Mengelola keuangan dengan baik penting dilakukan sejak dini jika tidak ingin menjadi Sandwich Generation. Generasi ini merujuk pada orang-orang yang berada di dalam situasi terjepit seperti halnya isian pada roti sandwich.
Kondisi terjepit maksudnya adalah orang tersebut harus menanggung tanggungjawab ganda untuk generasi tua (orang tua) dan generasi muda (anak). Tanggungjawab merawat keluarga dan anak kerap menyebabkan generasi sandwich mengalami kesulitan, terutama terkait finansial.
Jenis-Jenis Sandwich Generation
Pria dan wanita dalam rentang usia 30-60 tahun adalah yang paling rentan menjadi Sandwich Generation. Generasi terjepit ini dibedakan dalam tiga jenis berikut.
The Traditional Sandwich Generation
Tipe yang paling umum adalah The Traditional Sandwich Generation yang memilki kemungkinan diturunkan dari orang tua. Jika ada generasi sebelumnya yang menjadi sandwich generation, generasi berikutnya juga bisa terjebak pada situasi yang sama.
Ciri-ciri:
- Orang-orang dengan rata-rata usia 30-60 tahun
- Sudah menikah dan memiliki anak yang belum bekerja
- Memiliki tanggung jawab merawat orang tua lanjut usia
- Bertanggungjawab merawat keluarganya sendiri (pasangan dan anak).
Cara Menghadapinya:
Menjadi generasi sandwich memiliki beban berat yang kerap kali menyebabkan frustasi. Oleh sebab itu, menyadari pentingnya memutus rantai sandwich generation perlu ditanamkan pada semua orang.
Jika Smart People merasakannya dan tidak ingin anak cucu nanti mengalami hal serupa, ada beberapa cara untuk menghadapi kondisi terjepit ini.
1. Memanfaatkan subsidi dan potongan PTKP untuk ditabung
Bagi orang-orang yang memiliki banyak tanggungan harus pintar dalam mengelola keuangan. Salah satu caranya adalah memanfaatkan PTK atau Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk ditabung sebagai simpanan masa depan.
2. Menyiapkan dana pensiun
Dana pensiun memiliki peran penting untuk masa tua saat sudah tidak lagi produktif. Menyiapkan dana pensiun dapat dilakukan sejak usia muda sehingga lebih banyak manfaatnya dan saat pensiun nanti tidak perlu merepotkan anak cucu.
3. Edukasi mengenai pendidikan finansial kepada anak
Mulai ajari si kecil tentang pengelolaan keuangan sejak dini. Seperti, melatih anak menabung sehingga uang jajan tidak habis hanya untuk kesenangan sementara.
The Club Sandwich Generation
Generasi yang menanggung beban lebih besar daripada beban The Traditional Sandwich Generation.
Ciri-ciri:
- Orang-orang dengan rentang usia 30-40 tahun
- Sudah menikah dan memiliki anak yang belum bekerja
- Memiliki tanggungan merawat orang tua (generasi tua)
- Memiliki tanggung jawab merawat kakek nenek atau keluarga yang berusia lanjut (generasi tua)
- Memiliki tanggung jawab merawat pasangan dan anak (generasi muda)
Cara Menghadapinya:
The club sandwich generation bisa semakin besar tanggung jawabnya jika sudah memiliki cucu. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan apabila terjebak dalam kondisi ini:
1. Mencatat Pengeluaran dan Pemasukan
Dengan tanggungjawab yang besar, maka beban finansial juga semakin banyak. Oleh sebab itu, keuangan harus dikelola dengan lebih ketat agar tidak membuat Smart People kewalahan. Dalam menggunakan uang, semua pemasukan dan pengeluaran wajib dicatat.
Hal ini bertujuan agar lebih mudah dalam mengontrol keuangan. Biasanya jika tidak dicatat, akan lebih leluasa membelanjakan uang tanpa memikirkan akhirnya.
Buat catatan keuangan untuk membantu mencegah pengeluaran yang terus membengkak dan membantu Smart People bisa menyisihkan sedikit untuk tabungan.
2. Menggunakan Rumus 40-30-20-10
Jika sudah dicatat tetapi masih ada kesulitan dalam mengelola keuangan, pertimbangkan untuk menerapkan rumus alokasi keuangan seperti 40-30-20-10. Alokasi ini tentu dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.
Alokasi yang paling besar adalah digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan alokasi yang lebih kecil untuk kebutuhan lain sesuai dengan skala prioritas rumah tangga Smart People.
Misalnya, pada 40-30-20-10 yang menggunakan 40% dari penghasilan untuk kebutuhan makan, tempat tinggal, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Kemudian, 30% dialokasikan untuk cicilan atau tagihan bulanan yang Smart People miliki.
20% dapat digunakan untuk tabungan masa depan, seperti dana darurat dan investasi saham. Sisa 10% dapat digunakan untuk kebaikan seperti amal, sedekah, dan sebagainya.
The Open-Faced Sandwich Generation
Belum menikah bukan berarti tidak memiliki tanggungan. Hal ini yang dialami oleh para generasi yang termasuk dalam Open-Faced Sandwich Generation.
Ciri-ciri:
- Orang dewasa yang belum menikah dan tidak memiliki anak.
- Memiliki tanggung jawab merawat orang tua dan bisa juga kakak adiknya (keluarga)
Cara Menghadapinya:
Jika dilihat sekilas, memang tampak lebih kecil beban yang ditanggung generasi ini dibanding tradisional dan club. Namun, tetap harus mengelola keuangan dengan baik sebagai persiapan agar tidak semakin berat jika memiliki anak di kemudian hari.
1. Biasakan Menabung
Selalu sisihkan uang untuk menabung, meskipun sedikit. Jika dilakukan secara rutin, tabungan Smart People akan terkumpul banyak dengan berjalannya waktu.
2. Kurangi Pembelian Tidak Perlu
Gaya hidup konsumtif memiliki dampak negatif untuk keuangan Smart People dalam jangka panjang. Sebaiknya, mulai sekarang kurangi belanja yang tidak perlu apalagi yang sifatnya hanya foya-foya.
3. Investasi dengan Aman
Investasi memang memiliki risiko, namun dengan strategi yang tepat, investasi dapat memberikan manfaat di kemudian hari. Smart People dapat berinvestasi pada saham yang cenderung memberikan imbal hasil lebih tinggi dibanding instrumen lain.
Jadi, investasi dapat menjadi cara agar tidak mengalami kesulitan finansial bagi generasi Sandwich. Gunakan sebagian penghasilan untuk membeli saham online melalui aplikasi terpercaya. Anda bisa download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store untuk memulai investasi.
Referensi:
RHB Tradesmart. 2023. “3 Jenis Sandwich Generation, Kamu Salah Satunya?”. Rhbtradesmart.co.id
Laiwa Ayesha. 2023. “Mengenal Sandwich Generation, Pengertian dan Penyebabnya”. Detik.com
Binus. “Mengenal Sandwich Generation”. Binus.ac.id