<< Back

Ternyata Ini Dampak Platform Streaming bagi Investasi Saham di Industri Hiburan dan Media

Investasi Saham di Industri Hiburan dan Media

Tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang ini, kebiasaan menonton sudah bergeser dari yang sebelumnya melalui televisi, menjadi melalui platform streaming online. Meskipun tidak berlaku untuk semua orang, namun bagi para generasi muda, platform streaming online dianggap lebih praktis sebagai sumber hiburan. Bagaimana tidak, platform ini sifatnya lebih mudah untuk diakses. 

Penggunaan platform streaming online yang semakin meningkat, tentu saja berpengaruh pada keberlangsungan industri hiburan dan media. Lihat saja, bagaimana sekarang ini banyak channel televisi yang sudah meluncurkan layanan OTT (Over The Top). Lantas, bagaimana dampak platform streaming ini bagi investasi saham di industri hiburan dan media? Simak ulasannya di bawah ini.  

Mengenal Platform Streaming dan Perkembangannya di Indonesia

Platform streaming merujuk pada platform yang memungkinkan penggunanya untuk menonton video atau tayangan secara realtime, tanpa harus melakukan pengunduhan terlebih dahulu. Berbagai macam tayangan bisa Smart People tonton atau saksikan via platform streaming ini, mulai dari film, serial, acara ragam atau variety show, dan masih banyak lagi. 

Salah satu alasan mengapa platform streaming ini bisa menjadi begitu disukai adalah kemudahan dan kepraktisan dalam mengaksesnya. Cukup bermodalkan ponsel pintar dan koneksi internet, maka pengguna sudah bisa mengakses konten yang dimilikinya. Pun jika harus membayar biaya berlangganan, pengguna pun pada umumnya merasa tak masalah asalkan kontennya berkualitas.  

Kehadiran platform streaming yang dikenal juga dengan istilah OTT di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun 2016. Pada Januari 2016, Netflix hadir sebagai layanan streaming pertama di Indonesia, dengan biaya berlangganan sebesar Rp109.000 hingga Rp169.000 per bulan. Bermula dari kehadiran Netflix inilah, layanan streaming makin banyak yang hadir di Indonesia. 

Sejak masuknya Netflix, layanan streaming lain berbondong-bondong memasuki Indonesia. Ada Hooq yang merupakan layanan streaming pertama di Asia, VIU, Prime Videos, hingga Disney+. Kehadiran layanan streaming ini dengan konten orisinal yang dimilikinya atau pun konten film atau serial yang sudah pernah tayang sebelumnya, dengan mudah menarik minat para penonton hingga sekarang. 

Berkembangnya platform streaming dengan begitu pesat, juga memicu hadirnya platform streaming lokal. Maxstream, Mola TV, dan Vidio merupakan beberapa platform streaming lokal yang hadir di tengah gempuran platform streaming global. Tidak ketinggalan, channel televisi lokal pun menghadirkan layanan streaming-nya sendiri, seperti RCTI+ dan Netverse.  

Dampak Platform Streaming pada Jumlah Penonton Televisi  

Kehadiran platform streaming bagi industri hiburan dan media konvensional tentu merupakan tantangan yang besar. Bagaimana tidak, platform streaming yang bisa dengan mudah diakses di mana saja melalui gawai yang dimilikinya, membuat orang-orang, khususnya para generasi muda, tentu lebih memilih untuk mencari hiburan lewat platform streaming online tersebut. 

Hal ini kemudian berdampak pada penurunan penonton televisi, karena penontonnya beralih menonton tayangan di platform streaming online. Pada April 2023 lalu, Iman Brotoseno, Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI, menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, terjadi penurunan penonton televisi sekitar 8 delapan persen setiap tahunnya. 

Tidak hanya karena kepraktisannya, peralihan dari televisi ke platform streaming online ini juga dipicu oleh konten platform streaming yang dianggap lebih berkualitas dibandingkan dengan tontonan di televisi pada saat sekarang ini. Banyaknya acara yang dianggap tidak mendidik oleh masyarakat, membuat konten-konten di platform streaming online pun menjadi tempat peralihan. 

