Banyak sekali pemuda berlomba-lomba untuk membeli saham IPO. Apalagi investasi ini sangat menarik untuk dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Sebagai pemuda-pemudi milenial, Smart People tentunya juga tidak ingin melewatkan kesempatan emas ini, kan?
Investasi melalui saham IPO adalah pilihan yang tepat bagi para milenial. Bahkan, keberadaan tanah atau rumah kini semakin melejit. Untuk mendapatkannya tentu harus melakukan investasi jangka panjang seperti saham.
Agar tidak gagal dalam menanam saham IPO, Smart People harus mengetahui cara membeli saham. Berbagai informasi yang berkaitan dengan saham ini juga akan Smart People ketahui pada ulasan ini. Untuk itu, simak ulasan berikut agar Smart People semakin handal dalam menanam saham.
Baca Juga: 7 Cara Investasi Saham Jitu yang Cocok Bagi Pemula
Investasi Saham IPO, Pahami Ini Dulu
Sebelum membahas tentang cara membeli saham IPO, Smart People harus mengetahui definisi dari IPO tersebut. Initial Public Offering atau sering disingkat sebagai IPO merupakan suatu istilah penawaran umum perdana dalam membeli saham.
IPO biasanya juga disebut sebagai Go Public. Hal tersebut dikarenakan pihak perusahaan menjual surat berharga kepada masyarakat luas. Bagi perusahaan yang hendak melakukan penawaran Umum Saham perdana disebut sebagai Penawaran Umum Perdana Saham atau disebut IPO.
Adanya penawaran kepada masyarakat umum ini dilakukan oleh perusahaan karena mereka memerlukan dana untuk menutup hutang yang dimiliki perusahaan. Makanya, mereka menjual saham IPO kepada masyarakat.
Selain itu, penawaran tersebut juga dilakukan dalam waktu yang singkat yakni hanya beberapa hari saja. Pihak emiten akan menawarkan saham secara langsung kepada investor yang dibantu oleh Perusahaan Efek dan agen penjualan. Adapun peran dari Perusahaan Efek yakni sebagai Penjamin Emisi Efek.
Agar lebih jelas dalam belajar investasi saham, berikut proses penawaran umum saham di Bursa Efek Indonesia kepada masyarakat dan Pencatatan Saham.
Baca Juga: 6 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Saham yang Baru Saja IPO
Proses Penawaran Umum Saham
Ada proses yang panjang dalam mendapatkan saham IPO. Agar tidak mengalami kesulitan, Smart People harus memahami prosesnya. Berikut proses penawaran umum saham kepada masyarakat.
- Penunjukan Underwriter Persiapan Dokumen
Pembentukan tim internal pada tahap awal ini harus dilakukan untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan saham IPO. Adapun persiapannya yakni dengan menunjuk underwriter serta lembaga dan profesi penunjang pasar modal.
- Penyampaian Permohonan Pencatatan Saham ke Bursa Efek Indonesia
Proses ini dilakukan oleh perusahaan agar sahamnya dapat dicatat dan diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan harus segera mengajukan permohonan dengan melengkapi berbagai dokumen yang dipersyaratkan oleh Bursa Efek Indonesia.
- Penyampaian Pernyataan Pendaftaran ke Otoritas Jasa Keuangan
Setelah tercatat pada BEI, perusahaan harus menyampaikan hal tersebut kepada OJK. Penyampaian ini dilakukan agar perusahaan dapat menawarkan saham IPO.
- Penawaran Umum Saham kepada Publik
Penawaran ini dilakukan hingga lima hari. Apabila terjadi permintaan saham yang melebih batas saham yang ditawarkan, maka dilakukan penjatahan uang pesanan investor.
- Pencatatan Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia
Apabila sudah berhasil mendapatkan investor yang membeli saham IPO, maka perusahaan akan segera mengajukan pencatatan perdagangan tersebut.
Baca Juga: Kenapa Perusahaan Melakukan IPO? Ini Alasannya!
Bagaimana Cara Beli Saham IPO
Setelah mengetahui informasi mengenai proses penawaran IPO, Smart People tentu harus mengetahui cara beli saham IPO. Berikut beberapa langkah bila hendak membeli saham IPO.
- Calon investor harus datang ke lokasi yang menawarkan IPO.
- Bawa rekening efek saat mendatangi lokasi penawaran IPO. Apabila belum memiliki rekening efek, maka calon investor harus mengisi formulir pembukaan rekening efek. Bawa fotokopi KTP dan NPWP bila ada.
- Perusahaan sekuritas akan memeriksa kelengkapan data dan menandatangani formulir bila sudah lengkap.
- Calon investor wajib memberikan setoran awal pada rekening Bank RDI atas nama calon investor saham tersebut minimal Rp100.000,-. Besarnya nominal setoran ini biasanya berbeda-beda dan calon investor harus berdiskusi dengan broker.
- Pemesanan saham dari calon investor akan dilakukan validasi dan FPPS diserahkan kembali kepada calon investor.
- Calon investor kembali menuju counter perusahaan sekuritas dan menyerahkan FPPS. Bagian counter akan menyalin kertas tersebut untuk disimpan sebagai arsip.
- Slip FPPS akan dikembalikan kepada calon investor dan digunakan sebagai bukti pembelian saham IPO.
Sebagai informasi, pemesanan saham IPO biasanya didasarkan atas lot yang dibelinya. Sebelumnya, 1 lot berisi 500 lembar saham. Namun kini hanya berisi 100 lembar saham.
Bila Smart People hendak membeli saham IPO, maka tentukan banyaknya lot yang hendak dibeli. Kita tentunya harus menyesuaikan budget kita sehingga keuangan masih aman dan terjaga. Namun biasanya setiap investor hanya dapat membeli maksimal 10 lot.
Lantas, berapa harga saham yang ditawarkan? Sebagai contoh, suatu saham dengan harga Rp5.000,- per lembar. Maka, calon investor dapat memiliki saham tersebut dengan harga 1 lot sebesar Rp5.000,- x 100 lembar = Rp500.000,-. Untuk mengetahui seberapa banyak kita dapat membeli saham, maka biasanya akan diumumkan hingga 2 hari sebelum listing di bursa.
Baca Juga: Bagaimana Cara Investasi Saham Online Bagi Pemula?
Cara Membeli Saham Bagi Pemula
Smart People sudah memahami tentang bagaimana suatu perusahaan dapat menjadi IPO, bagaimana proses penawarannya, dan cara beli saham IPO. Selanjutnya, Smart People juga harus mengetahui tentang bagaimana cara dan proses yang harus dilakukan dalam membeli saham yang baik dan benar, berikut langkah-langkah yang dapat Smart People lakukan:
- Memilih Perusahaan Sekuritas
Smart People harus menentukan siapa perusahaan sekuritas yang akan digunakan untuk melakukan transaksi jual beli saham. Perusahaan sekuritas sendiri ialah perusahaan yang menjadi perantara antara pembeli dan penjual saham di Bursa Efek Indonesia atau BEI. Pilih perusahaan sekuritas yang sudah terdaftar pada BEI dan OJK, sehingga transaksi Smart People menjadi aman.
RHB Tradesmart merupakan perusahaan sekuritas terbaik yang didukung oleh sistem ARO (Assisted Robo Optimization) dan fitur aplikasi trading saham yang ramah biaya. Tentunya RHB Tradesmart telah terdaftar diawasi oleh OJK dan BEI.
- Membuka RDN (Rekening Dana Nasabah)
Sebelum memulai transaksi jual beli saham, Smart People harus membuka Rekening Dana Nasabah terlebih dahulu. Namun tidak perlu khawatir, karena RHB Tradesmart sebagai perusahaan sekuritas terpercaya Smart People, akan membantu dalam pembukaan rekening dana nasabah Smart People yang bisa dicek melalui link berikut ini.
- Pilih Saham dan Mulai Transaksi
Setelah Rekening Dana Nasabah sudah aktif, Smart People bisa memulai untuk melakukan transaksi jual beli saham, dengan melakukan top-up dana terlebih dahulu pada aplikasi trading saham RHB Tradesmart Smart People. Setelah top-up berhasil, Smart People bisa langsung memilih saham IPO seperti Bukalapak hingga GoTo; atau saham blue chip seperti BCA dan BRI yang hendak dibeli dengan menyelesaikan proses pembeliannya.Akan tetapi, penting bagi trader saham pemula untuk memahami cara investasi saham yang tepat agar tidak rugi di kemudian hari.
Itulah cara beli saham yang perlu diketahui bagi para peminat saham IPO dan bagaimana cara membelinya. Untuk segera memulai transaksi jual beli saham IPO, Smart People dapat download aplikasi RHB Tradesmart di Play Store dan App Store.