Istilah support saham sering digunakan trader dalam menganalisis suatu saham. Menjadi salah satu indikator dalam analisis teknikal sebelum trader mengambil keputusan.
Selain itu, ada juga istilah resistance yang digunakan dalam prediksi suatu efek. Bagaimana support dan resistance membantu trader dalam jual beli saham?
Pengertian Resistance Saham
Dalam sebuah tren, harga dapat turun karena pasokan yang lebih banyak daripada permintaan. Bagi investor atau trader yang memang mengincar suatu saham, semakin rendah harganya semakin menarik untuk dibeli.
Permintaan pun akan secara perlahan meningkat dan harga akan berhenti turun. Pada titik inilah yang disebut support. Garis support yang kuat pada grafik harga saham ditunjukkan dengan chart yang mendekati garis support dan tidak tembus. Harga saham tidak akan turun lagi dan trader bisa melakukan aksi beli (buy).
Sedangkan resistance adalah kebalikan dari support. Saat harga naik karena permintaan lebih banyak daripada pasokan, trader akan menahan keinginan untuk membeli. Alasannya bisa karena sudah memenuhi target atau harga yang ditetapkan sudah terlalu tinggi.
Resistance adalah garis atau level di atas chart yang biasanya dipakai untuk trader menjual saham. Pada grafik harga saham, biasanya saat sudah mendekati resistance, polanya akan turun dan harga saham merosot.
Garis support dan resistance dapat digunakan untuk mengidentifikasi waktu terbaik bagi trader membeli, menjual, atau tahan (hold). Secara umum, support dan resistance memiliki beberapa karakteristik seperti berikut.
- Saat harga mendekati garis support dan resistance tanpa ditembus, support dan resistance saham semakin kuat
- Ketika harga tembus resistance, maka berpotensi menjadi support
- Kekuatan tembus support atau resistance tergantung berapa lama level tersebut bertahan
Jadi, saat harga mencapai support atau resistance, pola pergerakannya bisa memantul kembali atau tembus dan menjauh dari level support dan resistance. Apabila pergerakannya tidak seperti yang diharapkan, trader bisa menutup dengan kerugian kecil.
Hal yang perlu dipahami trader adalah analisis teknikal bukan indikator pasti. Pasalnya, pergerakan harga bisa mengikuti hukum support dan resistance atau justru berbalik arah. Keduanya hanya indikator bukan jaminan pasti untuk saham naik atau turun.
Dalam membaca support dan resistance, trader dapat melihat harga dalam semua periode. Misalnya, grafik harian, mingguan, bulanan, atau rentang waktu lebih kecil seperti grafik harga dalam satu menit dan lima menit.
Mengapa Support dan Resistance Saham Penting Saat Berinvestasi
Terdapat sejumlah indikator yang dapat membantu trader dalam membuat keputusan. Support dan resistance merupakan salah satu indikator yang sering digunakan dalam analisis teknikal. Ada beberapa manfaat atau fungsi keduanya dalam investasi saham.
1. Membantu Memprediksi Harga yang Tepat
Memahami level support dan resistance dapat membantu trader dalam menentukan strategi yang tepat. Keduanya merupakan indikator penting untuk mengidentifikasi kapan waktu terbaik untuk masuk (entry point) dan keluar (exit point).
Jika Smart People ingin mengoleksi saham, dapat melihat level support dan resistance pada grafik. Namun, disarankan untuk menggabungkan metode analisis lain agar mendapatkan hasil yang optimal.
Smart People juga bisa menggunakan indikator populer lainnya seperti Stochastic Oscillator dan Moving Average Convergence Divergence. Hal ini karena support dan resistance bukanlah sebuah indikator yang sempurna sehingga perlu indikator lain untuk mengoptimalkan strategi trader.
2. Menganalisis Saham yang Berpotensi Naik dan Turun
Grafik support dan resistance membantu seorang trader dalam membaca pergerakan harga saham. Melalui pola atau chart pattern, trader dapat melakukan analisis saham yang naik atau turun.
Support dan resistance dibutuhkan untuk memahami pola seperti top head, double top, bottom, dan lainnya. Jadi, garis support dan resistance ini berperan penting untuk membantu trader menganalisis saham yang berpotensi naik atau turun.
Dalam menentukan support saham dan resistance, trader dapat menggunakan bantuan indikator, angka psikologis, dan historis pergerakan harga terendah dan tertinggi.
3. Mengetahui Potensi Reversal Saham
Dalam menganalisis pergerakan saham, trader harus dapat mengidentifikasi tren seperti uptrend (tren naik) dan downtrend (tren turun). Tren naik atau uptrend indikasinya adalah garis yang miring ke atas, berarti menunjukan kekuatan beli yang lebih mendominasi.
Sedangkan tren turun atau downtrend ditandai oleh garis yang miring ke bawah, berarti tekanan jualnya cukup signifikan. Dari garis support dan resistance, trader dapat membaca potensi saham berbalik atau rebound.
4. Memperkecil Resiko Trading
Trader perlu menyiapkan strategi yang baik untuk memperkecil risiko transaksi jual beli saham. Selain membaca laporan keuangan perusahaan atau analisis fundamental, trader perlu melengkapi analisis mereka secara teknikal melalui grafik saham.
Mengidentifikasi titik support maupun resistance agar dapat menentukan kapan sebaiknya membeli atau menjual saham. Trader dapat memanfaatkan analisis teknikal seperti ini dalam menentukan waktu terbaik untuk take profit atau stop loss agar dapat meminimalisir risiko kerugian.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa support dan resistance pada grafik harga saham penting bagi investor atau trader untuk melihat tren masa lalu dan prediksi pergerakan harga di masa depan. Dengan membaca support dan resistance saham, trader bisa mengambil keputusan buy, sell, atau hold yang lebih baik.
Lengkapi strategi trading dengan analisis dan fitur-fitur canggih dari RHB Tradesmart ID. Segera Download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store.
Referensi:
Andre Mistoh Fauzi. 2024. “Resistance Saham Bisa Tingkatkan Potensi Untung, Begini Cara Lihatnya”. Finansialku.com
Cermati. 2021. “Belajar Support dan Resistance dalam Trading Saham”. Cermati.com
Surti. 2022. “Kenali Apa Itu Support Resistance Sebelum Trading Saham!” Fortuneidn.com
Casey Murphy. 2023. “Support and Resistance Basics”. Investopedia.com