NPV saham dapat digunakan investor untuk menyusun rencana investasi. NPV adalah singkatan dari Net Present Value atau Nilai Bersih Sekarang.
Cara menghitung NPV menggunakan rumus yang nanti akan menghasilkan nilai tertentu. Dari nilai tersebut investor dapat menganalisis imbal hasil investasi.
Mengenal NPV Saham
Net Present Value (NPV) adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dengan nilai sekarang dari arus kas keluar selama periode tertentu. Perbedaan nilai tersebut menunjukkan nilai dari semua arus kas di masa mendatang (positif dan negatif) yang didiskontokan.
Tingkat diskonto yang tepat menjadi aspek penting dalam perhitungan NPV. Pasalnya, diskonto menjadi nilai pengembalian minimal yang diharapkan dari suatu investasi agar investasi tersebut bisa memberi imbal hasil.
Pada umumnya, investasi yang memiliki nilai NPV tinggi (positif atau di atas nol) berpeluang memberikan imbal hasil. Begitu juga sebaliknya, investasi dengan nilai NPV rendah (negatif) berisiko merugi.
NPV saham dapat dipakai untuk mengambil keputusan investasi agar bisa mendapatkan imbal hasil secara optimal. Smart People dapat menganalisis dan membandingkan peluang imbal hasil dari berbagai instrumen investasi yang berbeda menggunakan NPV.
Analisis dengan mendiskonto arus kas di masa mendatang ke nilai sekarang ini dapat membantu investor menilai kelayakan suatu investasi. Jadi secara sederhannya, NPV adalah perkiraan peluang imbal hasil yang dihitung untuk memastikan bahwa investasi yang diambil dapat memberikan kontribusi positif bagi kondisi keuangan secara keseluruhan.
Menghitung NPV menjadi penting dilakukan untuk memudahkan investor mendapatkan gambaran mengenai imbal hasil dari suatu investasi. Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan melakukan perhitungan NPV ini, antara lain:
1. Mempertimbangkan faktor risiko
Perhitungan NPV melibatkan risiko dan biaya dalam suatu aktivitas potensial. Dengan menghitung NPV, arus kas 12 bulan ke depan dapat diperkirakan dengan lebih akurat. Hal ini menjadi salah satu alasan NPV dipakai sebagai alat evaluasi bagi para investor saham.
2. Dapat menentukan seperti apa nilai suatu investasi
NPV juga dapat memberikan gambaran dengan lebih jelas mengenai apa yang bisa ditawarkan dari suatu investasi. Hal ini memberi kesempatan bagi investor untuk mempertimbangkan apakah suatu investasi layak dilaksanakan atau tidak. Jika perhitungan NPV menunjukan nilai positif, maka investor tahu bahwa ada investasi tersebut memiliki peluang yang bagus.
3. Mempertimbangkan semua arus kas
NPV menjadi alat analisa yang populer untuk digunakan oleh para investor saham. Cara menghitung NPV menggunakan data arus kas yang diterbitkan perusahaan. Dengan akses ke data berharga tersebut, dapat membantu investor menentukan apakah suatu investasi masuk akal atau tidak.
Apa Rumus NPV Saham?
Arus kas dalam NPV dikenai diskon untuk antisipasi risiko dari suatu investasi dan untuk memperkirakan time value of money. Tingkat diskonto yang tepat memberikan hasil perhitungan NPV yang akurat sebab tidak semua investasi memiliki tingkat imbal hasil yang tinggi.
Perhitungan NPV saham dapat dilakukan secara manual menggunakan rumus sederhana. Berikut rumus NPV yang bisa digunakan:
NPV = (Perkiraan Nilai Arus Kas/ (1+ i)t) – jumlah investasi awal
Keterangan:
i = tingkat diskonto
t = periode waktu yang ditentukan
Dengan rumus NPV di atas, Smart People dapat mengetahui potensi pendapatan yang bisa dihasilkan dari suatu investasi. Investasi dengan hasil NPV positif berpotensi menghasilkan imbal hasil.
Sedangkan investasi dengan NPV negatif berpotensi merugi. Oleh sebab itu, investasi dengan NPV positif yang perlu dipertimbangkan oleh investor saham.
Terlepas dari tingkat diskonto yang ditentukan, investasi dengan NPV negatif menunjukan peluang pengembalian hasil yang jauh dari yang diharapkan. Hal ini berarti proyek atau investasi tersebut tidak akan memberikan imbal hasil.
Cara Menghitung dengan Rumus NPV Saham
Dalam dunia saham, perhitungan NPV sering disebut juga sebagai analisis DFC atau Discounted Cash Flow. Metode analisis ini yang dipakai investor besar seperti Warren Buffet untuk membandingkan nilai arus kas di masa depan dengan harga saat ini.
Sederhananya, cara menghitung NPV adalah perkiraan nilai arus kas di masa mendatang dikurangi dengan total biaya investasi. Berikut contoh perhitungannya.
Contoh:
Seorang investor berencana untuk investasi dengan biaya yang dikeluarkan di awal sebesar Rp 200 juta. Investor memperkirakan imbal hasil yang didapat dalam satu tahun sebesar Rp 400 juta dengan tingkat imbal hasil sebesar 10%.
Cara Menghitung:
NPV = (Perkiraan nilai arus kas / (1 + i) t) – jumlah investasi awal
NPV = (400.000.000 / (1 + 0,1) 1) – 200.000.000
NPV = Rp 163.636.363
Maka dari hasil perhitungan NPV tersebut, dapat dilihat bahwa investasi akan memberi imbal hasil sehingga layak untuk dipertimbangkan.
Itulah pembahasan mengenai Net Present Value (NPV) dan rumus yang digunakan. Jadi, NPV adalah salah satu metode penilaian investasi yang perlu diketahui investor. Sebelum Smart People berinvestasi, pastikan untuk menganalisis investasi dengan NPV saham untuk melihat peluang imbal hasil dan mengantisipasi potensi risikonya.
Jika tertarik dengan investasi yang memberikan imbal hasil, bisa beli saham melalui aplikasi RHB TradeSmart dari RHB Sekuritas. Segera download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store untuk mulai belajar investasi hingga menjadi investor yang sukses.
Referensi:
Sahabat Pegadaian. 2023. “Net Present Value: Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitungnya”. Pegadaian.co.id
Jason Fernando. 2024. “Net Present Value (NPV): What It Means and Steps to Calculate It”. Investopedia.com
Anugerah Ayu Sendari. 2021. “Cara Menghitung NPV dalam Investasi, Kelebihan dan Kelemahannya”. Liputan6.com