Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau yang lebih dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis points (bps) ke kisaran 2,25% sampai 2,5% pada akhir Juli 2022.
Kenaikan suku bunga acuan ini sudah terjadi keempat kalinya sehingga jika diakumulasikan. Kenaikan suku bunga ini sudah mencapai 225 bps dalam kurun waktu satu semester 2022. Lantas, apakah kenaikan ini ada dampaknya terhadap aktivitas investasi saham online?
READ MORE : Apa Strategi Berinvestasi Saham Multibagger?
Memahami Suku Bunga The Fed
Sebelum membahas lebih jauh mengenai dampak kenaikan suku bunga The Fed terhadap kegiatan investasi saham ataupun terhadap ekonomi global. Tentu ada baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan suku bunga The Fed itu sendiri.
Adapun suku bunga yang juga disebut dengan Fed fund rates merupakan tingkat nilai rate yang digunakan sebagai acuan biaya pinjam-meminjam cadangan bank yang nantinya akan dilakukan oleh bank-bank dan ditempatkan oleh perbankan umum di bank sentral AS.
Kenaikan suku bunga The Fed memang bukan hal yang baru. Namun di tahun ini kenaikannya dianggap paling agresif sejak puluhan tahun ke belakang. Biasanya, kenaikan suku bunga The Fed ada pada kisaran 0,25% sampai 0,5%. Namun, guna membuat kondisi inflasi AS semakin netral, The Fed membuat kisaran target yang lebih tinggi.
Inflasi ini banyak disebabkan oleh jumlah lapangan kerja yang belakangan menurunkan pengangguran secara signifikan. Berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat dan kegiatan investasi saham online. Jika harga barang-barang naik, maka tidak mengherankan jika inflasi tidak dapat dihindari.
Pengaruh Suku Bunga The Fed Terhadap Ekonomi Global
Kebijakan The Fed dalam menaikkan tingkat bunga acuan tentunya memberi dampak yang cukup besar dalam memulihkan perekonomian dunia. Di AS sendiri, kenaikan dapat menarik investor asing untuk berinvestasi sehingga banyak investor seperti Warren Buffet menjalankan aktivitasnya secara maksimal.
Sementara di negara lain seperti Indonesia, kenaikan ini ternyata akan membuat pasar saham, crypto, hingga obligasi menjadi merah. Selain itu, kenaikan suku bunga juga akan membuat biaya pinjaman bank melonjak serta dapat menimbulkan kesulitan dan kerugian para pelaku usaha.
Hal ini juga perlu menjadi perhatian berbagai bank sentral di negara-negara lain untuk memperhatikan resikonya bagi negara-negara yang masih rentan dengan kekuatan ekonominya, termasuk di dalamnya ancaman inflasi karena kenaikan tingkat suku bunga acuan ini. Misalnya di Indonesia, jika tingkat inflasi melonjak, maka kondisi pasar obligasi juga akan tertekan.
Suku Bunga The Fed dan Stock Market Indonesia
Lantas, apakah ada efeknya terhadap saham jika The Fed menaikkan suku bunga? Ternyata ada, bahkan tidak sedikit dampak negatifnya. Suku bunga pasar yang lebih tinggi tentu akan membuat pasar saham mendapat imbas yang kurang baik sehingga kita sebagai investor juga wajib melakukan financial planning yang tepat.
Hal ini karena suku bunga The Fed akan membuat pinjaman uang menjadi lebih mahal. Akibatnya, biaya bisnis yang harus dikeluarkan juga akan meningkat. Meski demikian, biaya yang tinggi ini tidak diimbangi dengan pendapatan yang maksimal sehingga berdampak pada tingkat pertumbuhan dan nilai saham perusahaan itu sendiri.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga akan turut berdampak. Bahkan, efek domino akan terus muncul kemudian menyebabkan biaya impor bahan baku maupun barang konsumsi juga turut melambung. Untuk itulah, suku bunga dari Bank Indonesia juga perlu naik untuk mengantisipasi nilai tukar rupiah yang melemah.
Bagi kita yang sedang belajar saham, tentu saja hal ini harus benar-benar diperhatikan. Sebab, kenaikan suku bunga The Fed biasanya juga akan diikuti oleh kenaikan tingkat suku bunga di negara-negara yang berkembang. Terlebih, tidak semua orang bisa siap untuk menerima kenyataan kenaikan suku pinjaman sehingga permintaan konsumen rumah tangga bisa menurun.
Fitur Smart Fee Aplikasi RHB
Sebagai investor saham online, kenaikan suku bunga The Fed juga akan mempengaruhi aktivitas investasi. Oleh sebab itu, ada baiknya Smart People menggunakan aplikasi yang tepat untuk memantau pergerakan pasar dan harga saham secara real time bahkan dapat melakukan value investing. Salah satu aplikasi yang dapat dilakukan adalah RHB Tradesmart.
Aplikasi ini mempunyai fitur terbaru bernama Smart Fee. Dengan fitur ini, Smart People dapat menikmati biaya jual beli saham dengan sangat terjangkau, bahkan serendah 0.08%. Karena fee yang rendah inilah, maka biaya transaksi akan menjadi semakin ekonomis dengan potensi imbal hasil yang semakin besar.
Fitur ini juga dapat menghitung fee harian secara otomatis. Semakin tinggi transaksinya, maka akan semakin murah pula biaya yang akan Anda keluarkan. Dengan aplikasi ini, maka Smart People juga tidak perlu membuka berbagai rekening tanpa harus menawar lagi.
Untuk mendukung aktivitas investasi saham online tersebut, RHB Tradesmart juga sudah menyediakan berbagai fitur lain yang akan sangat membantu Smart People. Tunggu apa lagi, segera download aplikasi RHB Tradesmart dari Play Store atau App Store, nikmati berbagai fiturnya untuk mendukung kegiatan transaksi saham secara maksimal!