Sebagai salah satu saham big cap, performa saham emiten TLKM tentu menjadi perhatian bagi para pelaku investasi dan trading saham. Apalagi saat sekarang ini saham TLKM tersebut sedang mengalami kenaikan. Hal yang memicu rasa penasaran tentu adalah bagaimana prospeknya ke depan. Simak ulasan mengenai prospek saham emiten TLKM tersebut di bawah ini.
Data Center, Proyek TLKM yang Potensial
Baru-baru ini, TLKM baru saja membuka Telkom Data Ekosistem yang dikenal dengan nama NeutraDC, yang merupakan fasilitas data center terbaru TLKM. Data center yang baru dibuka ini merupakan fase ke-1 dari 3 fase untuk proyek 75MW. Proyek ini ditujukan untuk bisnis pengelolaan penyimpanan data, seperti menyediakan infrastruktur untuk data-data pelanggan.
Pembukaan data center tersebut merupakan salah satu tanda bagusnya perkembangan dari emiten TLKM. Hal ini didukung dengan potensi demand akan data center hingga 2030 yang diperkirakan naik hingga 28 persen setiap tahunnya. Hal ini membuat proyek tersebut sangat potensial bagi TLKM.
Target dari data center ini sendiri adalah pengembangan kapasitasnya hingga mencapai 400MW di tahun 2030. Potensialnya data center ini membuat pangsa pasarnya ditargetkan naik ke 40 persen dari yang sebelumnya 15 persen. Pengembangan data center dan implementasi bisnis digital akan bisa memberikan dorongan yang baru bagi performa TLKM.
Adapun potensi kontribusi revenue dari data center ini ke Telkom sendiri adalah sekitar 2 persen pada saat ini, dengan adanya potensi untuk tumbuh lagi. Proyeknya yang menjanjikan juga membuka peluangnya untuk bisa IPO di masa depan, sehingga bisa jadi sumber untuk proyek data center lainnya.
Strategi Telkomsel di Industri Seluler
Pihak Telkomsel mengakui pada saat ini kompetisi di industri seluler dalam kondisi sehat, yang maknanya banyak operator seluler yang menaikkan harga. Pasalnya, jika terjadi penurunan harga, perang harga berisiko untuk terjadi dan berdampak buruk bagi margin. Dalam kondisi industri seluler yang sekarang ini, Telkom pun menyusun strategi seperti di bawah ini.
- Menghadirkan Produk Mingguan
Mengingat banyak konsumen Telkomsel yang tergolong ke kategori low-tier yang penggunaan produk per minggu, Telkomsel pun memutuskan untuk menghadirkan produk dengan jangka waktu penggunaan mingguan. Dengan begini, maka konsumen yang tergolong ke kategori low-tier tersebut akan bisa tetap menggunakan produk dari Telkomsel.
- Selektif dalam Menaikkan Harga
Selain dengan menghadirkan produk mingguan, Telkomsel juga menjalankan strategi dalam bentuk selektif dalam menaikkan harga. Alih-alih mengambil kebijakan kenaikan harga atau tarif yang pukul rata, Telkomsel selektif atau pilih-pilih dalam menaikkan harga produknya, yang disesuaikan dengan kategori atau level pelanggannya.
- Potensi Kombinasi Indihome dan Telkomsel
Pihak direksi Telkomsel mengemukakan kalau ada potensi atau prospek terjadinya kombinasi antara Indihome dan Telkomsel. Adapun strategi yang bakal dijalankan dengan kombinasinya ini adalah mobile convergence, mengingat keduanya sama-sama menghadirkan layanan koneksi internet bagi pelanggan.
Keuntungan yang bakal dirasakan dengan adanya kombinasi ini adalah layanan internet yang lebih efisien, billing yang lebih jelas, dan pelanggannya bakal lebih besar. Kombinasi antara Indihome dan Telkomsel ini juga merupakan harapan dari pemegang saham mayoritasnya, agar bisa membuka semua potensi yang dimiliki oleh Telkom sehingga sahamnya bisa naik ke depannya.
Prospek Telkom ke Depannya
Dalam kondisi kemungkinan bakal terjadi inflasi di masa depan, TLKM dianggap masih bisa bertahan atau bisa dibilang defensive. TLKM berpeluang menjadi pilihan saat terjadi volatilitas pasar, kenaikan interest rate, inflasi, dan kenaikan bahan bakar minyak. Analis di bidang ini juga masih percaya akan pertumbuhan TLKM ke depannya.
Berdasarkan prospek yang dimilikinya ini, TLKM pun direkomendasikan untuk tetap buy, dengan TP terbaru Rp5.100, potensi naik 11% dan yield 3%. Dengan adanya rekomendasi ini, tentu Smart People sudah bisa menentukan tindakan apa baiknya yang diambil atas saham TLKM ini saat menjalankan aktivitas investasi dan trading saham nanti.
Kenapa RHB Tradesmart ID?
Selain saham TLKM, tentu Smart People juga ingin bisa memantau pergerakan saham emiten lainnya dengan mudah, agar aktivitas investasi dan trading saham bisa berjalan lancar. Keinginan Smart People tersebut bisa dengan mudah diwujudkan dengan menggunakan aplikasi trading saham online, yakni RHB Tradesmart ID.
RHB Tradesmart ID merupakan aplikasi trading saham online yang memungkinkan Smart People untuk melakukan aktivitas trading dan investasi kapan dan di mana pun berada. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur unggulan berupa ARO atau Assisted Robo Optimization, yang secara real time akan membantu Smart People dalam mengamati perkembangan saham.
Gak hanya cuma menawarkan fitur ARO saja, RHB Tradesmart ID juga menawarkan layanan yang gak kalah membantunya, yakni ARO Signal, ARO Library, dan ARO Technical. Dengan adanya 3 layanan ini, maka Smart People akan bisa mengetahui saham yang sedang trending, detail saham tersebut, serta membantu pengambilan keputusan terkait informasi yang diberikan tersebut.
Bagaimana, sekarang sudah gak bingung lagi bukan dalam mengambil keputusan terkait saham TLKM? Hingga saat ini, saham TLKM masih menjadi salah satu saham yang berpotensi menghasilkan imbal yang memuaskan, mengingat prospeknya yang cukup baik ke depannya. Adanya informasi ini dijamin bakal memudahkan Smart People saat investasi atau trading saham nanti. Agar gak ketinggalan informasi penting mengenai saham TLKM dan saham emiten lainnya, Smart People jangan lupa untuk unduh aplikasi RHB Tradesmart ID.
Smart People bisa mengunduh aplikasinya, untuk pengalaman investasi dan trading yang lebih bagus lagi. Untuk informasi dan pembelian waran terstruktur, bisa mengunjungi situs ini.
