<< Back

Mengenal Chart Pattern Ascending dan Descending Triangle

Melakukan analisis tentu menjadi salah satu hal yang Smart People lakukan apabila sedang belajar trading saham maupun yang tengah menjalankan aktivitas berinvestasi saham. Adapun salah satu analisis yang dilakukan adalah pada pola pergerakan suatu harga saham.

Yang perlu dipahami, setiap pergerakan suatu harga akan ditampilkan dalam sebuah grafik dengan pola-pola tertentu sebagai perkiraan posisi harga. Apabila Smart People ingin mengetahui pola atau grafik yang mudah dibaca, salah satu yang dapat dikenali adalah chart pattern.

Chart Pattern dan Jenisnya

Chart pattern sejatinya adalah istilah mengenai pola atau bentuk yang dihasilkan oleh pergerakan grafik harga. Lebih lanjut, chart pattern ini merupakan pola yang terjadi secara berulang sehingga dapat digunakan sebagai prediksi arah pergerakan harga.

Jika Smart People kerap menggunakan analisis teknikal pada saat berinvestasi saham, tentunya chart pattern ini sangat penting. Sebab selain dapat mendeteksi arah harga, pola ini dapat dicermati dalam berbagai frame mulai dari bulan, jam, bahkan menit.

Ada beberapa macam chart pattern yang kerap ditemukan dan dipakai, namun secara umum, pola yang dipakai ada dua, yakni reversal pattern (pembalikan arah) dan continuation pattern (penerusan tren).

Reversal pattern adalah pola grafik yang memberikan indikasi bahwa harga memiliki potensi besar untuk dapat berbalik arah dari tren sebelumnya. Pola ini dapat memberikan sinyal atau momen Buy di harga tertinggi ataupun Sell di level harga terendah.

Sementara itu, Continuation Pattern memberikan indikasi tren yang terus berlanjut meskipun berbalik arah. Hal ini tentu biasa terjadi karena adanya pergerakan pasar yang sering mengalami retracement alias melawan tren dalam waktu yang singkat.

Ascending dan Descending Triangle

Dari sekian banyak pola grafik yang ada dalam dunia analisis investasi saham, setidaknya ada dua pola yang mudah dikenali oleh Smart People yang sedang belajar trading saham. Bahkan hasilnya sering kali terlihat lebih positif.

1.   Ascending Triangle

Secara harfiah, ascending sendiri memang berarti “naik”. Pola seperti ini biasanya terbentuk pada saat harga bergerak dalam kondisi kenaikan tren sehingga dapat diketahui adanya kemungkinan trend harga masih akan terus berlanjut.

Pada grafik ascending triangle ini, garis bagian atas yang terbentuk cenderung lebih mendatar daripada miring ke atas. Hal ini tentu sudah dipastikan karena ascending triangle sendiri merupakan continuation pattern yang biasanya akan muncul ketika terjadi uptrend.

Ascending ini terbentuk sebagai pola yang bergerak ke bagian atas membentuk segitiga atau pola chart bullish. Dengan demikian, pola chart ini mudah diidentifikasi sehingga dapat dipakai sebagai sinyal entri.

Meskipun pada dasarnya pola ascending triangle adalah continuation pattern, namun untuk dianggap sebagai ascending triangle pola ini setidaknya minimal memiliki empat reversal point. Adapun cara memperkirakan target pergerakan harga sejatinya cukup mudah, yakni berpatokan pada titik terendah dari garis yang membentuk pola awal.

Biasanya jika harga berhasil menembus titik resistance, maka dapat diprediksi harga akan kembali naik dengan target pergerakan harga yang sama dengan jarak dari titik awal ke titik akhir.

2.   Descending Triangle

Sesuai namanya, descending ini artinya turun. Dengan kata lain, pola ini terbentuk ketika harga bergerak dalam kondisi harga sedang turun atau downtrend. Pada pola segitiga ini, garis yang terbentuk pada bagian bawah tidak berupa garis miring namun malah cenderung mendatar.

Jika harga berhasil menembus titik support, maka hal tersebut mengindikasikan bahwa harga akan kembali turun sehingga target pergerakan harga berikutnya adalah sama dengan jarak dari titik awal ke titik akhir.

Meskipun begitu, hal yang harus diingat pada pola tersebut adalah descending triangle adalah level support-nya tidak boleh dekat dengan pertemuan dua garis yang ditarik. Jika lebih tentunya sudah tidak valid.

Karena pola descending triangle terbentuk pada saat kondisi downtrend, maka jika harga menembus lower triangle, itu menandakan jika harganya akan melanjutkan downtrend tersebut. Adapun untuk targetnya juga setinggi base pola tersebut.

Jika dibandingkan dengan ascending triangle, tentunya ada sedikit perbedaan yang mendasar. Apabila ascending triangle mengindikasikan adanya sinyal Buy, maka sebaliknya descending triangle malah mengindikasikan peluang Sell jika harga menembus support.

Sederhananya, descending triangle adalah kebalikan dari ascending triangle. Maka jika ascending triangle adalah pola bullish, maka descending triangle memiliki pola bearish karena muncul ketika harga turun.

Apakah keduanya bisa ada dalam satu grafik pergerakan harga? Jawabannya bisa saja, bahkan kemudian akan membentuk satu pola segitiga sama sisi yang kerap disebut symmetrical triangle. Dengan begitu, hal ini berarti buyer dan seller saling menekan harga sehingga penembusan harga dapat terjadi.

Nah supaya transaksi Smart People bisa semakin lancar menggunakan pattern tersebut, kamu bisa memanfaatkan aplikasi investasi dan trading saham dari RHBTRADESMARTID. Apalagi dengan banyaknya fitur yang tersedia untuk memudahkan Smart People yang sedang belajar trading saham maupun men-support berbagai kegiatan investasi yang sedang dijalankan.

Tunggu apa lagi, segera download aplikasi RHB Tradesmart di Play Store dan App Store dan nikmati berbagai fiturnya ya. Selamat mencoba!

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal