<< Back

Trading Saham Bukan Judi, Ini 5 Hal yang Membuatnya Berbeda

indonesian-man-thinking-stocks

Investasi di pasar saham makin populer, terutama di kalangan anak muda yang mulai melek finansial. Namun, seiring tren ini berkembang, muncul pula pertanyaan yang sering terdengar. Apakah trading saham itu judi?

Pertanyaan ini muncul karena aktivitas jual beli saham kerap melibatkan risiko dan ketidakpastian, mirip seperti perjudian. Akan tetapi, tak sedikit orang yang merugi karena salah mengambil keputusan, lalu menganggap pasar saham tak ubahnya seperti “tebak-tebakan”.

Namun, benarkah demikian? Apakah benar trading saham bisa disamakan dengan berjudi, atau justru merupakan kegiatan investasi yang sah dan terukur?

Trading Pakai Analisis, Bukan Tebak-Tebakan Acak

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, sempat menyoroti isu yang banyak menyebut bahwa trading sama halnya seperti judi.

Ia menekankan bahwa para calon investor untuk memiliki bekal terlebih dahulu sebelum melakukan trading, seperti pengetahuan, perencanaan, dan manajemen risiko.

Misalnya pada bursa saham, perencanaan dan analisis bisa didasarkan pada data historis, laporan keuangan, kondisi pasar, serta indikator ekonomi, bukan semata-mata spekulasi tanpa dasar.

Analisis yang terukur ini bisa diimplementasikan melalui analisis fundamental seperti melihat laporan kesehatan keuangan emiten berdasarkan laba-rugi, arus kas dan lainnya.

Kemudian, Smart People juga bisa menilai rasio keuangan berdasarkan PER, ROE dan PBV, serta pada prospek industri dan kondisi ekonomi makro yang memengaruhi laju perusahaan.

Selain itu, analisis bisa menggunakan cara teknikal dengan menggunakan grafik pergerakan harga, volume, dan indikator seperti moving average, RSI, dan MACD untuk memperkirakan arah tren pasar.

Adanya Risk-reward Ratio

Risk-reward ratio (RRR) atau rasio risiko dan imbal hasil adalah alat penting dalam trading yang digunakan untuk mengukur berapa besar potensi imbal hasil dibandingkan dengan potensi kerugian dalam satu transaksi. Konsep ini menjadi salah satu alasan kuat mengapa trading disebut bukan judi karena setiap keputusan dibuat dengan perhitungan risiko yang jelas dan rasional, bukan berdasarkan asal-asalan.

Smart People bisa menggunakan rasio ini dengan membandingkan potensi kerugian dengan potensi imbal hasil.

Contohnya, jika kamu bersedia kehilangan Rp100.000 untuk potensi imbal hasil Rp300.000, maka RRR = 1:3. Artinya, kamu mempertaruhkan 1 untuk mendapatkan 3. Ini adalah rasio yang sehat.

Sebaliknya, dalam judi, seseorang sering tidak tahu atau tidak mengontrol berapa kerugian maksimalnya. Trader profesional hanya mengambil posisi jika risk-reward ratio masih masuk akal. Banyak trader hanya mau entry jika rasio minimal 1:2 atau 1:3.

Trader Sukses Mengutamakan Menghitung Potensi Risiko

Dalam melakukan trading, menerapkan prinsip manajemen risiko menjadi hal yang utama. Menurut Alexander Elder, penulis buku Trading for a Living menjelaskan trader sukses selalu bertanya terlebih dahulu seberapa besar potensi kerugian jika posisi yang dibicarakan gagal.

“The goal of a successful trader is to make the best trades. Money is secondary.”

Selain itu, selalu hitung setiap probabilitas karena tidak ada sistem trading yang 100% akurat. Justru, harus bersiap untuk skenario terburuk.

Lantas, bagaimana cara menghitung potensi rugi secara profesional? Smart People bisa menentukan stop loss. Stop loss adalah titik harga di mana trader siap menutup posisi untuk membatasi kerugian.

Beberapa aplikasi trading memiliki fitur ini yang secara otomatis bekerja sesuai batasan wajar yang ditentukan. Salah satunya aplikasi RHB Tradesmart ID yang memiliki fitur Trailing Stop Order. 

Sebagai contoh, entry: Rp1.000, stop loss Anda Rp950. Jika begini, maka risiko per saham adalah Rp50.

Setup yang Valid Tidak Muncul Setiap Hari dan Itu Normal

Dalam trading, setup merujuk pada kondisi spesifik pasar yang memenuhi kriteria strategi trading tertentu dan memberi peluang masuk (entry) yang berisiko rendah dan berpeluang tinggi.

Setup bisa terbentuk dari kondisi berikut:

  1. Pola teknikal, misalnya double bottom, head and shoulders
  2. Sinyal indikator, misalnya moving average crossover, RSI overbought/oversold.
  3. Kondisi harga tertentu, misalnya: support/resistance, dan breakout level.
  4. Konfirmasi tambahan seperti volume, candlestick pattern, dan lainnya.

Agar disebut valid, sebuah setup harus memenuhi semua syarat yang ditentukan oleh sistem trading yang digunakan. Artinya, tidak hanya kelihatan mirip, tetapi benar-benar sesuai dengan aturan teknis dan konfirmasi yang sudah teruji.

Ini berkaitan dengan sifat alami pasar yang selalu bergerak secara dinamis, bukan statis. Tidak setiap hari pasar menciptakan kondisi yang cocok dengan strategi tertentu.

Hal ini berarti, pasar bisa sideways, sedangkan strategi kita berbasis trend-following. Kemudian, pasar bisa saja terlalu volatile atau justru sangat flat, sehingga risk-reward tidak layak.

Judi Tergantung “Hoki”, Trading Tergantung Konsistensi

Terdapat perbedaan mendasar yang menjadikan judi bergantung pada nasib baik, sementara trading bertumpu pada konsistensi dan strategi. Judi adalah aktivitas mempertaruhkan uang pada hasil dari sebuah peristiwa yang tidak pasti, dan inti dari ketidakpastian ini adalah nasib baik.

Sebaliknya, trading di pasar keuangan—seperti saham, forex, atau kripto—bukanlah soal menebak arah pasar secara acak. Trading saham adalah proses pengambilan keputusan yang rasional, berdasarkan data dan analisis. 

Seorang trader menganalisis grafik, indikator teknikal, perkembangan ekonomi, dan tren pasar sebelum menempatkan posisi. Tak kalah penting, trading juga tentang mengelola risiko, menentukan potensi kerugian maksimum, dan menjaga kedisiplinan.

Bagi Smart People yang masih bingung dengan sistem trading, dapat menggunakan aplikasi RHB Tradesmart ID yang memiliki fitur assisted robo optimization (ARO). Fitur tersebut dirancang untuk mendukung investor maupun trader dalam mengambil keputusan transaksi saham secara langsung dan cepat.

Karena kesibukan harian, banyak investor dan trader kerap melewatkan peluang emas saat saham-saham tertentu sedang aktif diperdagangkan. Untuk menjawab masalah ini, fitur ARO menyediakan notifikasi real-time agar pengguna bisa langsung mengetahui saham apa saja yang tengah menjadi sorotan di pasar saat itu.

Selain itu, ARO juga menawarkan analisis teknikal dan strategi investasi secara instan, menyesuaikan dengan dinamika pasar terkini.

Aplikasi RHB Tradesmart ID pun dilengkapi berbagai layanan pendukung, seperti ARO Signal, ARO Library, serta Real-Time Notification. Ketiga layanan tersebut dirancang untuk membantu investor memaksimalkan hasil transaksi saham mereka secara lebih efisien dan terarah.

Referensi:

Alexander Elder. 1993. “Trading for a Living: Psychology, Trading Tactics, Money Management”. 

Muhammad Fikri. 2024. “Pandangan OJK Soal Investasi Saham Mirip dengan Judi”. Bloomberg Technoz

Riska Rahman. 2017. “RHB Sekuritas luncurkan aplikasi TradeSmart”. Kontan.

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal