Tidak bisa dipungkiri kalau risiko pada investasi akan selalu ada. Namun, tentu saja ada strategi yang bisa diaplikasikan guna menutupi atau mengimbangi risiko tersebut. Salah satunya dengan strategi hedging. Pahami lebih dalam mengenai strategi manajemen risiko dalam investasi ini, berikut dengan cara mengaplikasikannya, melalui ulasan di bawah ini.
Apa Itu Strategi Hedging?
Hedging merujuk pada strategi manajemen risiko yang diaplikasikan guna mengimbangi atau menutupi kerugian dalam berinvestasi. Strategi ini dilakukan dengan cara mengambil posisi yang berlawanan dengan aset yang berkaitan di investasi tersebut. Biasanya, strategi hedging melibatkan aset-aset derivatif, seperti waran terstruktur.
Pengurangan risiko yang diperoleh dengan mengaplikasikan strategi ini biasanya akan berdampak pada berkurangnya imbal hasil potensial dari investasi yang dilakukan. Apalagi ditambah dengan adanya sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh investor guna memperoleh perlindungan dari strategi hedging ini, yang dikenal dengan istilah premium.
Berdasarkan penjelasan singkat mengenai hedging di atas, bisa disimpulkan bahwa cara kerja strategi hedging sama halnya dengan sebuah asuransi. Pengaplikasian strategi hedging adalah sebuah bentuk perlindungan akan dampak-dampak negatif pada aset yang dimiliki oleh investor. Pun begitu, patut dipahami bahwa tidak semua dampak negatif tersebut akan bisa dihindari.
Bentuk Strategi Hedging
- Diversifikasi
Salah satu strategi hedging yang mungkin sudah sering didengar oleh para investor adalah melakukan diversifikasi. Susunlah portofolio investasi yang kuat, ditandai dengan diversifikasi aset di dalamnya. Portofolio yang terdiversifikasi ditandai dengan keberagaman jenis aset yang ada di dalamnya, sehingga aset-aset tersebut akan saling menyeimbangkan antara satu dengan yang lainnya.
Adanya portofolio yang terdiversifikasi akan menurunkan risiko terjadinya loss. Sekiranya satu aset sedang mengalami penurunan performa, maka aset-aset lain yang berbeda dengan aset yang sedang underperformed akan bisa mengimbanginya. Portofolio investasi pun akan bisa tetap seimbang.
- Penggunaan Aset Derivatif
Strategi hedging juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan instrumen finansial berupa aset derivatif. Aset derivatif ini merupakan kontrak finansial yang memperoleh nilainya dari sekuritas yang jadi dasar instrumen finansial tertentu alias underlying asset. Inilah alasan yang membuat aset-aset derivatif menjadi strategi hedging yang ideal bagi para investor.
Adapun salah satu aset derivatif yang dapat digunakan dalam pengaplikasian strategi hedging ini adalah waran terstruktur. Penggunaan derivatif memungkinkan investor untuk menyusun strategi investasi atau trading, yang mana loss di investasi saham akan diimbangi dengan keuntungan di aset derivatif.
- Indikator Volatilitas
Strategi hedging selanjutnya adalah indikator volatilitas. Pengaplikasian strategi hedging dengan memanfaatkan indikator volatilitas ini dilakukan dengan mengawasi indeks volatilitas. Hal ini kemudian bisa membantu para investor dalam memahami fluktuasi harga terkini yang terjadi di pasar saham.
Risiko yang Ditimbulkan Strategi Ini
- Penggunaan Hasil Investasi Sebelumnya
Strategi yang satu ini memang bisa membantu dalam hal mengimbangi loss dari investasi yang dilakukan. Namun patut dipahami bahwa pengaplikasian hedging untuk menghadapi fluktuasi harga yang tidak menguntungkan, mengharuskan investor atau trader untuk berinvestasi menggunakan imbal hasil yang telah diperoleh sebelumnya.
- Tidak Ada Jaminan Perlindungan Seutuhnya
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pengaplikasian strategi ini sama sekali tidak memberikan perlindungan secara sepenuhnya atau utuh atas investasi atau trading yang dilakukan. Tidak adanya jaminan perlindungan seutuhnya dari pengaplikasian strategi ini membuat masih adanya kemungkinan investor mengalami loss.
- Tidak Berorientasi untuk Menghasilkan Uang
Patut dipahami bahwa strategi hedging digunakan bukan untuk menghasilkan uang atau imbal hasil, melainkan mengimbangi atau menutupi loss yang dihasilkan dari investasi atau trading. Makanya, tidak salah jika dikatakan bahwa hasil dari pengaplikasian strategi ini akan sulit untuk membuka peluang menghasilkan imbal hasil sebanyak-banyaknya.
Terapkan Strategi Tepat saat Investasi via RHB Tradesmart ID
Strategi hedging merupakan salah satu manajemen risiko yang bisa Smart People aplikasikan saat berinvestasi saham. Selain dengan mengaplikasikan strategi tersebut, Smart People juga harus bisa mengambil keputusan investasi yang tepat, sehingga bisa menghindari risiko besar sebisa mungkin. Pengambilan keputusan bisa didukung dengan hasil analisa oleh RHB Tradesmart ID.
RHB Tradesmart ID hadir dengan Smart Analyzer berteknologikan ARO (Assisted Robo Optimization). Fitur unggulan satu ini bisa membantu menganalisa pergerakan saham secara real time, yang mana hasil analisanya bisa dijadikan basis dalam mengambil keputusan investasi. Selain Smart Analyzer, terdapat pula fitur unggulan lain seperti Smart Rate, Smart Fee, dan Smart Rate.
Jadikan RHB Tradesmart ID sebagai aplikasi andalan untuk investasi saham Smart People. Unduh RHB Tradesmart ID sekarang juga dan rasakan keunggulan fitur SMART-nya.
Sumber:
Pathak, Susmita. 2021, September 16. Hedge. WallStreetMojo. Diakses pada tanggal 17 Januari 2025 melalui https://www.wallstreetmojo.com/hedge/
Wallstreetmojo Team. 2023, Juni 13. Hedging. WallStreetMojo. Diakses pada tanggal 17 januari 2025 melalui https://www.wallstreetmojo.com/hedging/
The Investopedia Team. 2024, Juni 16. Beginner’s Guide to Hedging: Definition and Example of Hedges in Finance. Investopedia. Diakses pada tanggal 17 Januari 2025 melalui https://www.investopedia.com/trading/hedging-beginners-guide/#:~:text=Hedging%20is%20a%20risk%20management,provides%2C%20known%20as%20the%20premium.
