<< Back

Nasib Emiten Perbankan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi 2025

Kondisi ekonomi menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kinerja emiten, khususnya emiten perbankan. Berbagai tantangan dihadapi oleh emiten perbankan di tengah ketidakstabilan ekonomi ini, di antaranya berupa melemahnya daya beli masyarakat. Kondisi ini tentu saja membuat emiten perbankan harus cerdas mengatur strategi agar bisa mengelola risiko tersebut.   

Tantangan Ekonomi Emiten Perbankan

Ketidakpastian ekonomi yang sekarang ini terjadi baik di ranah domestik maupun global, memunculkan tantangan bagi emiten perbankan. Dilansir dari laporan riset RHB tentang ekonomi global dan strategi pasar yang ditulis oleh Acting Group Chief Economist, Barnabas Gan dan Associate Economist, Wong Xian Yong, pada 17 Maret 2025, setidaknya ada tiga situasi yang bisa berdampak pada prospek dagang Indonesia.

1.    Perang Dagang Global yang Makin Intens

Analis RHB Sekuritas menyebutkan bahwa saat ini dalam kebijakan Amerika Serikat sedang berkembang ekonomi dengan sistem autarki. Kondisi ini bisa membatasi prospek pertumbuhan ekonomi global dan mengurangi aktivitas perdagangan global. Produksi industri global juga berpotensi menurun dan melemahkan harga serta permintaan akan komoditas global. 

2.    Melemahnya Ekonomi karena Kebijakan Tarif Impor Amerika Serikat

Indonesia diperkirakan akan terkena dampak tidak langsung dari perlambatan ekonomi Amerika Serikat yang disebabkan oleh perkembangan kebijakan tarif impor Amerika Serikat. Mengingat Amerika Serikat merupakan konsumen akhir dari produksi global, perlambatan ekonomi akan bisa memicu melemahnya harga komoditas.

3.    Kurangnya Daya Saing di Tengah Potensi Relokasi Supply Chain dari Cina

Pada kondisi di mana pelaku industri Cina merelokasi rantai produksi untuk menghindari tarif impor, kelebihan Indonesia sebagai eksportir komoditas akan makin melemah. Hal ini dipicu oleh komoditas ekspor Indonesia yang banyak terdiri dari barang mentah. Komoditas ini sifatnya tidak memiliki diferensiasi produk, membuatnya begitu sensitif akan kenaikan kecil pada biaya perdagangan.  

Strategi Emiten Perbankan Mengelola Risiko Ketidakpastian Ekonomi 

Ketidakpastian ekonomi membuat emiten perbankan menyusun strategi guna bisa mengelola risiko. Seperti PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) misalnya yang mencoba mengantisipasi risiko dengan meningkatkan dana murah lewat ekspansi digital perbankan. Strategi ini disampaikan oleh Royke Tumilaar, Direktur Utama BNI, pada Januari lalu. 

Hal ini berbeda dengan Bank Syariah Indonesia (kode emiten BRIS), yang tercantum pada laporan riset RHB Sekuritas Indonesia tertanggal 3 Maret 2025, Emiten syariah ini menjalankan bisnis bank emas alias bullion bank untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi. Selain BRIS, hanya Pegadaian saja yang memiliki lisensi untuk menjalankan bisnis bullion bank ini. BRIS saat ini memiliki bisnis emas berupa cicil emas dan gadai emas.

Bank Syariah Indonesia (BSI) sendiri menargetkan untuk bisa memenuhi seluruh kebutuhan nasabahnya yang berkaitan dengan emas. Perluasan bisnisnya ini juga diharapkan berdampak untuk mendongkrak kinerja saham perseroan. Adapun ekspektasi kenaikan harga saham BRIS yang diharapkan sejalan dengan inflow dari investor asing adalah sebesar Rp317 miliar sepanjang 2025. 

Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menyampaikan strategi di tahun 2025 berupa fokus pada segmen kredit konsumsi dan korporasi, dengan tetap mempertimbangkan kualitas aset dan manajemen risiko yang ketat. Selain itu, BCA juga akan meningkatkan digitalisasinya, guna memperkuat daya saing di industri perbankan. 

Contoh Emiten Perbankan yang Berhasil Bertahan Melewati Krisis 

Jika bicara mengenai emiten perbankan yang berhasil melewati krisis, salah satunya adalah PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) (BBRI). Salah satu ketidakstabilan ekonomi yang berhasil dilewati oleh BBRI adalah pada saat pandemi virus Covid-19 menyerang beberapa tahun lalu. Lantas, apa strategi yang dilakukan oleh BBRI untuk melewati krisis tersebut? 

Salah satu strategi yang dilakukan oleh BBRI adalah melakukan akselerasi dalam membangun ekosistem digital melalui aplikasi yang dimilikinya.

Selain itu, ada juga Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) yang sukses menunjukkan kinerja solid di tahun 2024 lalu. Dalam laporan riset yang ditulis Andrey Wijaya, Head of Research RHB Sekuritas Indonesia pada 17 Maret 2025 mengenai BJBR, bank ini dinilai kuat berjuang walaupun di tengah tantangan ekonomi nasional dan global. Kondisi itu salah satunya dibuktikan dengan penerbitan sustainability bond BJBR senilai Rp1 triliun pada tahun 2024 lalu. Obligasi ini mengalami oversubscribed hingga 4,66 kali. 

Dampak Kebijakan Pemerintah Pada Ketahanan Emiten Perbankan 

Kebijakan baru pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE) sektor Sumber Daya Alam (SDA) memberikan efek positif pada emiten perbankan. Kebijakan yang disampaikan Presiden RI pada Februari lalu berupa wajibnya penempatan DHE SDA pada perbankan Indonesia selama 12 bulan penuh, dimulai sejak 1 Maret 2025, membuat saham emiten perbankan melonjak ke zona hijau. 

Terjadinya penguatan ini menunjukkan optimisme pasar terhadap dampak kebijakan, yang diperkirakan akan meningkatkan likuiditas perbankan nasional, sekaligus stabilitas perekonomian Indonesia. Tidak hanya itu saja, Presiden juga optimis bahwa kebijakan ini akan memperkuat cadangan devisa negara secara signifikan. 

Transaksi Saham Emiten Perbankan di Aplikasi RHB Tradesmart ID 

Kemudahan dalam bertransaksi saham emiten perbankan bisa Smart People rasakan dengan menggunakan aplikasi investasi dan trading saham online, RHB Tradesmart ID. RHB Tradesmart ID menghadirkan deretan fitur Smart, berupa Smart Fee, Smart Rate, Smart Points, dan Smart Analyzer, guna mendukung aktivitas investasi dan trading saham Smart People. 

Fitur Smart Analyzer terutama sekali dihadirkan untuk membantu Smart People dalam menganalisis saham. Fitur ini memungkinkan analisis saham dengan mudah lewat fitur ARO (Assisted Robo Optimization), yang hasilnya bisa digunakan dalam mengambil keputusan investasi. 

Unduh RHB Tradesmart ID sekarang dan rasakan kemudahan dalam investasi dan trading saham. 

Sumber: 

Tim Riset CNBC Indonesia. 2022, Desember 13. Pasca Pandemi, Sunarso Bawa BRI Semakin Cemerlang. CNBC Indonesia. Diakses pada tanggal 10 Maret 2025 melalui https://www.cnbcindonesia.com/market/20221212184047-17-396200/pasca-pandemi-sunarso-bawa-bri-semakin-cemerlang

Zallianty, Nathasya. 2025, Februari 21. BCA Tetap Waspada, Pasang Target Moderat di Tengah Ketidakpastian Ekonomi. Edukasi Ekonomi. Diakses pada tanggal 10 Maret 2025 melalui https://edukasiekonomi.com/amp/47118/bca-tetap-waspada-pasang-target-moderat-di-tengah-ketidakpastian-ekonomi

Newswire. 2025, Januari 02. Intip Strategi BNI Hadapi 2025, Incar Dana Murah Lewat Digital. Bisnis. Diakses pada tanggal 10 Maret 2025 melalui https://finansial.bisnis.com/read/20250102/90/1828534/intip-strategi-bni-hadapi-2025-incar-dana-murah-lewat-digital.

Rahma, Nuzulia Nur. 2025, Februari 14. Ini Strategi Bank Mega Syariah Hadapi Ketidakpastian Ekonomi 2025. ValidNews. Diakses pada tanggal 10 Maret 2025 melalui https://validnews.id/ekonomi/ini-strategi-bank-mega-syariah-hadapi-ketidakpastian-ekonomi

Sukarta, Rama. 2025, Januari 03. Tiga Tantangan Utama Sektor Perbankan Tahun 2025. Investor. Diakses pada tanggal 10 Maret 2025 melalui https://investor.id/finance/385320/tiga-tantangan-utama-sektor-perbankan-tahun-2025/2

Aulia, M. Rodhi. 2025, Februari 17. Kebijakan DHE 100% Prabowo Angkat Saham Perbankan ke Zona Hijau. MetroTV News. Diakses pada tanggal 10 Maret 2025 melalui https://www.metrotvnews.com/read/b7WCglBA-kebijakan-dhe-100-prabowo-angkat-saham-perbankan-ke-zona-hijau

2025, Maret 17. Indonesia: Maintain a Cautious Tone on Trade Outlook. RHB Economics View, Diakses pada tanggal 28 Maret 2025 melalui https://research.rhbtradesmart.com/files_preview?hash=c721e603-528c-49aa-b24b-76d204be626f

Wijaya, Andrey. 2025, Maret 3. Solid Growth, Loan Expansion, Bullion Bank Upside. RHB Indonesia Company Update. Diakses pada tanggal 28 Maret 2025 melalui https://research.rhbtradesmart.com/files_preview?hash=302dd575-73ed-44d5-9fb6-3058990aa297

Wijaya, Andrey. 2025, Maret 17. Weak Earnings, ESG Concerns; D/G To SELL. RHB Indonesia Company Update. Diakses pada tanggal 28 Maret 2025 melalui https://research.rhbtradesmart.com/files_preview?hash=ff242997-917e-4d91-873f-f5a36eae9971

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal