Ada banyak istilah di dunia investasi yang perlu dipahami oleh para investor. Salah satunya adalah value trap atau jebakan nilai. Jebakan ini bisa menyebabkan investor salah dalam mengambil keputusan investasi.
Penting memang untuk para investor memiliki kemampuan mendeteksi jebakan nilai ini. Bagaimana caranya? Yuk simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut.
Apa Itu Value Trap?
Pengertian value trap saham dapat diartikan sebagai kondisi dari suatu saham yang dipatok dengan harga murah. Saham bisa memiliki harga murah ini disebabkan karena saham atau instrumen investasi tersebut memiliki valuasi rendah.
Saham murah ini biasanya akan menarik bagi para investor, terlebih lagi jika dalam hal rasio price to earning (P/E), price to book value (P/B), dan price to cashflow (P/CF) yang bagus. Namun, di balik harga murah tersebut bisa menjebak value investor.
Saham atau instrumen investasi terlihat murah dibanding saham yang lain untuk sektor industri yang sama. Ini bisa menjadi jebakan bagi para investor apabila perusahaan gagal mengelola pendapatan, manajemen yang buruk, dan kinerja perusahaan tidak tumbuh. Investor perlu mewaspadai anjloknya saham murah karena faktor tersebut.
Anjloknya harga saham secara tiba-tiba juga bisa dilatarbelakangi oleh faktor lain. Misalnya, persaingan bisnis yang semakin ketat, tidak adanya inovasi, serta peningkatan biaya produksi dan operasional perusahaan yang semakin besar.
Emiten yang sedang dalam fase ini, memiliki masa depan yang kurang menjanjikan untuk investor. Smart People harus pintar-pintar untuk bisa mendeteksi saham murah yang menjebak seperti ini.
Cara Deteksi Value Trap
Tanda-tanda saham murah yang menjebak memang cukup sulit untuk diidentifikasi. Namun, bukan berarti jebakan saham murah ini tidak bisa dikenali. Smart People yang masih pemula bisa mendeteksi value trap saham dengan beberapa ciri berikut.
1. Saham murah tidak menarik Big Boys
Perlu diketahui bahwa Big Boys merupakan sebutan bagi para “big player”, investor besar dan manajer investasi. Para Big Boys ini umumnya sudah memiliki jam terbang tinggi dan kemampuan analisa yang baik. Hanya saham yang sudah dianalisis secara menyeluruh yang akan mereka beri suntikan modal.
Apabila suatu saham tidak menarik perhatian Big Boys, kemungkinan ada saham lain di sektor industri yang sama yang lebih prospektif. Big Boys juga tidak tertarik dengan saham-saham yang valuasinya rendah karena memang biasanya saham tersebut murahan dan tidak menjanjikan.
2. Kurang katalis
Bagi Smart People yang tertarik dengan dunia saham perlu memahami bahwa katalis diperlukan perusahaan untuk terus berkembang. Perusahaan kecil maupun besar membutuhkan katalis.
Smart People tidak bisa berharap pada perusahaan yang tidak memiliki katalis berupa rencana ekspansi, produk, dan target proyek yang baik.
3. Laporan keuangan cash flow tidak sesuai
Seorang value investor sebaiknya melakukan analisa laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh. Jangan hanya mengandalkan laporan berdasarkan rasio P/B atau P/E saja. Dengan pemeriksaan keuangan menyeluruh dapat menghindarkan Smart People dari jebakan harga saham murah.
Lakukan analisa secara detail terhadap laporan keuangan perusahan. Hati-hati pada perusahaan yang sedang menghadapi kebangkrutan karena mereka bisa saja memanipulasi laporan keuangan. Tujuannya untuk mendapatkan valuasi lebih murah.
Cara Menghindari Value Trap
Ketika membeli suatu saham, tentu tidak hanya menggunakan harga saham sebagai patokan. Smart People juga perlu memahami kondisi internal dari perusahaan tersebut sebelum memutuskan berinvestasi. Untuk menghindari jebakan saham murah, Smart People bisa simak tips berikut.
1. Memahami siklus pendapatan usaha
Di Bursa Efek Indonesia ada banyak jenis perusahaan dengan berbagai sektor usaha. Perusahaan yang bergerak di bidang ritel biasanya melalui siklus tertentu hingga bisa mendapatkan laba perusahaan.
Investor dapat mempelajari siklus pendapatan usaha dari suatu perusahaan dengan melakukan uji tuntas (due diligence). Dengan mempelajari siklus tersebut, investor dapat memprediksi kapan penjualan meningkat atau menurun berdasarkan siklus.
2. Pangsa pasar dan pemangku kepentingan
Persaingan yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk lebih proaktif agar bisa bertahan dan tidak kehilangan pasar. Pelajari bagaimana pangsa pasar yang dimiliki perusahaan agar Smart People bisa mengetahui prospek kedepannya.
3. Jangan hanya melihat laporan laba-rugi
Dalam beberapa kondisi, informasi yang tercantum pada laporan laba-rugi bisa menyesatkan investor dalam menganalisa kondisi internal perusahaan. Alangkah baiknya untuk menggunakan laporan laba-rugi dan juga laporan arus kas untuk perbandingan serta menilai kondisi internal perusahaan sehat atau tidak.
Dengan melakukan analisa terhadap perusahaan secara menyeluruh, Smart People bisa berinvestasi dengan tepat untuk hasil yang lebih baik. Jika tertarik untuk investasi maupun trading saham, RHB TradeSmart ID menawarkan promo menarik Smart Rate dan Smart Fee.
Smart Rate adalah bunga margin rendah, hanya 0,025% per hari. Ada juga Smart Fee untuk biaya trading yang lebih hemat dengan fee jual hanya 0,18% dan fee untuk beli hanya 0,08%.
Jangan khawatir, promo Smart Rate dan Smart Fee dari RHB TradeSmart ID diperpanjang hingga Juni 2023 lho. Yuk, download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store untuk menikmati beragam fitur lengkap dan penawaran menarik lainnya.
Itulah beberapa pembahasan mengenai value trap serta cara menghindarinya. Lakukan analisa laporan menyeluruh dan diversifikasi instrumen investasi Smart People untuk memperkecil risiko.
Source:
Eri Tri Anggini. 2021. “Mengenal Value Trap: Cara Deteksi dan Menghindarinya”. Amartha.
Dian Ravi. 2023. “Mengenal Value Trap: Cara Deteksi dan Menghindarinya”. Dianravi.com
Dunia Fintech. 2021. “Istilah Value Trap di Dunia Investasi, Begini Cara Menghindarinya”. Duniafintech.com
Lona Olavia. 2022. “Yuk Hindari Value Trap dalam Berinvestasi, Ini Caranya…”. Investor.id
