<< Back

Saham Syariah vs Saham Konvensional, Mana yang Imbal Hasilnya Lebih Banyak?

Makin hari, masyarakat semakin melek dengan yang namanya saham. Namun, tak sedikit yang baru menyadari bahwa selain saham konvensional, terdapat pula saham syariah. Keberadaan saham syariah ini sendiri terbilang makin berkembang, serta makin banyak keberadaannya di pasar modal. 

Meskipun sama-sama saham, namun ada perbedaan fundamental antara saham konvensional dan saham syariah. Dari namanya saja, Smart People tentu tahu kalau saham syariah diperdagangkan dengan berlandaskan syariat Islam. Lantas, mana yang imbal hasilnya lebih banyak di antara kedua saham ini? Yuk belajar saham pemula dengan mengintip perbandingan antara kedua saham tersebut.

Mengenal Saham Syariah

Smart People tentu sudah paham benar mengenai saham konvensional, namun bagaimana dengan saham syariah? Secara umum, saham syariah terbilang sama dengan saham konvensional lainnya, namun hal fundamental yang membedakannya dengan saham biasa adalah saham ini mengacu pada prinsip-prinsip atau syariat dalam agama Islam. 

Dengan belajar saham pemula, Smart People akan mengetahui ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi agar saham bisa disebut sebagai saham syariah. Salah satu ketentuannya tersebut adalah bahwa emiten dan perusahaan publik menyatakan secara tertulis dalam anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha emiten dan perusahaan publik tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. 

Selain itu, saham perusahaan bisa dikategorikan sebagai saham syariah jika perusahaan tersebut memenuhi rasio keuangan yang telah ditentukan sebelumnya. Salah satu rasio keuangan yang harus dipenuhi adalah rasio total utang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tidak lebih dari 82 persen. Jika ketentuan ini dipenuhi, barulah saham tersebut bisa disebut sebagai saham syariah. 

Perbedaan Saham Syariah dan Saham Konvensional 

Smart People yang masih dibuat pusing memilih antara saham syariah atau konvensional, ada baiknya belajar saham pemula dulu dengan melihat perbandingan antara keduanya. Dengan memahami perbedaannya inilah, Smart People nantinya bisa mengaplikasikan strategi trading yang tepat untuk jenis saham yang dipilih. Simak perbedaan antara kedua saham tersebut berikut ini. 

1. Kegiatan Usaha Perusahaan

Kegiatan usaha perusahaan merupakan salah satu pembeda utama antara saham syariah dan saham konvensional. Pada saham syariah, investasi haruslah pada perusahaan dengan kegiatan usaha yang sesuai dengan prinsip syariat Islam, sedangkan pada saham konvensional, investasi pada perusahaan untuk semua kegiatan usaha tanpa terkecuali.  

Maknanya, jika perusahaan memiliki produk yang tidak halal, melakukan aktivitas yang tergolong riba, serta sifatnya judi atau memberikan penawaran palsu, maka saham yang dimilikinya tidak bisa dikategorikan sebagai saham syariah. Berdasarkan kegiatan usaha perusahaan ini, Smart People akan bisa dengan mudah mengetahui perbedaan antara kedua saham ini. 

2. Proses Transaksi Saham 

Perbedaan selanjutnya antara saham syariah dan saham konvensional adalah proses transaksi saham tersebut. Pada proses transaksi saham konvensional, proses jual beli saham bisa dilakukan secara langsung melalui broker. Jenis produk yang diperjualbelikan pun oleh perusahaan yang memiliki saham pun tak dipermasalahkan apakah produk yang dijual itu tergolong halal atau haram. 

Pada transaksi saham syariah, transaksi jual beli tidak diperbolehkan terjadi secara langsung, untuk menghindari terjadinya manipulasi harga. Transaksi saham syariah pun juga tak menggunakan sistem bunga, karena dinilai mengandung unsur riba, yang tentunya tak sesuai dengan prinsip dalam syariat Islam.   

3. Hubungan dengan Nasabah 

Jika dilihat dari segi hubungan perusahaan dengan nasabah, pada aktivitas transaksi saham syariah, hubungan dengan nasabah berbentuk kemitraan, layaknya yang diterapkan pada sistem perbankan syariah. Sedangkan pada transaksi jual beli saham konvensional, hubungan dengan nasabah bentuknya lebih ke kreditur dan debitur.  

4. Keberadaan Dewan Pengawas 

Aktivitas transaksi saham syariah sepenuhnya diawasi oleh dewan pengawas syariah. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar semua hal yang terlibat dalam proses jual beli saham syariah ini sesuai dengan syariat Islam. Pada saham konvensional tak ada yang namanya dewan pengawas, namun aktivitasnya sepenuhnya diawasi oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. 

5. Orientasi Imbal Hasil dari Perdagangan Saham 

Aktivitas jual beli saham syariah berpatokan pada orientasi imbal hasil baik di dunia, maupun di akhirat. Jadi, tak hanya imbal hasil yang bisa dinikmati di dunia saja yang dikejar, namun juga pahala nantinya di akhirat. Hal ini berbeda dengan orientasi keuangan pada transaksi saham konvensional yang sifatnya lebih umum, intinya bisa mendapatkan imbal hasil bagaimanapun caranya. 

Mana yang Imbal Hasilnya Lebih Banyak Antara Saham Syariah dan Saham Konvensional? 

Meskipun ada perbedaan prinsip antara saham syariah dan saham konvensional, pada dasarnya kedua jenis saham ini sama, yakni digunakan untuk berinvestasi sehingga bisa mendatangkan imbal hasil yang diharapkan. Keduanya sama-sama memiliki risiko yang sewaktu-waktu bisa saja dialami oleh investor dalam aktivitasnya melakukan transaksi jual beli saham tersebut. 

Pada saat melakukan aktivitas jual beli saham pun, investor harus jeli dalam menerapkan strategi trading yang tepat, agar imbal hasil yang diharapkan bisa diperoleh. Maknanya, jika bicara mengenai mana yang imbal hasilnya lebih banyak antara kedua jenis saham ini, jawabannya adalah tak bisa dipastikan mengingat semuanya tergantung pada aktivitas di pasar modal.  

Saat belajar saham pemula, Smart People akan memahami bahwa pada dasarnya saham syariah dan saham konvensional merupakan instrumen investasi, meskipun ada perbedaan prinsip dalam menjalankannya. Sebagai instrumen investasi, baik saham konvensional atau syariah bisa memberi imbal hasil yang memuaskan, dengan menerapkan strategi trading yang tepat di pasar modal.

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal