<< Back

Kenali Saham Blue Chip Saat Trading Saham Online di Indonesia

Kini, trading saham online sudah mulai dilirik banyak orang, terutama bagi mereka yang baru terjun di dunia efek. Trading saham kini tentunya semakin menantang, terutama karena pandemi yang menyerang berbagai sektor bisnis di Indonesia.

Pandemi bahkan berdampak besar pada semua harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), atau yang dikenal dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Berdasarkan laman CNBC, setidaknya sepanjang tahun 2020 lalu, IHSG jatuh ke level terendah saat COVID-19 pertama kali masuk Indonesia.

Di antara banyaknya saham yang terpengaruh jatuhnya IHSG, ada pula saham yang dapat melakukan rebound atau kembali pulih. Saham-saham tersebut merupakan saham blue chip atau saham lapis pertama. Berbeda dengan saham lapis kedua dan ketiga, alasan saham blue chip bisa pulih didasarkan pada kualitas baik yang dimilikinya.

Lalu bagaimana caranya agar bisa mengenali saham blue chip dan apa saja keunggulan yang dimilikinya?

Apa Itu Saham Blue Chip?

Saham blue chip adalah saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan dengan fundamental yang baik. Kualitas yang baik ini berasal dari besarnya manajemen perusahaan hingga luasnya cakupan produk yang dimiliki.

Saham blue chip adalah saham dari perusahaan yang sangat besar dan dikenal khalayak, dengan sejarah performa finansial yang baik. Saham-sahamnya diketahui mampu bertahan di kondisi pasar yang sulit dan memberikan imbal hasil yang baik di saat kondisi pasar baik. Saham blue chip biasanya harganya lebih mahal, karena reputasi mereka yang baik dan biasanya mereka merupakan pemimpin di industri nya masing-masing.

Perusahaan dengan saham blue chip biasanya akan mudah dikenali. Beberapa di antaranya bahkan tidak asing di telinga, misalnya Bank Central Asia (BBCA) dan Unilever Indonesia (UNVR).

Faktor yang membuat saham blue chip populer di kalangan investor dan trader adalah karena volatilitas, di mana perusahaan tersebut dapat bertahan di kondisi ekonomi yang buruk sekalipun.

Ada ciri umum yang sering dijadikan patokan dalam menentukan perusahaan yang tergolong blue chip:

  • Kapitalisasi pasar (market cap) yang tinggi.
  • Revenue yang besar.
  • Punya bisnis atau produk yang beragam.
  • Kemampuan untuk melunasi saham dan membayar dividen kepada investor.
  • Punya harga yang tinggi di pasar saham.
  • Rasio utang dan aset (Debt to Equity Ratio) yang stabil.
  • Rekam jejak yang bagus.

Apa Saja Saham Blue Chip Indonesia?

Saham blue chip di Indonesia umumnya dapat dicari dengan menyaring salah satu daftar indeks BEI, yakni LQ45. Indeks ini terdiri dari 45 perusahaan yang punya likuiditas tinggi, di samping sudah terdaftar di bursa selama tiga bulan. Kata lainnya, LQ45 ini merupakan kumpulan dari saham-saham dengan emiten terbaik.

Kita bisa menemukan saham blue chip di dalam LQ45 dengan bertumpu pada kriteria yang dimiliki saham lapis pertama ini, khususnya pada emiten yang jadi pemimpin besar di sektornya.

Namun, perlu diperhatikan bila ada saham LQ45 yang tidak tergolong blue chip. Biasanya saham tersebut hanya sedang mengalami transaksi yang tinggi di bursa saham. Jadi, Smart People harus perhatikan baik-baik bila mau melakukan trading saham online menggunakan blue chip.

Beberapa saham blue chip Indonesia yang punya rekam jejak baik sejak 2017 lalu di antaranya adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF).

Kapan Smart People Sebaiknya Membeli Saham Blue Chip? 

Dalam melakukan trading dengan saham blue chip Indonesia, ada baiknya Smart People mengatur strategi. Sebab, meski saham blue chip Indonesia terbilang stabil, saham tetap jadi instrumen yang mengalami fluktuasi. Jika Smart People bisa menjalankan trading sesuai kondisi pasar, profit yang diraih pun bisa optimal.

Saat tepat membeli saham blue chip adalah ketika harga yang dimiliki sedang turun. Hal ini juga dilakukan dengan melihat adanya kenaikan volume pembelian dari saham ini.

Dengan metode di atas, saat Smart People membeli saham blue chip, Smart People bisa mengikuti kenaikan harga sambil memutuskan saat yang tepat sebelum kenaikan tersebut berhenti. Selain itu, bermain jugalah dengan saham blue chip lainnya, tentu dengan mengikuti strategi yang sama.

Meski Saham Blue Chip, Jangan Langsung All In

Karena saham blue chip berasal dari para emiten yang memimpin sektor pasarnya, harga yang ditawarkan juga tergolong tinggi dari harga saham lainnya. Meski begitu, masih ada beberapa saham blue chip yang punya harga relatif murah.

Maka dari itu, Smart People perlu menyesuaikan modal yang Smart People punya dengan saham yang akan Smart People beli. Jangan berani menghabiskan seluruh modal pada saham blue chip yang dinilai stabil sekalipun.

Di samping itu, pilihlah saham blue chip dengan pertumbuhan yang tidak stagnan. Sebab, seorang trader saham perlu menjual saham dengan harga yang setinggi-tingginya dari saat ia membelinya.

Dengan mengenali kriteria dan mana emiten blue chip yang terbaik untukmu, Smart People bisa lebih memaksimalkan trading saham online untuk memperoleh profit lebih sesuai yang diharapkan.

Baca juga: Apa Saja Produk Capital Market Saat Trading Saham Online?

Untuk memperlancar aktivitas trading sahammu, manfaatkan aplikasi trading saham RHBTRADESMARTID yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur untuk memudahkan trader bertransaksi di mana saja dan kapan saja. Download aplikasi RHB Tradesmart di Playstore dan Appstore sekarang.

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal