Trading saham lebih smart dengan mudah dan cepat bersama fitur ARO
Download