Banyak tantangan yang memang harus dihadapi jika Smart People ingin terjun ke dunia trading. Ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi dan Smart People harus siap untuk menghadapinya. Salah satunya adalah kondisi bearish market yang harus dihadapi dengan kepala dingin dan strategi jitu. Mari simak lebih jauh bagaimana strategi trading saham pada kondisi bearish market tersebut!
Apa Itu Bearish Market?
Sebelumnya mari kita cari tahu dulu apa itu bearish market! Ini merupakan kondisi dimana indeks harga saham mengalami penurunan. Dari definisi ini saja bisa dipahami bahwa bearish market merupakan kondisi yang tidak terlalu bagus. Apalagi ketika trader ingin menjual aset saham yang dimiliki.
Mengapa disebut bearish? Bearish ini berasal dari kata ‘bear’ yang artinya beruang. Istilah tersebut terinspirasi dari cara beruang saat bertarung yakni mencakar dengan pola gerakan dari atas ke bawah atau menurun. Analogi ini dianggap pas untuk menggambarkan penurunan harga saham.
Faktor yang bisa menyebabkan bearish market sangat beragam. Bisa terjadi karena pertumbuhan ekonomi berjalan lebih lambat. Selain itu bearish market juga bisa terjadi karena adanya peningkatan angka pengangguran serta defisit neraca perdagangan. Dalam kondisi seperti ini, Smart People harus menerapkan strategi trading yang efektif dan efisien.
Strategi yang Bisa Diterapkan
Apa saja yang harus dilakukan saat terjadi bearish market? Mari ingat dulu bahwa apapun kondisinya, Smart People harus tetap tenang dan bisa berpikir secara jernih. Jangan tergesa-gesa mengambil langkah dan jangan panik. Berikut adalah beberapa strategi trading saham yang bisa diterapkan ketika kondisi bearish market:
1. Jangan Sembarangan Membeli Saham
Secara logika, saat harga turun maka orang-orang akan semangat melakukan pembelian. Prinsipnya memang belilah saat harga saham sedang rendah, tapi bukan berarti beli tanpa pertimbangan. Hindari membeli saham secara sembarangan hanya karena sedang bearish market dan harga saham menurun.
Jika memang ingin membeli saham, tetap lakukan analisis yang matang. Kenali kemungkinan bahwa saham yang harganya turun masih bisa turun lagi dan hal ini tentu saja akan menimbulkan dampak negatif. Gunakan berbagai indikator, candlestick, dan instrumen analisis lain yang bisa membantu Smart People menemukan peluang terbaik.
2. Lakukan Cut Loss
Saat bearish market, sangat disarankan untuk melakukan cut loss secara disiplin. Cut loss ini merupakan pengaman yang akan menjaga posisi Smart People seandainya harga saham turun lebih jauh lagi. Cut loss ini memang harus dilakukan dengan perhitungan yang bijak agar benar-benar bisa memberikan imbal yang memuaskan bagi trader.
Namun, cut loss tak boleh sembarangan dilakukan. Salah langkah justru bisa menurunkan imbal hasil yang bisa didapatkan. Lebih baik lakukan cut loss saat kondisi market memang benar-benar sulit dikendalikan. Misalnya saat penurunan harga terus terjadi dan sulit mendapatkan titik terang dari situasi tersebut.
3. Terapkan Short Term Trading
Strategi berikutnya yang bisa dicoba adalah short term trading. Ini juga menjadi salah satu strategi yang bisa menyelamatkan Smart People. Perlu dicatat bahwa meskipun terjadi bearish market, bukan berarti semua harga saham mengalami penurunan. Dalam kondisi tersebut, bisa saja ada harga saham yang meningkat. Biasanya ini terjadi pada saham lapis kedua, lapis ketiga, dan saham gorengan.
Dalam situasi seperti ini, cobalah untuk menjadi short term trader. Artinya, belilah saham-saham yang sedang naik tadi dan jual dengan harga tinggi. Smart People bisa menjadi day trader yang memegang saham dalam waktu singkat untuk dijual kembali. Ini sangat efektif membantu Smart People mendapat imbal tinggi tanpa harus pusing dengan risiko harga saham dalam jangka panjang. Namun, tetap harus hati-hati ya dalam melakukan strategi ini!
4. Perhatikan Psikologi Trading
Sebagian besar trader akan merasa emosi dan panik saat bearish market terjadi. Kondisi ini memang tidak stabil dan mudah memicu emosi. Pada akhirnya, trader yang panik dan hilang kendali tidak akan bisa mengendalikan sikap. Mereka kemudian akan mengambil pilihan tanpa berpikir panjang. Sialnya, pilihan-pilihan yang tidak dipikirkan secara matang ini kemungkinan besar akan menjurus pada dampak negatif.
Penting juga untuk diperhatikan bahwa seorang trader biasanya akan jauh lebih agresif ketika ada di posisi rugi. Mereka umumnya akan berusaha untuk melakukan balas dendam melalui langkah yang agresif tanpa pertimbangan. Posisi yang diambil secara agresif ini tanpa disadari justru merugikan dan menghabiskan banyak uang. Jadi, usahakan untuk tetap memperhatikan psikologi trading dan pikirkan dengan kepala dingin.
5. Jauhi Market
Saat mendalami trading saham, Smart People harus tahu kapan waktu yang tepat untuk terus melangkah dan kapan berhenti. Saat terjadi bearish market dan harga saham sulit dikendalikan, cobalah untuk tenang. Lebih disarankan untuk menjauh dari market sementara waktu daripada pusing memikirkan kondisi harga saham yang terus mengalami penurunan.
Banyak trader yang menerapkan prinsip stay away from the market saat terjadi kondisi pasar bearish. Terutama bagi para pemula yang masih belum bisa mengendalikan diri dengan baik saat kondisi tidak stabil. Menjauhlah untuk sementara dan tunggu terjadi market bullish atau pembalikan arah di mana harga saham kembali naik. Waktu jeda ini bisa dimanfaatkan dengan belajar lebih dalam lagi mengenai trading.
Trading saham memang menawarkan banyak tantangan. Sebagai trader, Smart People harus siap menghadapi berbagai macam kemungkinan. Pastikan untuk tetap tenang dalam kondisi apapun, baik ketika harga naik maupun turun. Ketenangan pikiran dan kesabaran akan membuat Smart People bisa berpikir jernih sekaligus lebih cermat dalam membaca segala macam kemungkinan.