Ketika sedang melakukan investasi saham online, ada banyak istilah yang harus benar-benar dipahami, salah satunya bid dan offer. Keduanya sangat penting dan saling terkait satu sama lain dalam hal perdagangan dan jual beli saham. Lantas, apa yang dimaksud dengan keduanya?
Memahami Apa Itu Bid dan Offer
Dalam transaksi saham, terdapat suatu kegiatan jual beli dan tawar menawar layaknya di pasar tradisional. Adapun istilah tawar menawar ini kerap disebut dengan bid dan offer (ask). Uniknya, kedua mekanisme perdagangan saham tidak pernah bertemu pada garis yang sama karena tujuan investor senantiasa ingin mendapat hasil yang memuaskan.
1. Bid
Seperti halnya mekanisme pasar pada umumnya, transaksi saham dijalankan dengan suatu kesepakatan antara harga permintaan (bid) dan harga penawaran (offer). Dengan kata lain, bid merupakan istilah yang digunakan ketika seorang investor akan membeli saham dengan harga lebih rendah dibandingkan harga yang terakhir.
Harga permintaan ini mewakili harga minimal yang bersedia diambil oleh penjual pada sekuritas yang sama. Dengan begitu, perdagangan atau transaksi terjadi pada saat pembeli di pasar bersedia membayar penawaran yang dijual dengan harga terbaik.
Untuk melakukan transaksi ini, seorang investor harus memasukkan harga yang diinginkan supaya saham tersebut dapat dibeli. Harga ini biasa disebut juga dengan istilah bid price.
2. Offer
Dalam investasi saham online, terdapat juga istilah offer yang banyak digunakan dalam transaksi jual beli saham. Istilah ini merupakan kebalikan dari bid sehingga offer dilakukan dengan cara menjual saham yang dimiliki sesuai harga tertentu yang ditentukan penjual.
Offer atau penawaran ini mewakili harga maksimal yang bersedia dibayar oleh para pembeli untuk suatu saham. Jika ada kesepakatan, maka saham tersebut akan bisa dikatakan berhasil diperdagangkan atau ditransaksikan.
Aktivitas penawaran ini dilakukan dengan cara melakukan penjualan saham yang dimiliki. Caranya dengan memasukkan harga saham atau offer price yang ingin diterima dari penjualan tersebut melalui kolom yang tersedia.
Pada praktiknya, sistem bid dan offer ini hanya akan terjadi apabila harga bid dan offer paling atas menunjukkan harga yang sama. Periode ini terjadi sampai dengan waktu perdagangan bursa ditutup. Apabila masih belum sama, maka transaksi tidak akan terjadi.
Dengan demikian, kedua harga tersebut harus benar-benar sesuai sehingga transaksi jual beli saham dapat terjadi. Dalam perdagangan ini juga berlaku sistem antrian di mana penawaran dan permintaan yang masuk terlebih dahulu akan diproses di awal oleh sistem.
Melakukan Analisis Bid dan Offer
Setelah memahami apa yang dimaksud dengan bid dan offer, ada baiknya jika Smart People yang sedang belajar investasi saham juga perlu mengetahui bagaimana cara melakukan analisis harga dari kedua istilah tersebut.
Untuk bisa menjalankan hal tersebut, pastikan Smart People sudah memiliki akun sekuritas terlebih dahulu. Selanjutnya, masuklah ke akun dan lihatlah harga terakhir pada suatu perusahaan. Selanjutnya, lihat jumlah antrian pada kolom bid dan offer pada laman pergerakan saham.
Apabila jumlah antrian di kolom ask/offer lebih besar, hal tersebut menandakan banyak orang sedang melakukan penjualan saham. Berbanding terbalik jika antrian lebih banyak terjadi pada kolom bid, maka banyak orang berniat melakukan pembelian sehingga menyebabkan harganya cenderung naik.
Coba perhatikan juga harga bid dan offer dengan jumlah lot terbanyak. Jika nilai lot terbesar pada kolom offer, tandanya banyak yang tertarik menjual saham pada kisaran harga tertentu. Jumlah lot paling atas harus habis lebih dulu, baru bergeser ke bawahnya.
Apabila antrian kedua lebih besar, tentu akan sulit naik. Sebaliknya, jika jumlah lot suatu harga pada kolom bid semakin besar, maka harganya cenderung susah turun.
Belajar Berinvestasi dengan Smart Rate RHB
Untuk lebih memahami apa itu bid dan offer, sudah seharusnya Smart People mulai menjelajahi suatu aplikasi saham online. Aplikasi semacam ini akan sangat membantu karena tidak hanya sekadar gambaran yang akan didapatkan, namun juga praktik secara langsung.
Bagaimana tidak, dengan berbagai fitur yang disediakan, Smart People berkesempatan mendapat banyak pengalaman dari sekadar mencoba berinvestasi meskipun modalnya kecil. Adapun salah satu aplikasi yang menarik yakni RHB Tradesmart dengan fitur terbarunya bernama Smart Rate.
Bisa dibilang, aplikasi RHB ini sangat ramah bagi para investor yang sedang belajar saham pemula. Apalagi dengan adanya fitur Smart Rate dimana seorang investor dapat pinjaman margin dengan bunga 9% per tahun saja!
Seperti diketahui, pada umumnya bunga pasar saat ini di kisaran 15-18% per-tahunnya. Nah, jika limit marginnya 100 juta dengan bunga 15% saja pertahun, ini berarti bunganya bisa sampai 15 juta per-tahun! Sedangkan, dengan fitur Smart Rate dari RHB, limit margin 100 juta dengan bunga 9 persen maka bunganya hanya 9 juta lho! Menarik bukan?
Meski murah, tentu kualitasnya tidaklah murahan. Aplikasi ini bahkan dapat digunakan secara lancar tanpa adanya hambatan seperti error atau lag. Jadi, aktivitas perdagangan yang akan dilakukan sudah benar-benar dijamin aman tanpa adanya kendala yang berarti.Nah, tunggu apa lagi.
Daripada hanya bingung mengenai istilah perdagangan saham yang awam, segera download aplikasi investasi saham online dari RHB Tradesmart. Dapatkan aplikasinya di Play Store dan App Store untuk mendapatkan fitur-fitur terbaik guna mengoptimalkan imbal hasil yang diinginkan.
Temukan artikel lainnya untuk mendapatkan pemahaman lebih banyak mengenai cara investasi saham dan cara belajar saham di sini!