<< Back

Perbandingan Investasi Aktif dan Investasi Pasif: Mana yang Lebih Memberi Imbal Hasil?

Investasi Aktif, Investasi Pasif

Terdapat dua strategi dalam mengelola portofolio investasi saham yaitu strategi investasi aktif dan investasi pasif. Masing-masing memiliki cara yang berbeda dalam mencapai tujuan investasi.

Investasi secara aktif cenderung membeli dan menjual aset untuk mengungguli pasar. Sedangkan investasi secara pasif lebih ke strategi membeli dan menahan untuk jangka panjang. Lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini.

Pengertian Investasi Aktif, Investasi Pasif

Investasi yang aktif atau active investing adalah investasi yang mengharuskan investor menjadi seorang manajer portofolio. Strategi ini menerapkan pendekatan investasi yang lebih praktis dengan melibatkan pengawasan pasar dan menambahkan portofolio berdasarkan apa yang berpotensi memberikan imbal hasil lebih tinggi.

Seorang investor aktif memerlukan banyak penelitian, evaluasi tren pasar, kondisi ekonomi dan politik. Analisis tersebut dibutuhkan untuk membantu investor menentukan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual aset.

Sedangkan investasi secara pasif atau passive investing adalah strategi investasi yang cenderung membatasi perdagangan. Investor tidak melakukan jual-beli aset untuk mendapatkan imbal hasil dari fluktuasi pasar dalam jangka pendek.

Mungkin terdengar lebih sederhana daripada investasi secara aktif. Namun, passive investing ini membutuhkan mentalitas yang kuat. Investor pasif harus memiliki kemampuan untuk menahan godaan membeli atau menjual aset ketika terjadi perubahan pasar yang berpengaruh pada aset tersebut.

Perbedaan Mendasar

Secara umum, investasi secara aktif dan pasif memiliki perbedaan mendasar pada tujuannya. Adapun tujuan dari active investing adalah mengungguli tingkat pengembalian rata-rata pasar saham dengan memanfaatkan fluktuasi pasar jangka pendek.

Sesuai namanya, strategi aktif ini dilakukan investor dengan lebih sering membeli dan menjual aset atau saham untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal dari selisih harga akibat fluktuasi pasar. Jadi, strategi active investing cocok untuk Smart People yang ingin mendapatkan imbal hasil lebih cepat.

Sementara itu, tujuan dari passive investing adalah mendapatkan imbal hasil yang besar dalam jangka panjang dengan biaya lebih rendah dan usaha lebih sedikit. Investor pasif tidak perlu sering memantau pasar sebab mereka akan menambahkan portofolio investasi secara berkala di saat pasar naik maupun turun. 

Investor akan membatasi jumlah perputaran dana dan membiarkan uang yang masuk portofolio lebih lama hingga mendapatkan imbal hasil yang besar. Strategi passive investing lebih cocok jika Smart People ingin berinvestasi dalam jangka panjang. 

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Aktif

Investasi yang dilakukan lebih aktif memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Sebelum Smart People terjun ke dunia investasi, sebaiknya pahami dulu imbal hasil dan kekurangan menggunakan strategi active investing berikut.

Kelebihan

1. Lebih banyak fleksibilitas 

Salah satu alasan investor bisa mempertimbangkan strategi investasi ini adalah tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi. Pasalnya, investor tidak harus memiliki saham dengan mengikuti indeks tertentu.

Investor memiliki kebebasan untuk melepas aset kapan saja dan memanfaatkan peluang perdagangan jangka pendek. Selama investor meyakini suatu saham memiliki kinerja dan proses yang baik, maka investor bebas untuk membeli aset tersebut.

2. Manajemen risiko

Investor aktif akan lebih sering melakukan aktivitas jual-beli saham. Hal ini membuat investor cenderung memiliki kemampuan merespon pasar dengan lebih cepat. Investor aktif bisa saja menemukan peluang yang dilewatkan oleh investor pasif.

Kekurangan

1. Biaya operasional lebih tinggi

Dari kegiatan investasi yang lebih sering dilakukan menyebabkan biaya operasional bisa lebih tinggi. Selain itu, Smart People juga akan mengeluarkan biaya lebih banyak untuk tim analisis yang memantau pasar dan mengelola uang Smart People.

Biaya operasional bagi investor aktif bisa lebih mahal. Ini tentu bisa mengurangi tingkat pengembalian atau imbal hasil yang diperoleh dari investasi.

2. Menuntut toleransi risiko yang lebih tinggi

Meski menawarkan pengembalian yang lebih cepat, tetapi strategi investasi ini memiliki risiko lebih besar karena sangat bergantung pada pergerakan jangka pendek. Investasi secara aktif bisa dikatakan sangat fluktuatif sehingga menuntun investor harus memiliki toleransi risiko yang tinggi.

Tidak ada cara untuk memprediksi secara akurat seberapa baik kinerja investasi ke depannya. Tidak peduli investor sudah sangat berpengalaman maupun manajer investasi tingkat lanjut, kondisi pasar di masa depan bisa saja berbeda dari prediksi.

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Pasif

Seperti halnya active investing, passive investing juga memiliki pro dan kontra. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan

1. Biaya lebih rendah

Investasi ini tidak memiliki pengelola yang aktif sehingga biaya lebih sedikit dibanding investasi secara aktif.

2. Efisiensi pajak

Investasi secara pasif dapat memberikan efisiensi pajak karena strategi ini umumnya tidak menghasilkan pajak capital gain.

Kekurangan

1. Kurangnya kendali atas portofolio

Strategi pasif membuat investor terbelenggu dengan portofolio jangka panjang. Investor akan lebih sulit untuk menyesuaikan jika kinerja perusahaan terlalu berisiko. Investasi ini cenderung tidak reaktif dengan segala perubahan pasar.

2. Potensi imbal hasil jangka pendek lebih kecil

Investasi secara pasif dapat membuat investor kehilangan tingkat pengembalian yang besar dalam jangka pendek.

Smart People lebih tertarik active investing atau passive investing? Apapun strategi investasi yang dipilih sesuaikan dengan tujuannya. Jangan lupa download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store untuk bisa memulai investasi.

Itulah pembahasan mengenai investasi aktif, investasi pasif beserta kelebihan dan kekurangannya. Smart People mungkin dapat memadukan kedua strategi tersebut jika memang sesuai dengan tujuan investasi. 

Referensi:

Lona Olavia. 2022. “Investasi Pasif vs Aktif, Mana yang Cocok untuk Investor Ritel?”. Investor.id

Simulasi kredit. “Perbedaan Antara Investasi Aktif dengan Pasif”. Simulasi kredit.com

Gaji Gesa. 2023. “Jangan Salah Pilih, Ini 5 Perbedaan Investasi Aktif dan Pasif”. Gajigesa.com

Goldman Sachs. “Investing Fundamentals: Active vs Passive Investing”. Privatewealth-goldmansachs.com

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal