Apa itu Grafik Saham?
Grafik saham penting dipahami oleh seorang investor sebagai alat untuk menganalisis dan memprediksi pergerakan harga saham di masa depan. Tampilan grafik dapat dibuat berdasarkan waktu harian, mingguan, bulanan, atau tahunan terhadap pergerakan saham.
Dengan kata lain, grafik saham merupakan visualisasi dari pergerakan harga saham yang mengalami kenaikan atau penurunan harga, dalam rentang waktu tertentu. Dari grafik tersebut akan menghasilkan pola harga saham suatu perusahaan. Maka harapannya, dengan melihat gambaran pada grafik saham, investor bisa terbantu dalam pengambilan keputusan investasi.
Ada 3 jenis grafik yang biasanya digunakan untuk menggambarkan perubahan harga saham, yaitu line chart, bar chart, dan candlestick chart.
Macam-macam Grafik Saham
1. Line Chart
Line chart merupakan grafik yang hanya menampilkan garis naik dan turun untuk menggambarkan pergerakan harga saham emiten setelah perdagangan ditutup (closing prices).
Dari pergerakan harga saham tersebut, bisa disimpulkan apakah harga saham tersebut trennya naik (bullish), tren terbatas (sideways), atau bahkan turun (bearish). Penyajian data pada line chart ini berpotensi memudahkan investor dan trader mengambil keputusan trading.
Namun, ada beberapa investor dan trader yang justru kurang cocok dengan grafik ini karena hanya menampilkan harga saham ketika penutupan saja. Padahal dalam strateginya, mereka juga membutuhkan informasi lainnya seperti pembukaan, terendah, tertinggi dan yang lainnya. Oleh karena itu, grafik garis kurang cocok untuk mengidentifikasi sebuah pola atau tren karena kurang menggambarkan komponen perdagangan dengan lengkap.
Bagi investor pemula, grafik line chart adalah grafik yang paling sederhana dan mudah dibaca, sehingga bisa dijadikan bahan pembelajaran awal oleh investor untuk membaca grafik dasar sebelum mempelajari grafik lainnya yang lebih kompleks.
2. Bar Chart
Bar chart menyediakan informasi yang lebih lengkap dibandingkan line chart. Jenis grafik ini berbentuk batang dengan arah vertikal, yang setiap batangnya menampilkan informasi harga pembukaan (opening price), harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (closing price) selama periode waktu tertentu.
Terdapat dua warna berbeda pada batang dalam bar chart, yaitu warna hijau dan merah. Batang warna hijau menunjukkan bahwa harga saham penutupan (closing price) pada interval waktu tertentu lebih tinggi daripada harga pembukaan (opening price).
Sedangkan batang warna merah warna merah menunjukkan bahwa harga saham penutupan lebih rendah dari harga pembukaan. Artinya, saham tersebut telah mengalami penurunan harga dalam interval waktu tertentu.
Walaupun data yang disajikan cukup banyak, tapi butuh waktu yang cukup lama untuk menganalisis data pada bar chart. Karena, tampilannya yang sekilas hanya tampak seperti garis halus dan agak sulit untuk membedakan pasar yang sedang naik maupun turun.
Butuh edukasi seputar saham lainnya? Follow akun Instagram RHB Sekuritas
3. Candlestick Chart
Grafik Candlestick Chart, atau yang dikenal juga dengan grafik batang lilin merupakan grafik yang paling banyak digunakan investor untuk menganalisis saham. Grafik ini bentuknya menyerupai lilin batangan, yang terdiri dari sumbu atas, batang lilin, dan ekor (sumbu bawah).
Sumbu atas (upper shadow) akan menunjukkan harga tertinggi (high) suatu saham pada interval waktu tertentu. Tubuh yang merupakan bagian batang lilin berfungsi menunjukkan seberapa jauh harga saham bergerak dalam interval waktu tertentu sejak pembukaan (open) hingga penutupan (close). Terakhir, Sumbu bawah menunjukkan info harga terendah (low) saham dalam interval waktu tertentu dan biasanya disebut sebagai lower shadow.
Pada candlestick chart, grafik juga akan disajikan dalam dua warna, yaitu warna hijau dan merah. Batang warna hijau artinya harga saham sedang mengalami bullish atau naik. Pada kondisi ini harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan. Sedangkan lilin warna merah menunjukkan bahwa saham mengalami penurunan (bearish) dan di kondisi ini harga penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan saham.
Dalam membaca candlestick chart, ada beberapa kondisi yang bisa jadi acuan, yaitu:
- Panjang-pendek tubuh candlestick
Tubuh candle yang panjang menandakan bahwa sedang terjadi tekanan yang tinggi dalam pasar jual-beli saham. Sebaliknya, semakin pendek bagian batang lilin, artinya semakin minim pergerakan harga saham.
- Panjang-pendek ekor candlestick
Jika ekor candlestick terlihat panjang, artinya terjadi transaksi trading yang jauh melampaui harga pembukaan dan penutupan pada periode tertentu. Sebaliknya, ekor candle pendek mengindikasikan fluktuasi harga saham yang tidak jauh melewati harga pembukaan dan penutupannya.
Tips Membaca Grafik Saham
- Perhatikan Rentang Waktu
Rentang waktu atau time frame menjadi hal yang harus diperhatikan pertama kali ketika membaca grafik saham. Apakah data yang tersedia dalam grafik tersebut, disajikan dalam rentang waktu harian, mingguan, atau bulanan.
- Membaca Trend Harga
Jika saham mengalami tren bullish, yaitu harga saham bergerak mencetak rekor harga tertinggi, Artinya, harganya akan terus naik dan semakin lama semakin tinggi. Lalu jika saham mengalami tren bearish, berarti harga saham bergerak turun dan mencetak rekor terendah. Pada tren ini, harga saham akan terus turun dan menjadi semakin rendah. Terakhir, jika saham mengalami tren sideways, berarti harga saham mengalami kenaikan dan penurunan dalam rentang waktu singkat.
- Terus berlatih membaca grafik saham
Tips terakhir untuk para investor pemula agar semakin mahir membaca grafik, adalah dengan membiasakan diri dengan membaca grafik. Dengan berlatih membaca grafik saham setiap hari, maka akan makin terbiasa dan mudah memahaminya.
Itulah macam-macam grafik saham yang perlu investor pemula ketahui. Tertarik investasi saham online? Download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store dan dapatkan promo menarik Smart Rate dan Smart Free. Smart Rate dari RHB merupakan bunga margin rendah, 0,025% per hari untuk pengguna aplikasi yang ingin membeli saham lebih banyak.
Smart Fee menawarkan biaya trading yang lebih murah, hanya 0,08% untuk beli dan 0,18% untuk jual sehingga hasil yang bisa diperoleh pun akan lebih maksimal. Promo Smart Rate dan Smart Fee ini masih ada dan diperpanjang hingga Juni 2023. Jangan sampai kelewatan.
Source:
Ruang Menyala. 2023. “Cara Membaca Grafik Saham Untuk Pemula, Ini Contohnya!”. ruangmenyala.com
Kumparan. 2022. “Cara Membaca Grafik Saham dan Jenisnya”. Kumparan.com
Aditya Pratama. 2022. MotionTrade: 3 Jenis Grafik Saham yang Harus Diketahui Investor Saham”. iNews.id
Yuliana Hema. 2021. Cara Membaca Grafik Saham, Kenali 3 Tipe Grafik”. market.bisnis.com