<< Back

Ini 5 Rahasia Atasi Latte Factor, Mau Coba Terapkan?

Latte factor

Smart People, pernahkah merasa tidak melakukan pengeluaran besar namun saldo rekening tetap habis terkuras? Ada kemungkinan Smart People mengalami fenomena latte factor atau faktor latte. Fenomena ini bahkan banyak dialami para orang di masa saat ini. 

Apa Itu Latte Factor?

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai faktor latte, ada baiknya Smart People ketahui tersebut apa yang dimaksud dengan fenomena tersebut. Jika dilihat dari segi historisnya, istilah ini dipopulerkan oleh seorang penulis Amerika bernama David Bach.

Jika diperhatikan, istilah tersebut mengacu pada secangkir kopi. Tentu bukan sembarang kopi karena menurut Bach, kopi dapat menjadi salah satu pengeluaran kecil yang rutin dikeluarkan setiap harinya. 

Dengan demikian, dapat disimpulkan jika latte factor adalah berbagai pengeluaran kecil yang bersifat rutin dilakukan. Pengeluaran ini sejatinya tidak terlalu penting, bahkan dapat dikurangi atau ditiadakan sehingga tidak membuat boros.

Penggunaan kata latte sejatinya merujuk pada kebiasaan orang yang membeli kopi secara terus menerus. Apabila diakumulasikan, pengeluaran untuk membeli kopi secara rutin bisa jauh lebih besar dibandingkan pengeluaran penting seperti listrik atau air.

Tidak hanya untuk membeli kopi, faktor latte juga dapat terjadi ketika kita sangat sering membeli cemilan atau pakaian sebagai koleksi. Bahkan, penggunaan kendaraan umum online yang terlalu sering juga dapat dikategorikan sebagai faktor latte.

Dampak yang Bisa Timbul

Ironisnya, latte factor kerap terjadi pada kaum milenial yang terbiasa dengan canggihnya teknologi dan berbagai akses kebutuhan hidup. Jika dibiarkan, tentu akan ada berbagai efek domino dan jangka panjang yang dapat terjadi, misalnya:

1. Pengeluaran tidak terkontrol

Banyak di antara kita mungkin akan menganggap bahwa faktor latte hanyalah pengeluaran kecil yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keuangan. Padahal, kebiasaan tersebut dapat mengganggu keuangan di mana pengeluaran menjadi tidak terkontrol.

Tidak jarang, hal ini dapat menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan meskipun pengeluaran kecil tersebut dilakukan untuk alasan aktualisasi diri sekalipun. Terlebih secara psikologis, kebahagiaan dapat berkurang apabila Smart People menghentikan aktivitas yang disukai.

2. Mengubah perilaku menjadi konsumtif

Meskipun tampak kecil, tanpa disadari pengeluaran latte akan dapat membengkak dengan jumlah yang tidak sedikit. Smart People bahkan bisa saja mengeluarkan jutaan rupiah perbulan hanya untuk pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu.

Selain itu, tidak jarang hal tersebut akan membuat kebiasaan konsumtif dimana berbagai kebutuhan malah terabaikan. Smart People akan menjadi lebih boros dan uang yang seharusnya ditabung malah habis karena keinginan semata.

3. Sulit berinvestasi dan menyiapkan masa depan

Selain itu, dampak latte factor yang juga akan sangat terasa yaitu tidak adanya tabungan yang akan Smart People miliki. Uang yang seharusnya ditabung atau diinvestasikan untuk masa depan akan habis hanya untuk memenuhi keinginan tidak perlu.

Smart People juga tidak mempunyai urgensi untuk menyimpan uang dan berhemat. Hal tersebut kemudian akan membuat Smart People lebih nyaman membelanjakan uang untuk berbagai kenyamanan yang membuat ‘boncos’.

Bagaimana Mengatasi Latte Factor?

Memenuhi keinginan tertentu memang tidak sepenuhnya salah, namun jika terlalu berlebihan tentu tidak akan baik untuk keuangan Smart People. Jika merasa terjebak dalam fenomena faktor latte tersebut, ada beberapa cara yang dapat Smart People lakukan, yaitu:

1. Memastikan kebutuhan yang penting

Langkah awal yang bisa dilakukan yakni dengan mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan Smart People. Buatlah kategori mulai dari yang paling penting. Dari situ dapat diketahui prioritas kebutuhan dan mana saja yang sekiranya bisa diminimalisir.

2. Tentukan tujuan mengeluarkan uang

Salah satu cara lain yang dapat Smart People lakukan untuk mengatasi latte factor dari dalam diri sendiri yakni memahami tujuan pengeluaran tersebut. Misalnya jika ingin membeli suatu barang, ketahui dulu value barang tersebut hingga apa tujuan memilikinya.

3. Rutin mencatat pengeluaran

Selain itu, hindari pemborosan dengan mencatat setiap uang yang keluar. Dengan demikian, Smart People dapat tahu mana saja hal yang harus dihemat. Guna memudahkan proses pencatatan uang keluar, Smart People bisa menggunakan aplikasi atau catatan keuangan.

4. Meminta bantuan orang terdekat

Salah satu cara mengatasi latte factor yang lain yakni dengan memiliki manajemen diri yang baik sehingga Smart People tidak mudah tergoda dengan barang yang kurang penting. Apabila kesulitan mengendalikan diri, mintalah bantuan kepada orang lain untuk membantu Smart People mengontrol pengeluaran yang dilakukan.

5. Mulai menjalankan investasi

Untuk menekan pengeluaran yang kurang penting, sudah pasti Smart People harus mulai membiasakan diri untuk menabung dan berinvestasi. Saat ini, sudah banyak opsi investasi yang dapat dilakukan, salah satunya saham. Imbal hasilnya terbilang besar sehingga uang Smart People akan jauh lebih berharga.

Itulah beberapa hal mengenai latte factor yang perlu Smart People ketahui. Tentunya, memastikan diri tidak mengikuti tren terlalu berlebihan merupakan hal penting untuk mengurangi kebiasaan pendukung faktor latte.

Dengan berinvestasi, sejatinya akan menjadikan Smart People lebih bijak terhadap pengeluaran. Memilih aplikasi investasi yang tepat seperti RHB Tradesmart ID sangatlah membantu, apalagi dengan dukungan beragam fitur anti-lag yang dimilikinya. Download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store sekarang juga!

Referensi:

Djumena, Erlangga. (2021). Tips Mengatasi “Latte Factor”, Pengeluaran Kecil yang Gerogoti Keuangan Kamu. Kompas.com

Perdana, Arkan. (2023). Kenali Latte Factor yang Sering Bikin Pengeluaran Bocor. Glints.com

Syahid, Falach Noor. (2021). 7 Dampak Latte Factor Bagi Keuangan. Elsamara.id

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal