<< Back

Pasca IPO, Direksi Jual Semua Saham? Ini Penjelasannya

asian-man-deal-business

Saham IPO menjadi momen yang penting bagi suatu perusahaan yang ingin memperkenalkan sahamnya ke publik. Meskipun perusahaan bisa mendapatkan sorotan dan perhatian publik setelah IPO, tidak jarang ada hal yang dapat menimbulkan kekhawatiran bagi para investor, yakni saat direksi menjual semua sahamnya setelah IPO.

Langkah tersebut berpotensi meningkatkan partisipasi publik guna memperluas pangsa pasar. Hal ini seperti yang terjadi pada petinggi PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau MR. DIY yang melakukan divestasi setelah emiten IPO pada 19 Desember 2024 lalu.

Mengapa Direksi Menjual Saham Bisa Jadi Masalah?

Direksi perusahaan mempunyai peran yang vital dalam memimpin arah perusahaan hingga menjaga kepercayaan investor. Oleh karena itu, keputusan mereka dalam menjual saham setelah IPO bisa menjadi sebuah masalah lantaran beberapa alasan berikut:

1. Mencerminkan ketidakselarasan direksi

Meskipun bertujuan untuk meningkatkan partisipasi publik pada saham emiten IPO, tidak jarang divestasi pihak direksi akan menimbulkan pertanyaan, apakah direksi masih yakin dengan prospek jangka panjang perusahaan tersebut.

Apabila pimpinan perusahaan merasa perlu menjual saham mereka, para investor mungkin akan merasa khawatir dan malah mempertanyakan kesehatan finansial perusahaan. Hal ini juga menimbulkan kesan bahwa mereka lebih tertarik dengan imbal hasil jangka pendek dibandingkan keberhasilan dalam jangka panjang perusahaan.

2. Dugaan kepentingan pribadi

Penjualan saham yang IPO oleh direksi bisa saja dilakukan untuk kepentingan petinggi itu sendiri. Hal ini tentu dapat memberikan kesan negatif dari investor karena direksi dianggap lebih memprioritaskan keberhasilan pribadi dibandingkan keberlanjutan perusahaan.

Kekhawatiran akan konflik kepentingan juga dapat terjadi. Terlebih, berbagai keputusan yang diambil oleh direksi selama IPO dan setelahnya dianggap lebih bertujuan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk perusahaan dan pemegang saham lainnya.

3. Kurang jelasnya alasan penjualan

Jika saham IPO dijual oleh direksi tanpa adanya alasan yang jelas bahkan tidak dikomunikasikan secara transparan, tentu akan menimbulkan keraguan di kalangan investor. Hal ini berpotensi memperburuk sentimen negatif investor terhadap saham perusahaan.

Divestasi seringkali juga disertai dengan berbagai aksi perusahaan seperti perubahan skala operasional, pengurangan tenaga kerja, hingga pergantian kepemilikan. Meskipun tidak serta-merta merugikan investor, namun sentimen negatif dapat terlanjur terbentuk sehingga menimbulkan perasaan kurang nyaman terhadap kinerja perusahaan.

Dampak Penjualan Saham Direksi pada Harga Saham

Tidak hanya berdampak pada persepsi pasar, penjualan saham direksi sesaat setelah IPO juga dapat memberikan dampak langsung pada harga saham tersebut. Adapun dampak yang mungkin saja timbul di antaranya sebagai berikut:

1. Harga saham yang turun

Saham direksi yang dijual dalam jumlah besar seringkali dibarengi dengan penurunan harga saham. Hal ini berpotensi terjadi apabila pasar menilai keputusan tersebut mencerminkan ketidakpastian hingga ketidakpercayaan publik terhadap masa depan perusahaan.

Meskipun tidak semua saham perusahaan dapat mengalami penurunan, namun risiko ini tetap saja berpotensi ada. Dalam berbagai kasus, apabila pasar melihat direksi menjual saham dalam jumlah yang banyak, maka investor cenderung mengikuti langkah serupa.

2. Peningkatan tingkat likuiditas

Penjualan oleh jajaran direksi setelah aktivitas IPO juga tidak jarang meningkatkan likuiditas. Jika saham dijual dalam jumlah besar, maka volume perdagangan dan jumlah saham yang tersedia untuk perdagangan tentu akan cenderung meningkat.

Apabila penjualan saham tersebut terus berlanjut dan menyebabkan penurunan harga saham secara drastis, maka likuiditas ini dapat menjadi masalah besar karena para investor mulai menghindari saham dan perusahaan tersebut.

3. Potensi imbal hasil sekaligus kerugian

Proses divestasi yang dijalankan secara baik juga dapat berdampak positif bagi para investor yang sedang bersemangat dengan saham IPO. Penjualan saham direksi yang bertujuan meningkatkan kinerja perusahaan akan membuat investor mendapatkan imbal hasil dari potensi kenaikan harga saham.

Sebaiknya, jika divestasi memang dilakukan secara terpaksa dan tanpa persiapan yang matang akan mengakibatkan risiko penurunan harga saham. Hal ini pada akhirnya bisa meningkatkan kerugian investor sehingga menuntut mereka untuk mencari berbagai peluang investasi dan pertumbuhan baru.

Bagaimana Investor Menilai Situasi Ini?

Bagi para investor, ada baiknya tidak langsung mengabaikan berita mengenai penjualan saham oleh direksi pasca IPO. Secara umum, Smart People perlu mempertimbangkani dalam menghadapi situasi tersebut. Smart People juga dapat melakukan beberapa halt:

1. Evaluasi penjualan saham yang dilakukan

Ada baiknya Smart People memahami alasan penjualan saham yang dilakukan oleh direksi. Apabila berkaitan dengan kebutuhan pribadi, mungkin saja hal tersebut tidak langsung berdampak pada prospek perusahaan. Akan tetapi, jika penjualan dilakukan karena menyangkut strategi hingga kinerja keuangan, maka Smart People harus lebih mempertimbangkannya.

2. Aktif menilai kinerja perusahaan

Smart People juga perlu menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan. Jika perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang sehat, maka penjualan saham tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai jangka panjang perusahaan. Namun bila sebaliknya, tentu penjualan saham oleh direksi akan berpotensi memperburuk dari prospek perusahaan.

3. Tetap melakukan analisis saham secara maksimal

Melakukan analisis secara mendalam mengenai teknikal dan fundamental perusahaan hingga bagaimana respons pasar menjadi hal yang penting untuk Smart People lakukan. Dengan demikian, Smart People dapat memutuskan secara bijak apakah penjualan saham oleh direksi merupakan hal yang mengkhawatirkan atau tidak.

Untuk memastikan proses analisis dan mengetahui saham IPO mana saja yang memiliki prospek cerah, segera gunakan aplikasi RHB Tradesmart ID yang sudah dibekali fitur terlengkap serta tidak mudah lag. Download sekarang di Play Store atau App Store!

 

Referensi:

Anwar, Muhammad Choirul. (2022). Divestasi adalah Kebalikan Investasi, Ini Pengertian dan Dampaknya. Kompas.com

Binekasri, Romys. (2024). Bos-Bos MR DIY (MDIY) Langsung Obral Saham Usai Perusahaan IPO. CNBCIndonesia.com

Jannah, Selfie Miftahul. (2024). Petinggi MR. DIY Jual Saham Sepekan Setelah IPO. Katadata.co.id

Tim Redaksi. (2024). Divestasi: Tujuan, Metode & Dampaknya Bagi Investor!. Ruangmenyala.com

 

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal