<< Back

Tidak Semua Merugi, Ada Startup Indonesia yang Untungnya Melebihi Decacorn

Startup Indonesia

Belakangan ini, Smart People mungkin sering mendengar berita mengenai kerugian yang diderita oleh deretan startup ternama, baik di Indonesia maupun luar negeri. Tidak disangka-sangka, bahkan startup yang sudah tergolong sebagai decacorn saja mengalami kerugian, sehingga harus mengambil keputusan yang cukup pahit untuk bertahan, salah satunya dengan cara melakukan PHK.

Namun, dibalik kabar pahit mengenai banyak startup yang merugi, terselip satu kabar yang melegakan. Ada startup Indonesia yang bisa bertahan dan bahkan keuntungan yang diperolehnya melebihi decacorn. Startup keren tersebut adalah eFishery. Penasaran dengan startup yang bisa memperoleh keuntungan di tengah situasi ekonomi yang sulit ini? Simak ulasannya berikut ini.

Apa Itu Startup atau Perusahaan Decacorn?    

Sebelum membahas mengenai eFishery, yuk pahami dulu apa yang dimaksud dengan perusahaan atau startup dengan level decacorn. Startup dengan level decacorn merujuk pada startup yang memiliki nilai valuasi sebesar 10 miliar dolar atau sekitar 155 triliun rupiah. Perusahaan yang pertama kali menyandang status sebagai perusahaan decacorn adalah Facebook. 

Indonesia sendiri juga memiliki startup atau perusahaan decacorn, yakni Gojek dan Tokopedia (GoTo) dan J&T Express. Gojek mencapai level decacorn pada tahun 2019 silam, sedangkan J&T Express menyandang gelar tersebut di tahun 2021. Sayangnya, GoTo harus rela kehilangan statusnya sebagai decacorn pada tanggal 5 Desember 2022 lalu.  

Baca juga: Begini Strategi Investasi yang Efektif untuk Generasi Z dan Milenial. Wajib Coba!

Kerugian yang Dialami Perusahaan Decacorn

Pada tahun 2022 lalu, Smart People mungkin kerap mendengar berita mengenai jatuhnya level banyak startup decacorn. Jika di luar negeri sana ada startup seperti Theranos, FTX, atau Terra Luna yang harus jatuh level startup-nya, di Indonesia juga terjadi hal yang sama pada startup decacorn kebanggaan bangsa, yakni GoTo. 

Kejatuhan GoTo salah satunya ditandai dengan pengadaan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 1.300 orang atau 12 persen dari total pekerjanya. GoTo yang sahamnya resmi melantai di bursa domestik dengan nilai emisi terbesar 2022 pada pekan kedua April dan memperoleh pendanaan sebesar 13.7 triliun rupiah ini, harus kehilangan statusnya sebagai decacorn di akhir tahun 2022 lalu. 

Nilai kapitalisasi pasar GoTo per tanggal 26 Desember 2022 lalu sudah di bawah 100 triliun rupiah. Harganya pun sudah menyentuh posisi All Time Low (ATL) di Rp82/unit. Jika dihitung sejak IPO di tahun lalu, harga saham GoTo sudah turun hingga 76 persen. Jika dilihat dari segi keuangan juga, GoTo sudah menanggung kerugian sebesar 20 triliun rupiah per Q3 2022. 

Salah satu penyebab dibalik kerugian yang dialami oleh GoTo ini disebutkan karena efisiensi pada startup tersebut dalam mengelola keuangan dan dana investasi. Hal-hal seperti pemberian gaji besar dan fasilitas mewah pada para pekerja dengan tujuan branding dan juga bakar-bakar uang, membuat ongkos operasional perusahaan menjadi membengkak. 

Cari tahu informasi saham lainnya lewat sosial media RHB Sekuritas Indonesia di Instagram.

eFishery, Tetap Bertahan di Tengah Ambruknya Banyak Decacorn 

Meskipun tahun lalu bisa dibilang sebagai salah satu tahun terkelam bagi banyak startup bervaluasi tinggi, hal yang sama tidak berlaku bagi eFishery. Meskipun belum menyandang gelar sebagai perusahaan unicorn, namun keuntungan yang diperolehnya bahkan melebihi keuntungan dari perusahaan yang sudah berada di level decacorn

eFishery merupakan startup yang bergerak di bidang Aqua-Tech pertama di Asia. Kehadiran statrtup satu ini bertujuan untuk menyediakan produk perikanan sebagai sumber pertama protein hewani yang tidak hanya kaya nutrisi, tetapi juga dapat diakses oleh semua kalangan. Startup ini sendiri mulai dikembangkan oleh Gibran Huzaifah pada tahun 2013 lalu. 

Pada kondisi di mana banyak startup atau perusahaan decacorn yang mengalami kerugian, eFishery yang bahkan belum tergolong sebagai unicorn berhasil meraup keuntungan melebihi startup decacorn. Dengan peningkatan keuntungan yang stabil dalam beberapa tahun terakhir, tidak akan mengherankan jika levelnya akan menjadi startup unicorn dalam waktu dekat. 

eFishery ini dinilai oleh VentureCap Insights memiliki valuasi lebih dari 407 juta dolar. Menurut Paul Santos yang merupakan Managing Partner di Wavemarker Partners, penghasilan eFishery melonjak 55 kali lipat dari 185.4 ribu dolar pada tahun 2018, menjadi 10.1 juta dolar. Pendapatannya pada tahun 2021 juga naik 10 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019. 

Dari sekian banyak sumber pendapatannya, ada 3 yang menjadi sumber pendapatan utama eFishery, yakni penyewaan perangkat pemberi pakan ikan atau eFishery Bredeer, eFishery Mall yang merupakan marketplace yang menjual pakan ikan dan udang, serta eFishery Fish yang merupakan platform untuk menjual ikan dan udang segar pada pelanggan business to business (B2B). 

Pantau Terus Pergerakan Saham Startup via RHB Tradesmart ID 

Pada saat tidak stabilnya kondisi keuangan beberapa startup ternama saat ini, ada baiknya Smart People memantau dengan seksama pergerakan saham-saham startup tersebut. Agar lebih mudah dalam memantau dan menganalisa saham startup tersebut untuk kepentingan trading saham nantinya, Smart People bisa gunakan aplikasi RHB Tradesmart ID. 

RHB Tradesmart ID merupakan aplikasi trading saham online yang sudah dilengkapi dengan deretan fitur unggulan. Adapun fitur unggulan yang dimiliki oleh RHB Tradesmart ID ini adalah Smart Fee, Smart Rate, Smart Points, dan Smart Analyzer. Fiturnya ini tidak hanya memudahkan Smart People mengamati pergerakan saham, namun juga membantu mengoptimalkan imbal hasil nantinya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai waran terstruktur, Smart People dapat mengunjungi RHB Waran.

Beberapa startup berstatus decacorn mungkin sedang merosot nilai sahamnya, namun masih ada startup decacorn lain di luar sana dengan pergerakan saham yang menjanjikan. Bagi Smart People yang tertarik memilikinya, jangan lupa untuk memantau pergerakan sahamnya secara real time menggunakan aplikasi RHB Tradesmart ID yang bisa diunduh di Android maupun iOS.

Sumber: 

Renatha, Gloria. (2022, Juni 10). Apa Itu Decacorn? Berikut Informasi Lengkapnya beserta Bedanya dengan Unicorn dan Hectocorn! Ekrut. Diakses pada tanggal 8 Januari 2022 melalui https://www.ekrut.com/media/decacorn

Anam, Khoirul. (2022, September 24). Top! Ada Startup yang Sudah Untung, Laba Lebih dari Decacorn. CNBC Indonesia. Diakses pada tanggal 8 Januari 2023 melalui https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220924102245-37-374637/top-ada-startup-yang-sudah-untung-laba-lebih-dari-decacorn

Tim Media Indonesia. (2022, November 21). Startup Berguguran, Analis INi Sebut Ada Istilah Baru Setelah Unicorn dan Decacorn. Media Indonesia. Diakses pada tanggal 8 Januari 2023 melalui https://mediaindonesia.com/ekonomi/538979/startup-berguguran-analis-ini-sebut-ada-istilah-baru-setelah-unicorn-dan-decacorn

Tim CNBC Indonesia. (2022, Desember 27). Kisah GOTO, Dari IPO Terbesar Hingga Gelar Decacorn Terhempas. CNBC Indonesia. Diakses pada tanggal 8 Januari 2023 melalui https://www.cnbcindonesia.com/market/20221227001047-17-400316/kisah-goto-dari-ipo-terbesar-hingga-gelar-decacorn-terhempas

Setyowati, Desy. (2022, Juni 13). Sudah Untung, Startup Perikanan eFishery Berpotensi Jadi Unicorn. Katadata. Diakses pada tanggal 8 Januari 2023 melalui https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/62a6b8e80241d/sudah-untung-startup-perikanan-efishery-berpotensi-jadi-unicorn

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal