Perjalanan Sukses Warren Buffet: Investasi dari Usia 11 Tahun!
Mar 26, 2023 by admin
Berbicara tentang investasi saham, tidak akan bisa lepas dari bapak saham dunia, yaitu Warren Buffett. Pria kelahiran 30 Agustus 1930 di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat ini telah dikenal sebagai guru investasi dan salah satu pengusaha terkaya dan paling dihormati di dunia. Kok bisa ya?
\n\n\n\nWarren Buffet lahir dari pasangan Ibu Leila dan Bapak Howard. Dunia saham bukanlah dunia yang baru untuk Warren Buffet, karena Bapak Howard merupakan seorang pialang saham yang menjadi Anggota Kongres Amerika Serikat.
\n\n\n\nSejak usia 6 tahun, Warren Buffet sudah memiliki minat bisnis serta langsung mengambil action. Caranya dengan menjual kembali Coca-cola yang dibeli di warung kakeknya seharga 25 sen lalu dijual kembali dengan mengambil imbal hasil 5 sen dari setiap botol yang dijualnya.
\n\n\n\nSemakin bertambah usia, Warren remaja mulai terjun ke dunia saham pada usia 11 tahun dengan membeli tiga saham Cities Service Preferred seharga 38 dollar AS. Saham itu sempat turun nilainya, namun Warren sebagai investor pemula masih ragu untuk menjual dan memutuskan untuk tetap bertahan. Akhirnya dia baru menjual saham tersebut ketika harganya naik, walaupun ia hanya mendapatkan imbal hasil yang sedikit.
\n\n\n\nSayangnya, Ia menyesali keputusan tersebut karena harga saham tersebut naik hingga 5 kali lipat setelah ia menjualnya. Dari kejadian itu, Warren mendapat pelajaran dasar dalam berinvestasi, bahwa kesabaran adalah sebuah kebajikan.
\n\n\n\nWarren menempuh pendidikan sarjana di Universitas Nebraska-Lincoln dan mendapatkan gelar magisternya di Columbia University. Dalam perjalanan studi magisternya, Warren bertemu dengan Ben Graham, yang merupakan dosennya dan akhirnya menjadi mentor investasinya.
\n\n\n\nLulus menjadi seorang magister, Warren sempat menawarkan diri kepada Ben Graham untuk bekerja dengannya. Namun saat itu, Warren ditolak. Sampai akhirnya beberapa waktu kemudian, Ben Graham yang justru mengundang Warren Buffet untuk bekerja dengannya.
\n\n\n\nSetelah berjalan, ternyata Warren Buffet dan Ben Graham punya filosofi yang berbeda. Warren cenderung melihat apa yang membuat sebuah perusahaan bisa lebih unggul dibandingkan pesaingnya, sedangkan Ben Graham hanya fokus pada angka yang tertulis dalam neraca dan laporan laba-rugi.
\n\n\n\nSelesai bekerja dengan Ben Graham, Warren Buffet serta beberapa keluarga yang mendukung akhirnya membuat Buffet Associates. Dengan bekal yang Warren dapatkan dari pengalaman kerja sebelumnya, Buffet Associates memulai investasinya dengan membeli perusahaan undervalued, yaitu sebuah perusahaan tekstil yang bernama Berkshire Hathaway.
\n\n\n\nWarren Buffet ingin fokus pada pengembangan Berkshire Hathaway. Akhirnya, Ia membuat keputusan untuk menghapus divisi manufaktur tekstilnya, dan memperluas perusahaan dengan membeli aset di media (The Washington Post), asuransi (GEICO) dan minyak (Exxon). Kemampuannya untuk mengubah perusahaan yang kondisinya terlihat sedang tidak baik menjadi perusahaan yang cemerlang, membuat Warren Buffet diberi gelar “Oracle of Ohama”.
\n\n\n\nUntuk menjadi investor yang sukses, tentu Warren Buffet telah melalui perjalanan yang panjang. Dari perjalanan itulah, Warren Buffett menemukan beberapa strategi investasi yang sukses dijalankannya.
\n\n\n\nTujuan investasi untuk mendapatkan imbal hasil, tentu sepaket dengan risiko yang muncul terjadi. Maka, penting untuk seorang investor mengenali dan memahami betul risiko perusahaan yang diinvestasikan.
\n\n\n\nJangan hanya mengandalkan nilai saham dan asal percaya bahwa perusahaan ini memiliki prospek yang bagus. Tapi pelajari dengan teliti bagaimana perusahaan tersebut bekerja dan siapa saja orang-orang yang bertanggung jawab untuk keberlangsungan perusahaan tersebut.
\nButuh edukasi seputar saham lainnya? Follow akun Instagram RHB Sekuritas
\n\n\n\nCiri khas dari investasi Warren Buffet adalah berinvestasi pada perusahaan yang undervalued. Walaupun demikian, biasanya perusahaan-perusahaan tersebut ada pada kondisi kepemilikan utang yang rendah dan return on equity yang tinggi. Perusahaan yang disukai Warren sebagai tempat investasi adalah perusahaan yang menawarkan dividen dan buyback saham.
\n\n\n\nROE merupakan indikator yang menunjukkan tingkat profitabilitas perusahaan. Nilai ROE didapat dengan membagi total laba bersih (net income) perusahaan dengan total ekuitas yang dimiliki perusahaan pada satu periode. Semakin tinggi ROE berarti semakin bagus perusahaan dalam menghasilkan laba bersih bagi pemegang saham, sehingga membuat sahamnya semakin menarik untuk dibeli.
\n\n\n\nWarren Buffett boleh dibilang orang yang punya tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Dia berani menggunakan strategi ini karena yakin bahwa ia sudah menghitung dengan matang keputusan yang diambilnya. Strategi yang dilakukannya adalah membeli saham ketika para investor lainnya justru menjual saham mereka.
\n\n\n\nSalah satu contohnya adalah imbal hasil yang Warren dapatkan dari Bank of America. Di tahun 2008, Warren Buffet membeli saham bank of America yang ketika itu sedang krisis finansial. Lalu beberapa tahun berikutnya Warren Buffet justru mendapat imbal hasil yang besar dari bank ini. Itulah pentingnya melihat peluang di masa-masa yang sulit.
\n\n\n\nKetika menghadapi situasi dan kondisi yang sulit, para investor cenderung panik dan akhirnya menjual aset yang dimilikinya, tanpa berpikir matang-matang. Sebab, mereka takut akan rugi jika tidak segera menjual aset-asetnya. Padahal, sikap ini yang bisa berpotensi menimbulkan kerugian.
\n\n\n\nHal ini berlaku juga ketika ada investasi yang sedang menjadi pusat perhatian banyak investor. Jangan sampai pengambilan keputusan yang dilakukan, hanya berdasarkan emosi dan dilakukan dengan tergesa-gesa.
\n\n\n\nWarren Buffet selalu berinvestasi dengan bijak, sehingga pengambilan keputusannya untuk investasi tidak dipengaruhi oleh emosinya. Hasilnya, keputusan yang diambil pun tepat dan rasional.
\n\n\n\nDengan menyisihkan uang dari penghasilan yang didapatkan setiap bulan, nantinya uang yang terkumpul bisa digunakan untuk membeli produk investasi sedikit demi sedikit. Apalagi saat ini sudah banyak produk investasi yang bisa dibeli dengan modal minim.
\n\n\n\nNamun pastikan tidak menggunakan semua uang dingin tersebut di satu instrumen investasi. Hal ini untuk mencegah kehilangan semua modal ketika produk investasi tersebut mengalami penurunan nilai.
\n\n\n\nStrategi ini juga mencegah investor meminjam uang untuk investasinya.
\n\n\n\nTerlihat sederhana ya strategi investasi yang dilakukan warren buffet. Sekarang, waktunya mengaplikasikan strategi tersebut dan pastikan untuk investasi saham melalui perusahaan sekuritas terpercaya seperti RHB Sekuritas Indonesia.
\n\n\n\nRHB juga menawarkan Smart Rate untuk pengguna bisa memperoleh bunga margin yang lebih rendah, hanya 0,025% per hari. Selain itu, ada juga promo menarik yaitu Smart Fee untuk biaya trading yang lebih murah dengan fee hanya 0,08% untuk beli dan 0,18% untuk jual.
\n\n\n\nRHB memperpanjang promo Smart Rate dan Smart Fee hingga Juni 2023. Download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store segera untuk menikmati promo menarik tersebut.
\n\n\n\nSource:
\n\n\n\nBernadette Aderi Puspaningrum . 2021. “[Biografi Tokoh Dunia] Warren Buffett, Belajar dari Setiap Kegagalan Investasi”. Kompas.com.
\n\n\n\nFadil Rianno. 2021. “Warren Buffett, Si Bapak Saham Dunia yang Pernah Menjadi Tukang Koran”. Zenius.com.
\n\n\n\nTiyas Septiana. 2020. “Layak ditiru, 5 strategi investasi yang dipakai Warren Buffett”. Newssetup.kontan.co.id.
\n\n\n\nNabila Dina Ayufajari. 2022. “5 Tips Investasi ala Warren Buffett, Jangan FOMO!”. Finansial.bisnis.com.
Artikel Terbaru
Share On:
RHB Smart Talk
Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan
Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas
Raih #MomentSmart bersama RHB Sekuritas
Trading saham lebih smart dengan mudah dan cepat bersama fitur ARO
Download