Di kalangan investor, istilah divestasi mungkin bukan sesuatu yang baru. Berasal dari Bahasa Inggris yaitu kata divestment, ini merupakan kebalikannya dari investasi yang sudah umum di masyarakat.
Tahukah Smart People bahwa perusahaan yang melakukan divestment tidak selalu merugikan meskipun istilah ini kerap dikonotasikan sebagai sesuatu yang negatif? Berikut penjelasan selengkapnya.
Pengertian Divestasi
Pengertian divestasi adalah pembebasan, pelepasan, dan pengurangan modal atau aset perusahaan. Dalam hal ini, pengurangan modal atau aset perusahaan bukan merupakan hal yang merugikan. Pasalnya, strategi tersebut dilakukan guna memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi di masa mendatang.
Penting untuk diketahui bahwa seiring pertumbuhan perusahaan, ada kemungkinan perusahaan berkembang dengan lebih banyak lini bisnis. Pengurangan aset atau bisnis memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus ke salah satu bisnis utama yang menghasilkan imbal hasil lebih besar.
Dengan cara ini juga dapat membantu perusahaan dalam memangkas biaya, meningkatkan nilai pemegang saham, hingga membayar hutang. Secara umum, pelepasan aset perusahaan dilakukan sebagai bentuk restrukturisasi keuangan. Adapun metode yang dapat dilakukan perusahaan antara lain:
1. Metode Direct Selling
Sesuai namanya, direct selling berarti pengurangan aset perusahaan dengan cara menjual langsung. Perusahaan yang menjual unit bisnis, saham, atau jenis aset lainnya berarti sedang melakukan divestment.
2. Metode Spin-Off
Metode spin-off dilakukan dengan cara meleburkan suatu divisi ke dalam entitas atau perusahaan lain tetapi masih satu bagian dengan perusahaan utama. Spin-off memungkinkan perusahaan mendapatkan imbal hasil berupa efisiensi biaya.
3. Metode Carve-Out
Kemudian, metode carve-out yang mana perusahaan melepaskan salah satu cabangnya menjadi perusahaan baru. Berbeda dengan spin-off, metode carve-off membuat entitas yang terpisah dari perusahaan induk.
4. Metode Tracking Stocks
Metode tracking stocks dilakukan perusahaan dengan menjual sahamnya ke masyarakat. Perusahaan akan memilih satu bisnis yang paling imbal hasil dan menjualnya. Penjualan saham perusahaan tidak dilakukan 100% dan perusahaan induk tetap memiliki kepemilikan yang paling besar.
Perbedaan Investasi dan Divestasi
Secara harfiah, divestasi dapat diartikan sebagai penarikan modal, sedangkan investasi adalah penanaman modal. Selain itu, perbedaan lainnya adalah dari tujuan yang mana divestment bertujuan untuk mengurangi aset, sementara investasi bertujuan untuk menambah aset.
Untuk lebih memahami perbedaan keduanya, berikut ada beberapa contoh kegiatan divestment yang pernah dilakukan di perusahaan-perusahaan Indonesia.
1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM)
Di Indonesia sendiri, kegiatan divestment lebih umum dijumpai pada perusahaan-perusahaan besar atau menengah atas. Salah satunya adalah PT Aneka Tambang Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan.
Pada tahun 2018, PT Aneka Tambang Tbk menjual sebanyak 20% saham kepemilikannya pada PT Dairi Prima Mineral. Keputusan ini diambil dengan tujuan untuk memperkuat keuangan perusahaan dan lebih fokus pada bisnis utama perusahaan.
2. Standard Chartered Bank (StandChart)
Standard Chartered Bank adalah salah satu perusahaan yang melakukan divestment dengan tujuan untuk memperoleh modal yang lebih banyak. Ini dilakukan pada tahun 2019, perusahaan menjual saham kepemilikan sebesar 45% ke Bank Permata.
3. PT Freeport Indonesia
Pelepasan aset PT Freeport Indonesia kepada pemerintah Republik Indonesia termasuk aktivitas divestment yang mendapatkan banyak sorotan. Pada tahun 2018, secara resmi 51% saham PT Freeport dilepaskan kepada pemerintah RI.
Kenapa Perusahaan Melakukan Divestasi?
Alasan utama mengapa perusahaan melakukan divestment adalah menghasilkan imbal hasil yang lebih besar di masa depan. Namun, keputusan mengurangi aset ini memiliki beberapa tujuan lain. Berikut beberapa alasan umum perusahaan mengurangi asetnya.
1. Normalisasi Aset
Salah satu alasan perusahaan perlu melepas aset atau divestment adalah untuk normalisasi aset. Smart People tentu tahu bahwa pada beberapa jenis aset terkadang membutuhkan biaya tambahan, misalnya biaya perawatan, biaya pajak, dan lainnya.
Dengan melakukan divestment pada suatu aset, maka perusahaan dapat mengurangi biaya untuk aset terkait. Jadi, pengeluaran-pengeluaran perusahaan untuk biaya tersebut tidak terlalu besar.
2. Mengurangi Beban Kerugian
Tidak semua aset atau investasi yang dilakukan bisa menghasilkan imbal hasil seperti yang diharapkan. Ketika aset yang dimiliki tidak memberikan manfaat atau bahkan mengalami kerugian, perusahaan dapat melepaskan aset tersebut.
Strategi divestment ini akan membantu perusahaan dalam mengurangi kerugian. Begitu juga ketika investor memiliki saham yang kurang memberi imbal hasil, maka investor dapat melakukan divestment pada saham tersebut.
3. Efisiensi Imbal Hasil Jangka Panjang
Terkadang perusahaan perlu mengorbankan salah satu asetnya saat mengalami tantangan finansial atau saat ingin mencapai target imbal hasil yang lebih tinggi. Divestment atau pelepasan aset adalah salah satu bentuk pengorbanan yang paling umum dilakukan perusahaan.
Namun, ini perlu dilakukan dengan cermat sebab divestment dapat menyebabkan perusahaan kehilangan pendapatan dari aset atau bisnis tersebut. Perusahaan perlu menganalisis dan melakukan perhitungan untuk mengetahui risiko divestment yang bisa terjadi.
Itulah pembahasan mengenai divestasi dan alasannya perusahaan melakukannya. Ini bisa jadi strategi perusahaan untuk mencapai tujuan lebih tinggi atau mengatasi keuangan perusahaan. Hanya saja, divestment dapat berdampak pada investor yakni modal yang akan dikembalikan.
Investor tidak akan lagi mendapatkan imbal hasil dari uang yang diinvestasikan dan mungkin harus mencari instrumen investasi yang lain. Jika ingin berinvestasi ke perusahaan lain, Smart People dapat membeli berbagai saham pilihan melalui RHB TradeSmart ID. Silakan download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store.
Referensi:
Muhammad Choirul Anwar. 2022. “Divestasi adalah Kebalikan Investasi, Ini Pengertian dan Dampaknya”. Kompas.com
M Nurhadi. 2023. “Divestasi: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya dalam Dunia Investasi”. Suara.com
Binus. 2022. “Mengenal Divestasi Sebagai Ubaya Menyelamatkan Lini Usaha”. Binus.ac.id
James Chen. 2023. “Divestiture: Definition, Examples, and Reason to Divest”. Investopedia.com