Dampak Platform Streaming bagi Investasi Saham di Industri Hiburan dan Media 

Kehadiran platform streaming online tidak bisa dipungkiri memberikan dampak tersendiri bagi emiten yang bergerak di sektor hiburan dan media. Pasalnya, emiten-emiten yang bergerak di bidang tersebut sedang gencar-gencarnya menghadirkan layanan OTT, di samping layanan FTA (Free to Air), lihat saja MNCN dengan RCTI+ dan SCMA dengan Vidio-nya. 

Kehadiran platform streaming ini bisa dibilang menjadi salah satu angin segar bagi performa emiten yang disebutkan di atas. Sebagai contoh, pada kuartal I 2023, pendapatan digital MNCN meningkat 10% YoY (year on year) menjadi Rp714 miliar. Peningkatan ini disebabkan karena kinerja saluran digitalnya, di antaranya tentu saja RCTI+ sebagai platform streaming online-nya. 

Pasar OTT yang diperkirakan akan masih begitu cerah ke depannya, diharapkan akan bisa menjadi pendorong pertumbuhan perusahaan atau emiten yang bergerak di industri hiburan dan media. Maknanya, investasi saham di sektor ini masih terbilang menjanjikan, apalagi dengan dihadirkan layanan OTT tersebut oleh channel televisi digitalnya. 

Koleksi Saham Emiten Media via RHB Tradesmart ID  

Bagi Smart People yang tertarik untuk mengoleksi saham emiten media, yuk mulailah koleksi dari sekarang. Namun sebelum itu, pastikan Smart People menyeleksi saham emiten media mana yang tepat untuk dimiliki dengan menggunakan RHB Tradesmart ID. Manfaatkan fitur Smart Analyzer dari RHB Tradesmart ID untuk menganalisis performa saham emiten media tersebut. 

Selain untuk membantu analisis saham dan memudahkan pengambilan keputusan saat investasi saham di industri hiburan dan media, RHB Tradesmart ID juga berguna untuk Smart People yang ingin melakukan investasi dengan biaya yang ekonomis. Hal ini disebabkan karena terjangkaunya biaya transaksi dan margin dengan fitur Smart Rate dan Smart Fee dari RHB Tradesmart ID. 

Yuk koleksi saham dari industri media dan hiburan via RHB Tradesmart ID. Smart People bisa unduh aplikasinya dan gunakan sekarang juga untuk merasakan pengalaman investasi saham yang mudah dan ekonomis. 

Sumber: 

Wijayanto, Nanang. (2023, Mei 02). Kinerja Solid, MNCN Bukukan Pendapatan Rp2,4 Triliun di Kuartal I 2023. Sindonews. Diakses pada tanggal 4 September 2023 melalui https://ekbis.sindonews.com/read/1086631/178/kinerja-solid-mncn-bukukan-pendapatan-rp24-triliun-di-kuartal-i-2023-1683025525

Tim CNN Indonesia. (2020, November 22). Jejak Kehadiran Layanan Streaming di Indonesia. CNN Indonesia. Diakses pada tanggal 4 September 2023 melalui https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20201121151026-220-572756/jejak-kehadiran-layanan-streaming-di-indonesia.

Puspitasari, Ika. (2022, Februari 07). Bisnis Digital Bikin Emiten Media Berkantong Tebal. Business Insight Kontan. Diakses pada tanggal 4 September 2023 melalui https://insight.kontan.co.id/news/bisnis-digital-bikin-emiten-media-berkantong-tebal

KH, Tanayastri Dini Isna. (2022, Februari 07). Marak Emiten Media Rambah Bisnis Digital, Seperti Apa Prospeknya ? Fortune Indonesia. Diakses pada tanggal 4 September 2023 melalui https://www.fortuneidn.com/market/tanayastri/kuatkan-bisnis-digital-bagaimana-prospek-emiten-media?page=all

Qolbi, Nur. (2023, Juni 05). Simak Prospek dan Rekomendasi Saham Emiten Media di Tahun 2023. Kontan. Diakses pada tanggal 4 September 2023 melalui https://investasi.kontan.co.id/news/simak-prospek-dan-rekomendasi-saham-emiten-media-di-tahun-2023

Aritonang, Tumpal Andani. (2023, April 05). Jumlah Penonton televisi turun delapan persen per tahun. Antara News. Diakses pada tanggal 4 September 2023 melalui https://kalsel.antaranews.com/berita/366816/jumlah-penonton-televisi-turun-delapan-persen-per-tahun

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal