<< Back

Sudah Tahu 4 Tipe Chart Pattern dalam Grafik Saham? Baca Disini Penjelasannya!

chat pattern

Dalam dunia saham, dikenal yang namanya chart pattern atau pola grafik. Istilah satu ini merujuk pada pola grafik khusus yang terbentuk dari pergerakan harga saham di pasar saham, baik itu harganya naik ataupun turun. Pola grafik yang terbentuk nantinya akan menjadi dasar bagi para trader dalam melakukan analisis teknikal saat trading saham berlangsung. 

Pola grafik bisa dikenali dari sebuah garis yang menghubungkan beberapa titik harga, seperti harga saham tertinggi, harga saham terendah, dan harga penutupan saham di periode waktu tertentu. Pola grafik ini sendiri terbagi ke dalam beberapa tipe, di antaranya adalah pola double bottom, inverse head & shoulder, dan falling wedge. Simak ulasan dari ketiga pola tersebut di bawah ini.     

  1. Double Bottom 

Double bottom merupakan salah satu pola chart atau grafik pada analisis teknikal yang kerap digunakan oleh trader dalam memahami arah pergerakan harga saham, sekaligus sebagai dasar untuk menyusun strategi trading. Pola chart satu ini muncul pada saat terjadinya downtrend atau penurunan harga saham, sekaligus menjadi penanda kemungkinan terjadinya perubahan tren harga. 

Pola grafik double bottom ini terbentuk oleh dua titik harga terendah (low) yang terjadi secara berurutan dan setara, di mana kedua titik harga terendah yang membentuk lembah tersebut dipisahkan oleh sebuah titik puncak yang lebih tinggi di antara keduanya. Trader biasanya mengenali pola double bottom ini dari pola berbentuk huruf ‘W’ yang dibentuknya. 

Ada beberapa kriteria yang bisa Smart People pedomani untuk mengenali pola double bottom ini. Pertama, kedua titik terendah atau double bottom-nya mudah dikenali. Kedua, jarak waktu antara kedua titik terendah mesti relatif panjang atau tidak terlalu singkat, sekitar 1 hingga 3 bulan. Ketiga, pola ini biasanya terbentuk setelah terjadinya penurunan harga selama beberapa bulan.

Lantas, apa tindakan yang harus diambil saat terbentuknya pola double bottom ini? Mengingat pola double bottom mengindikasikan terjadinya bullish reversal, maka para trader atau investor memiliki peluang untuk memperoleh imbal hasil dari reli bullish. Setelah pola ini terjadi, trader bisa mengaplikasikan strategi long position, guna memperoleh imbal hasil dari kenaikan harga saham.   

  1. Inverse Head & Shoulder 

Chart pattern selanjutnya yang juga digunakan dalam analisis teknikal saham adalah pola inverse head & shoulder. Pola inverse head & shoulder ini memberikan sinyal atas potensi terjadinya perubahan tren harga saham, dari yang sebelumnya berupa tren penurunan harga atau downward trend menjadi tren kenaikan harga atau upward trend

Kemunculan pola inverse head & shoulder ini bisa digunakan untuk mengidentifikasi potensi perubahan tren penurunan harga, di mana kondisi itu mengindikasikan kemungkinan terjadinya tren bullish. Smart People bisa mengenali pola inverse head & shoulder ini dari bentuknya yang menyerupai bentuk kepala dan kedua bahu seseorang dalam kondisi atau posisi terbalik.  

Terbentuknya pola ini dimulai pada saat turunnya harga ke titik terendah setelah tren bearish, lalu kemudian naik mencapai titik tertinggi. Kemudian, harga kembali turun ke titik terendah kedua yang lebih rendah, namun bisa naik kembali. Harga kemudian kembali turun ke titik yang setara dengan titik terendah pertama, lalu kemudian naik kembali dan merubah tren harga. 

Pada saat pola ini terbentuk, strategi trading yang bisa digunakan adalah melakukan order buy stop di atas garis leher atau neckline pada pola inverse head & shoulder. Pelaksanaan strategi ini dilakukan untuk memastikan para trader bisa memasuki kondisi break pertama pada neckline, sehingga bisa mendapatkan momentum kenaikan harga. 

  1. Falling Wedge 

Selanjutnya, ada chart pattern atau pola grafik yang namanya pola falling wedge. Pola wedge pada dasarnya merupakan pola yang ditandai dengan bertemunya garis-garis tren pada grafik harga. Terdapat 2 garis tren yang digambar untuk menghubungkan titik harga terendah dan tertinggi pada pergerakan harga, yang kemudian perhubungan garis membentuk pola menyerupai kerucut. 

Untuk chart pattern tipe  falling wedge ini sendiri merupakan tanda atau sinyal akan terjadinya bullish reversal atau perubahan harga dari yang sebelumnya turun kemudian mengalami kenaikan. Masing-masing garis tren yang berada di atas titik harga tertinggi dan titik harga terendah akan terhubung saat hilangnya momentum penurunan harga.      

Perlu diketahui pada saat garis tren ini terhubung atau saling bertemu, harga saham bisa aja mengalami breakout alias melebihi garis tren harga atas. Saat kondisi breakout itu terjadi, harga saham diperkirakan akan mengalami kenaikan. Para trader biasanya akan melakukan perdagangan yang bisa membuatnya memperoleh imbal hasil dari kenaikan harga tersebut.

Analisis Harga Saham Lebih Mudah via RHB Tradesmart ID 

Kemampuan untuk menganalisis pergerakan harga saham di pasar memang dibutuhkan untuk mempermudah aktivitas trading atau investasi saham yang Smart People lakukan. Untuk memudahkan Smart People dalam melakukan analisis pergerakan harga saham tersebut, Smart People bisa pilih untuk melakukan trading dengan menggunakan aplikasi RHB Tradesmart ID. 

RHB Tradesmart ID punya fitur Smart Analyzer dengan ARO (Assisted Robo Optimization) yang bakal memberikan arahan teknikal saham. Dengan begini, para pengguna RHB Tradesmart ID pun bisa jadi mudah dalam mengambil tindakan terkait aktivitas trading atau investasi yang dilakukannya. Jadi, tidak ada alasan lagi pemula tidak bisa trading atau investasi saham. 

Gunakan aplikasi RHB Tradesmart ID sekarang juga untuk mendukung aktivitas trading dan investasi saham Smart People. Aplikasinya bisa dengan mudah diunduh melalui iOS ataupun Android, dengan minimal dana awal untuk trading dan investasi hanya Rp100.000 saja. 

Sumber:

Vaidya, Dheeraj. Double Bottom. WallStreetMojo. Diakses pada tanggal 13 Juni 2023 melalui https://www.wallstreetmojo.com/double-bottom-pattern/

Chen, James. (2021, Juni 28). Double Top and Bottom Patterns Defined, Plus How to Use Them. Investopedia. Diakses pada tanggal 13 Juni 2023 melalui https://www.investopedia.com/terms/d/double-top-and-bottom.asp

Chen, James. (2022, Oktober 13). What Are Double Bottom Patterns? Investopedia. Diakses pada tanggal 13 Juni 2023 melalui https://www.investopedia.com/terms/d/doublebottom.asp

Chen, James. (2022, Juni 08). Inverse Head and Shoulders: What the Pattern Means in Trading. INvestopedia. Diakses pada tanggal 13 Juni 2023 melalui https://www.investopedia.com/terms/i/inverseheadandshoulders.asp

WallStreetmojo Team. Inverse Head and Shoulders. WallStreetMojo. Diakses pada tanggal 13 Juni 2023 melalui https://www.wallstreetmojo.com/inverse-head-and-shoulders/

Scott, Gordon. (2022, Maret 20). What Is a Wedge and What Are Falling and Rising Wedge Patterns? INvestopedia. Diakses pada tanggal 13 Juni 2023 melalui https://www.investopedia.com/terms/w/wedge.asp

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal