Investasi dan trading saham menjadi pilihan tepat di zaman sekarang ini. Imbal hasil yang diberikan dari aktivitas ini terhitung memuaskan, terutama jika Smart People memilih saham dari emiten yang tepat. Dalam bidang saham ini, memang penting bagi Smart People untuk memahami lebih jauh tentang sumber imbal yang akan didapatkan, baik dari emiten maupun hasil trading.
Sumber Hasil Investasi Saham
Sebelum membahas tentang sistem pembagian hasil yang diberikan dari saham perusahaan, penting untuk diketahui dulu dari mana sumbernya terlebih dahulu. Saham akan memberikan imbal hasil dari 2 sumber yaitu capital gain dan dividen. Keduanya bisa didapatkan oleh seorang investor, tinggal menyesuaikan dengan gaya investasinya. Berikut penjelasan untuk masing-masing sumber hasil tersebut:
1. Capital Gain
Pertama ada capital gain yang merupakan hasil dari penjualan saham. Saat investor melakukan penjualan saham yang dimiliki kepada investor lain maka dirinya akan mendapatkan hasil yang disebut capital gain. Capital gain ini merupakan selisih dari harga jual dan harga beli saham. Semakin besar selisihnya maka akan semakin besar juga imbal hasil yang diterima investor.
Capital gain ini terbentuk dari adanya aktivitas trading saham di kalangan investor. Trading ini berjalan di pasar sekunder yang artinya proses jual beli saham tidak membutuhkan persetujuan dari manajemen perusahaan. Jadi investor atau trader saham memiliki hak penuh dalam menjual lot atau lembar saham yang dimiliki tanpa ada campur tangan perusahaan terkait.
2. Dividen
Sumber hasil berikutnya adalah dividen. Dividen ini merupakan pembagian imbal yang diberikan atas hasil kinerja perusahaan. Perlu diketahui bahwa pembagian dividen harus dilakukan berdasarkan persetujuan pemegang saham. Nantinya para pemegang saham akan menggelar RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan pembagian dividen.
Dividen ini sepenuhnya menjadi keputusan dari perusahaan. Para investor atau pemegang saham nantinya akan mendapatkan pengumuman terlebih dahulu mengenai pembagian dividen tersebut. Sistem pembagian dividen ini akan dibahas lebih lengkap agar bisa menjadi referensi dan pertimbangan bagi Smart People semua.
Waktu Pembagian Hasil
Untuk hasil investasi berupa capital gain, tentu saja imbal yang diberikan dapat diterima kapan saja. Setiap kali trader menjual saham dan dibeli oleh investor lain maka otomatis akan mendapatkan capital gain. Lain halnya dengan dividen yang dibagi dalam waktu tertentu sesuai keputusan perusahaan.
Umumnya, dividen akan dibagikan setahun sekali. Namun waktu pembagian dividen ini juga kembali lagi kepada keputusan perusahaan. Bisa saja dividen dibagikan 2 kali dalam 1 tahun. Emiten biasanya akan langsung memberi informasi pada pemegang saham mengenai jadwal pembagian dividen tersebut.
Dalam pengumuman yang disampaikan emiten, ada beberapa jadwal penting yang perlu diperhatikan oleh pemegang saham. Berikut adalah beberapa jadwal penting tersebut:
- Declaration date: tanggal adanya pengumuman resmi mengenai pembagian dividen (tanggal pembayaran dan tanggal pencatatan)
- Payment date: tanggal pembayaran dividen dari emiten ke pemegang saham.
- Date of record: tanggal pencatatan pemegang saham yang memiliki hak untuk menerima dividen.
- Tanggal cum-dividend: batas tanggal jual beli saham yang masuk pencatatan pembagian dividen (pemegang saham yang membeli sebelum tanggal tersebut akan mendapat hak menerima dividen).
- Tanggal ex-dividend: tanggal di luar pencatatan perhitungan pembagian dividen (investor yang membeli saham di tanggal ini tidak mendapat hak pembagian dividen).
Pemegang saham sebaiknya memahami tanggal-tanggal penting tersebut karena berpengaruh pada pendapatan dividen nantinya. Selain itu pertimbangkan pula periode waktu pembagian dividen agar tidak salah perhitungan. Apakah dividen dibagikan per tahun, per semester, atau per kuartal tahun.
Rumus Perhitungan
Lalu bagaimana menghitung dividen ini? Pada sistem trading dimana pemegang saham melakukan jual beli, perhitungan imbal hasilnya mudah saja. Tinggal lakukan pengurangan nilai jual dan beli saham. Selisihnya tersebut merupakan imbal yang akan didapatkan, bisa plus maupun minus.
Sementara itu untuk investor saham yang menyimpan sahamnya dan ingin mendapatkan imbal dari capital gain, maka dibutuhkan rumus khusus. Berikut adalah rumus perhitungan dividen saham yang perlu Smart People ketahui:
Imbal bersih perusahaan x persentase rasio pembayaran dividen (%) = total dividen yang akan dibagi
Setelah diketahui total dividennya maka bisa dihitung jumlah dividen per saham melalui rumus:
Total nominal dividen : jumlah saham beredar = jumlah dividen per saham
Rumus inilah yang kemudian membuat nilai dividen setiap emiten berbeda-beda. Pembagian dividen sangat dipengaruhi oleh penghasilan dari perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu sangat penting untuk cermat memilih perusahaan atau emiten yang bisa memberikan imbal hasil optimal dari hasil pembagian dividen.
Proses Pembagian Imbal Hasil
Bagi para pemegang saham yang melakukan trading atau jual beli, imbal hasil akan didapatkan segera setelah saham terjual. Nominal hasil jual beli akan langsung masuk ke RDN atau Rekening Dana Nasabah. Lain halnya untuk pemegang saham yang menerima dividen. Dividen akan diberikan melalui proses khusus yang melibatkan perusahaan.
Pertama-tama, emiten akan membuat daftar nama pemegang saham yang memiliki hak untuk menerima dividen. Jika sudah ada daftar namanya maka bisa langsung ditentukan distribusi dividen melalui KSEI atau Kustodian Sentral Efek Indonesia. Bisa juga melalui broker yang menjadi tempat pemegang saham menanamkan dana investasi.
Ingat, setiap investor atau pemegang saham akan menerima jumlah dividen yang berbeda-beda. Secara garis besar memang imbal hasil masing-masing investor tidak sama. Sangat dipengaruhi oleh dan awal yang diinvestasikan dan jumlah lembar saham yang dimiliki. Trading saham maupun investasi saham dapat menjadi pilihan tepat asalkan sesuai dengan tujuan finansial dan profil risiko masing-masing.