<< Back

Tips Membagi Pendapatan Utama Untuk Investasi Saham

Belakangan ini perbincangan mengenai saham mulai meluas. Banyak yang mulai tertarik melakukan investasi saham. Alasan utamanya karena saham menawarkan imbal hasil yang lebih besar dari tabungan, bahkan investasi lain, seperti deposito dan obligasi. 

Di lain sisi, investasi saham punya risiko yang besar. Sebab, saham tidak menjamin Smart People mendapatkan imbal hasil maupun uang kembali 100 persen. Bahkan investor atau trader saham profesional pun bisa mengalami kerugian. Sayangnya, hal penting ini sering sekali diabaikan. 

Dalam artikel kali ini, Smart People akan memperoleh beberapa tips membagi pendapatan utama untuk investasi. Dengan begitu, Smart People bisa meminimalkan risiko saham agar tidak memengaruhi sisi keuangan maupun kebutuhan sehari-hari.

Sisihkan pendapatan untuk tabungan dan investasi

Investasimu akan berisiko pada keuanganmu bila Smart People tidak memiliki tabungan. Tabungan memiliki fungsi penting sebagai dana darurat. Karena itu, Smart People harus membagi pendapatan terlebih dahulu untuk tabungan. Setelahnya baru Smart People bisa berinvestasi. 

Tentunya prioritas menyisihkan tabungan beriringan pula dengan kebutuhan penting lainnya. Di antaranya ada tagihan, utang, dan kebutuhan sehari-hari. Smart People harus menghitung dahulu semua kebutuhan tersebut sebelum akhirnya bisa mengetahui berapa banyak yang bisa diinvestasikan.

Supaya lebih mudah, Smart People bisa merujuk metode 50-30-20 milik perencana keuangan Anthony Badillo. Total 50 persen dari gajimu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen untuk tabungan dan utang, 20 persen untuk keinginan pribadi. 

Jika Smart People punya utang yang harus dibayarkan, fokuslah untuk melunasinya dahulu. Bagilah 30 persen pendapatanmu secara bijak antara tabungan dan utang. Kemudian, keuanganmu dapat membaik. Lalu Smart People akan lebih mudah berinvestasi setelah bisa menabung dalam jumlah lebih banyak.

Smart People mungkin bisa memangkas sebagian keinginan pribadi untuk investasi. Pada dasarnya, Smart People perlu berhemat untuk memetik imbal hasil besar dari investasimu nanti.

Gunakan uang dingin

Kemungkinan terburuk dari investasi saham adalah modalmu bisa hilang, tanpa imbal hasil sepeser pun. Mungkin Smart People juga hanya mendapatkan setengah dari jumlah modal awal mu. Hal buruk ini bisa terjadi karena berbagai faktor (misalnya resesi atau pandemi) dan bila Smart People mengambil saham terbaik sekalipun. 

Aturan yang harus selalu dipegang investor saham adalah menanamkan besaran uang investasi yang tidak membuat cemas bila uang itu sewaktu-waktu hilang. 

Saat ini setidaknya modal minimal investasi saham sebesar Rp100.000. Jika jumlahnya masih terasa besar, mungkin Smart People harus cari jenis investasi lain yang lebih aman. 

Investasikan pendapatanmu ke dalam saham secara berkala

Ada kemiripan investasi saham dengan menabung. Smart People sama-sama menyimpan uang untuk keperluan dimanfaatkan di kemudian hari. Perbedaannya terletak di berapa banyak tambahan yang bisa kita peroleh. 

Jika bank memberikan bunga kepada nasabah, saham akan memberikan imbal hasil (return). Namun, jika bank cuma memberikan bunga hingga maksimal 2,5 persen per tahun, saham bisa menawarkan imbal hasil 10-15 persen tiap tahunnya. Tentunya imbal hasil yang besar itu diikuti risikonya yang tinggi.

Meski begitu, Smart People masih bisa mendapatkan imbal hasil sambil mengurangi risiko saham yang besar. Caranya adalah dengan menyisihkan pendapatan secara berkala. 

Kenapa investasi saham harus secara berkala? Pertama, imbal hasil sahammu bisa meningkat dengan uang yang Smart People tambahkan pula ke dalamnya. Kedua, menanamkan modal Rp100.000 tiap bulannya tidak seberat menanamkan modal sekali dalam jumlah besar. 

Kelebihan ketiga dari investasi secara berkala adalah Smart People dapat mengikuti gejolak bursa saham. Misalnya, sahammu bulan ini sedang turun. Anggaplah itu sebagai harga diskon dan Smart People bisa membeli lebih banyak dari biasanya. Sebaliknya, jika sedang naik, Smart People dapat membelinya sedikit dan menggunakanan sisa uangnya begitu saham itu turun. 

Berinvestasi dalam jangka panjang

Selain mengetahui seberapa banyak uang yang diinvestasikan, Smart People juga perlu tahu seberapa lama mau menahan suatu saham sebelum akhirnya dijual. 

Ini juga lanjutan dari tips sebelumnya. Saat menanamkan modal secara berkala dan dalam waktu panjang, Smart People mungkin melewati kondisi ekonomi atau bursa saham yang memburuk. Namun, hal ini biasanya diikuti pergerakan saham yang kembali pulih dan naik dari tahun-tahun sebelumnya.

Beberapa penasihat keuangan menganjurkan minimal lima tahun untuk menanamkan modal di bursa saham.

Jangan berutang atau memakai dana darurat untuk investasi

Tidak sedikit investor terhasut kabar suatu saham yang sedang tren. Akhirnya mereka berutang atau menggunakan dana darurat untuk mengambil kesempatan tersebut. Hal ini sangat tidak sehat untuk keuanganmu. Ingatlah bila tren tidak selalu memberi imbal hasil yang diharapkan. 

Tujuan utama dari investasi adalah mendapatkan imbal hasil selagi mempertahankan uang yang Smart People miliki, baik itu gaji atau investasi itu sendiri. Utang jelas akan memberi beban karena Smart People harus melunasinya dengan pendapatan bulan depan. 

Itulah beberapa tips membagi pendapatan utama untuk investasi saham. Investasi memang bisa membantu kondisi keuanganmu. Namun, tetap prioritaskan kebutuhan dasar dan tabungan terlebih dahulu agar Smart People bisa aman berinvestasi.

Maksimalkan investasimu dengan aplikasi trading saham RHBTRADESMARTID yang sudah dilengkapi berbagai fitur untuk mempermudah kegiatan investasi dan trading di mana saja dan kapan saja. Download aplikasi RHB Tradesmart di Play Store dan App Store sekarang.

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal