Ada beragam jenis strategi yang bisa Smart People pakai dan kombinasikan pada saat melakukan investasi saham. Salah satu dari strategi tersebut adalah balanced investment strategy atau strategi investasi yang seimbang. Untuk lebih memahami strategi satu ini, berikut dengan cara penerapannya, Smart People bisa simak ulasannya di bawah ini.
Apa Itu Balanced Investment Strategy?
Balanced investment strategy merupakan strategi yang bisa diadopsi oleh para investor untuk membangun portofolio investasi yang sehat dan seimbang. Umumnya, portofolio yang dibangun berdasarkan strategi ini, akan mengombinasikan beberapa kelas aset dalam sebuah portofolio, dalam rangka menyeimbangkan antara imbal hasil dan risiko dari investasi tersebut.
Strategi balanced investment ini biasanya digunakan oleh para investor dengan toleransi risiko di level moderat atau menengah. Pada penyusunan portofolionya yang berdasarkan pada strategi ini, biasanya akan diisi oleh aset berupa saham dan obligasi, dengan komposisi yang sama alias 50-50, namun ada juga yang komposisinya berbeda dengan satu instrumen lebih besar dibanding instrumen lainnya.
Untuk tipe saham yang mengisi portofolio berdasarkan strategi ini, bisa saja terdiri dari beraneka tipe saham. Smart People bisa mengoleksi saham yang membagikan dividen, saham yang tergolong small caps maupun mid-caps, hingga saham defensif maupun agresif. Jadi, tidak hanya satu tipe saham saja yang bisa mengisi portofolio dari investasi dengan balanced investment strategy ini.
Adanya perbedaan aset atau instrumen investasi, sekaligus perbedaan risiko dari masing-masingnya, akan membuatnya saling mengisi. Misalnya saja, jika ada instrumen investasi yang sedang kurang bagus performanya, maka instrument investasi lain bisa tetap menyeimbangkan portofolio karena performa instrument investasi lainnya tersebut yang sedang bagus.
Cara Menerapkan Balanced Investment Strategy
Untuk menerapkan balanced investment strategy, tentu saja kuncinya terletak pada portofolio yang berisikan instrumen investasi yang beragam. Selain instrumen investasi yang cukup umum digunakan pada pelaksanaan strategi ini, seperti saham dan obligasi, Smart People juga bisa instrumen investasi lain seperti deposito ataupun reksa dana.
Saat memilih instrumen investasi tersebut, pastikan kesemuanya bisa saling mengisi, Misalnya saja, portofolio diisi dengan saham yang risikonya tinggi, namun potensi imbal hasilnya besar, serta obligasi pemerintah yang walaupun potensi imbal hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan saham, namun risikonya pun juga jauh lebih rendah atau bisa dibilang lebih terjamin.
Untuk persentase masing-masing instrumen investasi ini sendiri, bisa disesuaikan dengan profil risiko atau gaya investasi yang Smart People miliki. Jika mengikuti pola komposisi yang umum, Smart People bisa aplikasikan komposisi 50-50, jadi seandainya Smart People mengoleksi instrumen investasi berupa saham dan obligasi, portofolionya akan berisi 50% saham dan 50% obligasi.
Pada situasi di mana Smart People merupakan tipe investor yang agresif, siap dengan risiko yang lebih besar, dan mengharapkan imbal hasil yang lebih tinggi, komposisinya bisa langsung disesuaikan dengan meningkatkan persentase instrumen investasi yang lebih besar potensi imbal hasilnya, misalnya seperti 60% saham dan 40% obligasi atau instrumen investasi lainnya.
Namun, jika Smart People merupakan tipe investor yang konservatif atau maunya investasi yang aman-aman saja dan bebas dari risiko, maka persentase instrumen investasi yang lebih terjamin seperti obligasi atau reksa dana bisa lebih ditingkatkan, seperti 60% obligasi dan 40% saham. Meskipun potensi imbal hasil lebih kecil, namun imbal hasil akan tetap stabil dalam jangka panjang.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Balanced Investment Strategy
- Lakukan Diversifikasi Saham
Tidak hanya instrumen investasi saja yang harus didiversifikasi dalam portofolio berdasarkan balanced investment strategy, melainkan juga saham yang akan banyak mengisi portofolio tersebut. Jangan meletakkan modal untuk saham pada satu sektor saja, melainkan pilih saham dari berbagai sektor yang bisa saling mengisi dan menyeimbangkan di kala salah satu sedang menurun performanya.
- Cari Tahu dan Kenali Toleransi Risiko
Masing-masing orang memiliki toleransi risikonya masing-masing, di mana hal tersebut akan bisa memengaruhi portofolio yang dibangunnya nanti. Dengan mengetahui bagaimana toleransi risiko diri sendiri, Smart People akan terbantu dalam memilih instrumen investasi nantinya, sekaligus menetapkan komposisi atau persentase dari masing-masing instrumen investasi di dalam portofolio.
- Lakukan Riset sebelum Memilih Instrumen Investasi
Baik itu saham, obligasi, reksa dana, maupun jenis instrumen investasi lainnya, jangan lupa untuk melakukan riset terlebih dahulu sebelum memilih salah satunya. Dengan melakukan riset, maka Smart People akan bisa memilih instrumen investasi yang tepat untuk nantinya membantu mencapai tujuan investasi, baik itu tujuan dalam jangka waktu pendek maupun tujuan jangka panjang.
Bangun Portofolio yang Seimbang dengan RHB Tradesmart ID
Jika sudah memahami cara kerja dari balanced investment strategy, saatnya untuk mengoleksi saham-saham yang bakal mengisi portofolio Smart People yang seimbang sifatnya nanti. Untuk memudahkan Smart People dalam menganalisis dan memilih saham yang tepat untuk mengisi portofolio, Smart People bisa menggunakan aplikasi trading dan investasi saham, RHB Tradesmart ID.
RHB Tradesmart ID merupakan aplikasi yang memiliki fitur Smart Analyzer dengan ARO (Assisted Robo Optimization), yang membantu para penggunanya untuk menganalisis saham dan mengamati pergerakan harga saham dengan lebih mudah. Selain itu, aplikasi RHB Tradesmart ID ini juga menawarkan biaya transaksi yang murah lewat fitur lainnya yakni Smart Fee dan Smart Rate.
RHB Tradesmart ID merupakan solusi aplikasi investasi dan trading saham bagi para investor dan trader, khususnya bagi para pemula. Unduh aplikasinya sekarang juga, lalu mulai investasi dengan modal mulai dari Rp100.000 saja.
Sumber:
Fernando, Jason. (2022, April 06). Balanced Investment Strategy: Definition and Examples. Investopedia. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023 melalui https://www.investopedia.com/terms/b/balancedinvestmentstrategy.asp#:~:text=What%20Is%20a%20Balanced%20Investment,stocks%20and%2040%25%20in%20bonds.
Sweta. (2023, Juni 13). Balanced Investment Strategy. ClearTax. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023 melalui https://cleartax.in/g/terms/balanced-investment-strategy
Marseno, Saskia. (2023, April 10). Tentang Balanced Investment Strategy, Cara Investasi untuk Seimbangkan Risiko dan Return. Cermati. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023 melalui https://www.cermati.com/artikel/balanced-investment-strategy
WealthDesk Team. (2021, Desember 28). How to Build a Long Term Balanced Portofolio. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023 melalui https://wealthdesk.in/blog/how-to-build-a-long-term-balanced-portfolio/