<< Back

Gaji UMR? Tetap Bisa Investasi Saham! Begini Caranya!

Dengan menginvestasikan uang ke saham sebuah perusahaan, kita menjadi pemilik dari sebagian porsi perusahaan tersebut. Sekilas terdengar besar dan hanya bisa dilakukan orang berduit, tetapi nyatanya tidak begitu. 

Berbeda dengan 20 tahun lalu, sekarang siapa pun diberikan kemudahan untuk berinvestasi. Modal terendah untuk berinvestasi kini menjadi Rp100.000 saja. Apalagi investor dengan uang pas-pasan semakin diringankan dengan jumlah satu lot saham yang ditekan menjadi 100 lembar saham, dari yang tadinya 500 lembar. 

Hal ini tentu terdengar menjanjikan untuk Smart People yang penghasilannya mentok atau di bawah UMR. Walau begitu, banyaknya pemberitaan buruk soal orang-orang rugi karena saham mungkin membuatmu enggan mencoba investasi saham. Meski memang kerugian itu lazim dalam investasi saham, coba pikirkan imbal hasil yang bisa Smart People dapatkan. 

Pertama, Smart People dapat meraih imbal hasil dari modal hanya Rp100.000. Uang tersebut bahkan lebih sedikit dari total uang yang Smart People habiskan untuk membeli minuman kekinian atau flash sale di ecommerce, kan? Kedua, dengan berinvestasi, Smart People didorong untuk tidak boros dan lebih melek dengan pola keuangan yang sehat. 

Kalau Smart People ingin segera berinvestasi, atau setidaknya tertarik, perhatikan cara memulai investasi saham berikut untuk Smart People yang penghasilannya pas-pasan. 

  1. Pastikan Tidak Ada Utang yang Menghambat

Dalam berinvestasi, utang menjadi momok yang dapat memakan return dari saham dan aset investasi lainnya. Imbal hasil investasimu yang besarnya 5% bisa hangus seketika karena utang dengan bunga 5%. 

Itu berarti modalmu seluruhnya habis hanya untuk utang yang bahkan sebenarnya tidak terlunasi. Hal ini semakin berisiko karena saham tidak menjanjikan return yang tetap, ditambah adanya komisi jual dan beli serta pajak. 

Sebaiknya prioritaskan untuk melunasi utang berbunga tinggi agar bisa mengamankan investasimu. Akan lebih bagus bila Smart People berinvestasi tanpa terlilit utang dan cicilan berbunga. 

Pada akhirnya, keputusan untuk berinvestasi sambil berutang kembali lagi ke masing-masing investor. Namun, pastikan sebelumnya apakah Smart People sanggup membayar utang sambil berinvestasi dan apakah investasimu tidak dibebani oleh utangmu. 

  1. Siapkan Dana Darurat 

Ada satu hal yang mesti diperhatikan sebelum berinvestasi, yaitu dana darurat. Seperti namanya, dana darurat digunakan andaikan ada kebutuhan mendesak yang berkaitan dengan uang, entah itu biaya rumah sakit, genteng rumah roboh, atau motor rusak. Dana ini juga disimpan untuk perlindungan jika sewaktu-waktu Smart People kehilangan pekerjaan atau seluruh sumber pendapatan. 

Besaran dana darurat itu berbeda bagi tiap orang karena tanggungan mereka. Untuk perhitungannya, Smart People bisa mengikuti cara berikut. 

  • Total uang 3-6 kali lipat dari gaji, bagi yang belum menikah atau uangnya dipakai untuk biaya hidupnya sendiri. 
  • Total uang 6-12 kali lipat dari gaji, bagi yang menikah maupun punya kewajiban membiayai keluarganya. 
  • Smart People juga bisa memperoleh total uang yang lebih detail dengan menghitung rata-rata pengeluaran bulanan. 

Selain untuk proteksi diri, keberadaan dana darurat juga sama pentingnya untuk investasimu. Sebagai investor, menahan saham selama mungkin adalah taktik terbaik untuk menaikkan return. 

Pastikan juga menjauhkan dana darurat dari hal-hal tidak diperlukan ataupun yang sekilas penting tapi sebenarnya tidak, seperti barang edisi terbatas. Karenanya, ada baiknya Smart People menyimpannya di rekening tabungan terpisah atau tempat lainnya yang bisa dicairkan kapan pun dan di mana pun. 

  1. Buat Pengelolaan Keuangan yang Matang

Cara memulai investasi saham selanjutnya adalah dengan mengalokasikan pengeluaranmu. Tipsnya adalah tidak lebih dari 10% gaji. Jika UMR 2022 terendah di Indonesia adalah Rp1.819.835, akan ada porsi Rp180.000 untuk berinvestasi. Jumlah tersebut sudah cukup karena mencapai modal minimal untuk investasi saham. 

Kalau Smart People mau meningkatkan modal investasi, pertimbangkan aturan bujet 50/20/30 yang menentukan bagaimana seluruh gajimu digunakan. 

  • Fokuskan dulu 50% gajimu untuk kebutuhan yang wajib dipenuhi. Hal ini termasuk biaya makan serta tagihan seperti listrik, asuransi, dan cicilan kendaraan. Seharusnya kebutuhanmu tidak memakan lebih dari setengah gajimu. Jika ternyata begitu, biaya hidupmu perlu ditekan. Tanyakan apa Smart People bisa mencari tempat tinggal yang lebih murah tapi tetap nyaman; apa Smart People bisa menyiapkan makanan sendiri ketimbang membeli; apa Smart People bisa berjalan dan naik transportasi umum daripada memakai kendaraan pribadi. 
  • Setelahnya, simpan 20% gajimu untuk tabungan dan investasi. Besar masing-masing ditentukan sendiri olehmu. Di akhir bulan, tabungan bisa tetap disimpan atau dipakai untuk meringankan cicilan maupun utang. 
  • Terakhir, 30% gaji dapat dipakai untuk semua yang Smart People inginkan, seperti liburan, makan di restoran, hingga langganan Netflix. Internet berkecepatan tinggi atau versi “premium” dari kebutuhan lainnya juga masuk kategori ini. Smart People juga bisa menekan persentase ini agar bisa dipindahkan ke tabungan dan investasi. 
  1. Pahami Saham yang Sebaiknya Dipilih

Memilih saham yang tepat memang susah-susah gampang, khususnya bagi investor pemula. Karena saham merupakan investasi yang sangat berisiko, sebaiknya Smart People memulai dulu dari reksa dana saham yang dikelola manajer investasi. Perhatikanlah biaya tambahan saat memilih aset ini. 

Jika pengetahuan soal saham sudah mantap, Smart People bisa memilih langsung saham dari indeks LQ45. Alasan saham ini cocok untuk pemula berpenghasilan UMR adalah karena punya market besar dan tergolong stabil. 

Dalam hal metode investasi, Smart People dapat menerapkan dollar-cost averaging. Smart People tidak perlu repot memikirkan waktu dan uang yang dikeluarkan setiap menambahkan porsi sahammu dengan cara ini. 

Dengan contoh 10% dari UMR terendah Indonesia, Smart People akan menanamkan modal di saham yang sama sebesar Rp180.000 setiap bulannya. Cara ini pun punya peluang membelikan saham pada harga diskon ketika nilainya turun. 

Yang terakhir adalah, pilihlah perusahaan sekuritas yang memasang komisi rendah untuk tiap transaksi. Biaya paling rendah saat ini berada di kisaran 0,15%-0,35%. 

Mau belajar investasi dan trading saham? Yuk, kunjungi laman RHB Tradesmart. Manfaatkan juga aplikasi RHBTRADESMARTID yang dilengkapi berbagai fitur untuk memudahkan transaksi sahammu di mana saja dan kapan saja. Unduh aplikasi RHB Tradesmart di Play Store dan App Store sekarang.

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal