<< Back

Ini Cara Bangun Portofolio Saham Investor dan Tips Mengaturnya dengan ARB 15%!

portofolio saham investor

Banyak orang yang ingin memperoleh imbal hasil memuaskan dengan berinvestasi saham, namun hanya sedikit yang tahu bagaimana cara untuk mewujudkannya. Salah satu cara untuk membuat investasi saham yang dilakukan bisa berhasil dan mendapatkan imbal hasil yang diinginkan adalah dengan memiliki portofolio saham yang bagus. 

Portofolio saham merujuk pada saham-saham yang dikoleksi oleh investor. Para investor yang sukses dalam investasi saham pada dasarnya cermat dan tepat dalam membangun portofolio saham yang dimilikinya. Nah, bagi Smart People yang ingin mengikuti jejak pada investor saham yang sukses tersebut, yuk simak kriteria portofolio saham investor yang bagus berikut ini. 

  1. Mengaplikasikan Diversifikasi Saham 

Diversifikasi merupakan salah satu cara jitu bagi para investor untuk meminimalisir risiko investasi yang dilakukannya, sekaligus untuk mengoptimalkan imbal hasil yang diperolehnya dari investasi tersebut. Nah, inilah kriteria yang bakal Smart People temukan dari portofolio saham investor yang sukses, yakni mengaplikasikan diversifikasi saham pada portofolionya tersebut. 

Portofolio saham yang dibangun dengan prinsip diversifikasi saham ditandai dengan koleksi saham yang berasal dari beragam sektor atau sektor yang berbeda-beda. Misalnya saja, ada saham yang berasal dari sektor perindustrian, sektor barang konsumen primer, sektor kesehatan, sektor keuangan, sektor teknologi, sektor infrastruktur, ataupun sektor-sektor yang lainnya. 

Tersebarnya secara merata modal investasi ke emiten-emiten saham yang berbeda sektor tersebut, akan bisa menghindarkan investor dari risiko kerugian karena sedang menurunnya performa emiten saham di sektor tertentu. Dengan diversifikasi saham, maka saat satu sektor saham mengalami penurunan, imbal hasil bakal tetap bisa didapat dari saham yang berasal dari sektor lainnya.  

  1. Ada Batasan Jumlah Saham yang Dikoleksi 

Diversifikasi saham memang dibutuhkan dalam portofolio saham guna mengoptimalkan imbal hasil dan meminimalisir risiko investasi. Namun, jangan sampai diversifikasi yang dilakukan itu terlalu melebar sehingga membuat portofolio berisikan terlalu banyak saham. Portofolio saham yang sehat ditandai dengan adanya batasan jumlah saham yang dikoleksi oleh investor tersebut. 

Dilansir dari IDX Channel, portofolio saham idealnya memuat maksimal 20 hingga 30 aset saham. Dengan jumlah saham yang sebanyak ini, maka portofolio saham akan bisa tetap dikendalikan. Jangan karena merasa bisa membeli lebih banyak saham, Smart People malah mengoleksi saham dalam jumlah yang begitu besar, membuat diversifikasinya menjadi kebablasan. 

Nah, untuk menentukan berapa batasan saham untuk Smart People koleksi, Smart People bisa ukur dari modal investasi yang dimiliki, profil risiko, serta gaya investasi yang diaplikasikan. Makanya, tidak mengherankan jika masing-masing investor sukses punya batasan jumlah sahamnya tersendiri, berdasarkan gayanya dalam berinvestasi. 

  1. Mengalami Rebalancing atau Penyeimbangan Kembali secara Berkala 

Portofolio saham investor yang bagus biasanya ditandai dengan dilakukannya rebalance portofolio secara berkala. Istilah rebalance merujuk pada proses menyeimbangan aset investasi pada portofolio dengan cara menjual aset tertentu, kemudian membeli aset yang lainnya. Jadi bisa dibilang ada penjualan saham yang lama, lalu diganti dengan saham yang baru. 

Sebenarnya tidak ada patokan waktu khusus mengenai kapan portofolio saham harus mengalami rebalancing. Hal ini bisa disesuaikan dengan toleransi risiko investor, alasan pribadi, dan masih banyak lagi alasan-alasan lainnya. Namun, biasanya penyeimbangan kembali komposisi aset di dalam portofolio ini dilakukan setidaknya sekali dalam setahun. 

Dalam melakukan rebalancing portofolio ini, investor akan melakukan peninjauan atas performa saham-saham yang dikoleksinya. Jika sekiranya ada saham yang dianggap kurang performanya dan malah jika dipertahankan bisa meningkatkan risiko bagi investor sendiri, biasanya saham tersebut akan dilepas. Investor kemudian akan melihat potensi dari saham lain untuk dikoleksi. 

Kebijakan ARB 15% dan Tips Mengatur Portofolio di Kondisi Tersebut 

Sebagai seorang investor, Smart People harus lihai dalam mengatur portofolio, apalagi dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi di bursa saham. Salah satu perubahan atau kebijakan yang baru diterapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah ARB (Auto Rejection Bawah) yang dipatok sebesar 15% untuk semua fraksi harga. Lantas, bagaimana cara mengatur portofolio di kondisi ini? 

Menghadapi kebijakan ini, baiknya para investor atau trader saham fokus mengoleksi saham yang berasal dari perusahaan dengan fundamental yang baik, seperti perusahaan yang punya kinerja keuangan yang positif dan laba yang terus berkembang. Sebaiknya hindari perusahaan yang sedang mengalami kesulitan, meskipun harga sahamnya terkadang mengalami kenaikan yang tinggi. 

Bangun Portofolio Saham yang Bagus via RHB Tradesmart ID 

Membangun portofolio saham investor yang bagus memang bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi jika Smart People masih tergolong pemula sebagai investor atau trader saham, pasti akan merasa sulit dalam memutuskan untuk memilih saham yang tepat untuk dikoleksi. Namun jangan khawatir, Smart People bisa pakai RHB Tradesmart ID untuk mempermudah investasi. 

RHB Tradesmart ID memiliki fitur yang namanya Smart Analyzer dengan ARO (Assisted Robo Optimization). Fitur canggih satu ini bisa Smart People manfaatkan untuk menganalisis saham-saham yang menjadi incaran Smart People. Dari hasil analisis inilah nantinya Smart People bisa lebih mudah memutuskan apakah saham tersebut layak dikoleksi atau tidak. 

Tidak cukup hanya dengan fitur Smart Analyzer saja, RHB Tradesmart ID pun menghadirkan fitur unggulan lain, yakni Smart Rate, Smart Fee, dan Smart Point. Smart Rate akan memaksimalkan potensi transaksi dengan bunga margin yang ekonomis, Smart Rate akan meminimalisir biaya transaksi, sedangkan Smart Points akan memberi poin khusus per transaksi. 

Analisislah saham yang tepat dikoleksi untuk portofolio saham Smart People dengan bantuan RHB Tradesmart ID. Unduh aplikasinya agar lebih mudah, lalu mulailah mewujudkan imbal hasil yang diimpikan. 

Sumber: 

Royals, Katie. (2023, April 18). How to Build a Stock Portfolio. The Motley Fool.. Diakses pada tanggal 15 Juni 2023 melalui https://www.fool.co.uk/investing-basics/how-to-invest-in-shares/how-to-build-a-stock-portfolio/

Santi, Anastasia Joice Tauris. (2023, Juni 05). Investor dan Trader, Siapkan Strategi Menyambut ARB 15Persen. Kompas. Diakses pada tanggal 15 Juni 2023 melalui https://www.kompas.id/baca/opini/2023/06/02/investor-dan-trader-siapkanlah-strategi-menyambut-arb-15-persen-buat-senen

Muliawati, Firda Dwi. (2021, September 18). Pelajari Menyusun Diversifikasi Ideal Saham Demi Cuan yang Maksimal. IDX Channel. Diakses pada tanggal 15 Juni 2023 melalui  https://www.idxchannel.com/market-news/pelajari-menyusun-diversifikasi-ideal-saham-demi-cuan-yang-maksimal

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal